Varian B.1.1.529 atau yang disebut sebagai varian Omicron ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Saat ini, WHO menyebut varian tersebut sebagai Varian of Concern atau varian yang dapat menyebabkan peningkatan penularan. Setelah beberapa bulan ini Indonesia berhasil mengendalikan kenaikan kasus positif COVID-19, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali mengumumkan temuan kasus pertama COVID-19 varian Omicron di Indonesia pada, Kamis (16/12).
ADVERTISEMENTS
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus pertama COVID-19 varian Omicron di Indonesia
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus pertama COVID-19 varian omicron di Indonesia pada Kamis (16/12). Kasus pertama omicron ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Dikutip dari laman Sehat Negeriku milik Kemkes, Kementerian Kesehatan telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron pada (15/12) dan data tersebut telah dikonfirmasi oleh GISAID bahwa memang merupakan data sequencing Omicron.
Menkes memberikan rincian sampel rutin para petugas kebersihan Wisma Atlet yang diambil pada (8/12). Melalui hasil pemeriksaan yang keluar pada (10/12), terdapat tiga orang terkonfirmasi positif COVID-19. Lalu, ketiga sampel tersebut dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Hasil pemeriksaan sampel keluar pada (15/12) dan satu dari tiga sampel terkonfirmasi positif varian Omicron.
Ketiga pasien yang terkonfirmasi positif telah menjalani karantina di Wisma Altet dalam kondiri sehat, tanpa ada gejala batuk dan demam. Menteri Kesehatan juga mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan PCR, kini ketiganya telah dinyatakan negatif.
ADVERTISEMENTS
Selain kasus terkonfirmasi, Kementrian Kesehatan juga mengidentifikasi adanya lima kasus probable Omicron
Selain temuan kasus konfirmasi varian Omicron, Kementerian Kesehatan juga mengidentifikasi adanya lima kasus probable Omicron. Kelimanya telah dikarantina dan telah melakukan pemeriksaan sampel khusus untuk dikirim ke Balitbangkes. Hasil pemeriksaan sampel akan keluar tiga hari mendatang untuk memastikan apakah sampel tersebut positif Omicron atau bukan.
Dari lima kasus probable, dua kasus dari warga Indonesia yang baru kembali dari Inggris dan Amerika Serikat dan tiga kasus lainnya dari warga Tiongkok yang ke Manado. Kelima pasien kini sedang menjalani karantina di Wisma Atlet dan Manado.
Menteri Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa penyebaran varian Omicron terbukti sangat cepat. Di Inggris dari 10 kasus per hari saat ini sudah mencapai 70.000 kasus per hari. Jauh lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada bulan Juli di angka 50.000 kasus per hari. Masyarakat juga diimbau agar tetap tenang dan segera melakukan vaksinasi COVID-19 untuk kelompok rentan dan lansia serta selalu menerapkan protokol kesehatan.