Bapak Budi Karya, Menteri Perhubungan kita semua akhirnya sembuh dari sakitnya. Beberapa minggu lalu, beliau dikabarkan jadi pejabat publik pertama di Indonesia yang terinfeksi virus corona. Kabar tersebut membuat jajaran pemerintahan sempat dilanda kepanikan. Soalnya sebelum sakit itu, Pak Budi cukup intensif berinteraksi dengan banyak pejabat lain. Namun syukur, setelah dirawat intensif di rumah sakit beliau pun dinyatakan sembuh dan bisa kembali bekerja.
Tapi baru beberapa hari aktif kembali, Bapak Budi berhasil bikin bingung banyak orang. Belum lama ini beliau bilang kalau akan mengizinkan moda transportasi beroperasi lagi. Padahal larangan mudik juga baru aja dikeluarkan Pak Presiden tempo hari. Jadi semacam nggak bersinergi gitu kebijakannya. Imbauan ini pun juga bikin bingung wakil wali kota Bogor, Dedie A Rachim. Yang sama-sama pejabat publik aja bingung, apalagi kita rakyat jelata gini~
ADVERTISEMENTS
Menhub kabarnya bakal melonggarkan transportasi di tengah larangan mudik. Berbagai moda transportasi diperbolehkan beroperasi mulai besok 7 Mei
Dalam sebuah video teleconference, Pak Budi Karya bilang akan mengizinkan transportasi beroperasi lagi mulai besok. Ketentuan itu merupakan turunan dari Peraturan Menteri yang ngatur soal Pengendalian Transportasi selama musim mudik Idul Fitri tahun ini. Selain menyampaikan kabar kelonggaran itu, Pak Budi juga menekankan kalau semua moda (darat, laut, udara) tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Katanya lagi, keputusan ini diambil biar perekonomian nasional tetap berjalan.
ADVERTISEMENTS
Ketentuan di atas juga disertai dengan kriteria penumpang yang boleh menggunakan transportasi itu, salah satunya para anggota DPR yang mesti bertugas ke luar kota
Kabarnya, nggak semua orang boleh bepergian pakai moda transportasi yang beroperasi kembali lo. Salah satu yang punya privilese itu adalah pejabat negara seperti para anggota DPR. Mereka boleh bepergian sesuai dengan tugasnya, misalnya menengok pembangunan proyek di suatu daerah. Meskipun begitu, mereka tetap nggak boleh mudik. Intinya larangan mudik tetap berlaku. Hmm.. bingung nggak tuh.. sama~
ADVERTISEMENTS
Nggak cuma kita rakyat jelata aja yang bingung banget sama kebijakan pemerintah di tengah pandemi kayak gini, tapi wakil wali kota Bogor juga
Wakil wali kota Bogor, Dedie A Rachim adalah kita. Dedie mengaku bingung dengan rencana Menhub yang bisa dibilang kurang nyambung sama larangan mudik sebelumnya. Meskipun memang ada kriteria khusus penumpang dan tujuan bepergian yang harus dipenuhi, tapi tetep aja, kalau dipikir-pikir kok bakal rempong ketika di lapangan. Bayangin aja, petugas-petugas di perbatasan mesti ngecek satu-satu kendaraan yang melaju. Apakah ada surat tugas, atau apalah dokumen yang meyakinkan petugas kalau mereka memang butuh banget ke luar kota. Padahal menurut Dedie, kalau kitanya komitmen serius buat PSBB, disiplin, dan patuh, virus corona bisa lebih cepat hilang. Nah, nggak tahu deh kalau malah tarik-ulur gini, apakah mungkin wabah ini cepat berakhir?
ADVERTISEMENTS
Seperti pernyataan blunder sebelum-sebelumnya, selalu ada pihak yang berusaha meluruskan. Kali ini pihak istana nggak mau ketinggalan mencoba mengklarifikasi pernyataan Pak Budi Karya
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian, mencoba meluruskan pernyataan blunder Pak Budi Karya. Katanya pernyataan Menhub harus dibaca bebarengan sama Surat Edaran soal Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. Dalam surat itu katanya dijelaskan ada pengecualian orang yang boleh bepergian pakai transportasi umum (kayak yang udah dibahas di atas). Donny juga menegaskan pernyataan Pak Menhub itu bukan berarti menghapus larangan mudik. Mudik tetap dilarang, tapi moda transportasi tetap boleh beroperasi. Ok.
Masalahnya, saat moda transportasi dibatasi kemarin aja udah banyak kecolongan, kayak orang yang masukin mobilnya ke truk barang dan jadi penumpang gelap, banyak deh pokoknya. Apalagi kalau diberi kelonggaran gini, huft~ Berdoa aja deh semoga kita berada di “jalur” yang tepat. Apapun caranya, asal bisa menekan laju persebaran virus, dan bisa bikin corona cepet pergi, ngikut aja yes~