Haus, ya, minum. Bagi orang dewasa dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 1 sampai 1,5 liter atau sekitar 7-8 gelas per hari. Kebutuhan manusia akan cairan nggak bisa ditoleransi. Saat beraktifitas, tubuh kita akan mengeluarkan keringat, maka dibutuhkan asupan cairan agar tak terjadi dehidrasi. Nah dibandingkan soda atau jus kotak yang sebenarnya penuh kandungan gula, air putih jelas merupakan salah satu jenis minuman paling sehat.
Namun rumus umum yang pastinya udah diketahui banyak orang itu, ternyata nggak berlaku buat bayi lho guys. Bahkan sebagaimana dilansir dari Reuters, minum air putih justru bisa sangat berbahaya buat bayi yang belum berumur 6 bulan. Waduh kok bisa gitu ya?! Buat yang penasaran, yuk simak ulasan Hipwee News & Feature ini!
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
1. Meski air putih itu sangat menyehatkan bagi kita semua, sistem pencernaan bayi yang masih kurang sempurna ternyata belum siap untuk memproses air putih
Usia 1 – 6 bulan bayi belum bisa menerima asupan air putih. Sebab air putih dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan dapat memengaruhi fungsi otak dan jantung. Karena air putih tak bisa menggantikan peran ASI (air susu ibu).
Menurut Dr. Jennifer Anders dari Rumah Sakit Anak Johns Hopkins di Baltimore, organ ginjal bayi belum dapat bekerja dengan maksimal. Akibatnya, bila air putih diberikan, maka tubuh bayi akan mengeluarkan terlalu banyak garam bersamaan dengan air yang diminumnya. Akhirnya fungsi otak dapat terganggu. Parahnya lagi, bayi akan mengalami suhu tubuh rendah, tubuh membengkak, hingga kejang.
ADVERTISEMENTS
2. Apalagi kalau terbiasa minum air putih dibandingkan susu. Bayi malah bisa jadi kekurangan gizi dan asupan gizi yang mereka butuhkan
Jika sudah terbiasa meminum air putih dari sejak dini, kemungkinan besar bayi justru akan berhenti menyusui sebelum waktunya. Kondisi ini malah bisa menyebabkan bayi mengalami kekurangan gizi. ASI mengandung laktosa sebagai sumber energi paket lengkap bagi bayi. Kandungan tersebut berperan aktif dalam perkembangan sistem saraf.
ADVERTISEMENTS
3. Bisa saja nih, Bunda, air putih yang tak steril dapat menyebabkan bayi terkena diare. Karena bakteri pada air nggak bisa mati sepenuhnya meski sudah dimasak dengan suhu tinggi.
Nah pemberian air putih dapat menyebabkan diare pada bayi, lho. Air putih yang sudah dimasak saja belum tentu bebas bakteri, apalagi yang belum dimasak.
“Bahwa banyak orang keracunan karena tidak memasak air dengan cara yang benar. Anggapannya, mendidih saja sudah cukup, padahal air harus dimasak pada suhu 100 derajat celcius selama 5 menit sampai 10 menit, baru dimatikan,” jelas dokter Mulyadi Tedjaranata, lansiran Kompas.
Kalaupun ingin memberi bayi dengan susu formula, sangat tak dianjurkan menggunakan air mineral ya bun, Sebaiknya air terlebih dahulu dimasak minimal 70 derajat celcius.
ADVERTISEMENTS
4. Kemungkinan besar lainya bayi dapat keracunan air. Meski kasus ini jarang terjadi, namun harus menjadi perhatian khusus
Minum air puti terlalu banyak dapat menyebabkan keracunan pada bayi atau istilah kedoterannya intoksifikasi air yang mana merupakan kondisi ketika kadar garam dalam darah turun drastis ke level paling rendah sehingga menyebabkan terganggunya keseimbangan elektrolit.
“Keracunan air bisa terjadi ketika kamu mengonsumsi air terlalu banyak dalam waktu singkat, sehingga jumlah sodium dalam darahmu akan turun,” ujar Katie Zerastsky, ahli gizi, lansiran Buzzfeed.
Nah, dalam jumlah sedikit saja nggak dianjurkan, apalagi memberi air putih pada bayi dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENTS
5. Karena ASI merupakan asupan yang tepat bagi bayi. Memberi ASI pada bayi sejak lahir dapat meningkatkan antibodi.
FYI, Bunda. Bahwa ASI banyak mengandung segala kebutuhan bagi tubuh bayi, salah satunya lemak yang berperan sebagai sumber utama energi dan pengatur suhu tubuh si bayi. AA dan DHA yang terkandung di dalamnya berguna untuk pertumbuhan otak bayi.
Bila sejak lahir bayi dibiasakan minum ASI, antibodi tubuhnya akan mampu melawan virus juga bakteri. Bila cuaca panas, bunda disarankan untuk menambah frekuensi menyusui agar bayi tak mudah haus. Porsi asupan air putih bayi nggak akan sama dengan orang dewasa. Alasan paling fundamental adalah organ-organ tubuh mungil bayi belum dapat bekerja dengan maksimal. Ada takaran tersendiri agar tak terjadi risiko tinggi.