Aksi remaja pengendara motor dengan membawa celurit mungkin bukan hal baru lagi bagi sebagian dari kalian. Soalnya aksi semacam itu memang dilaporkan sudah sering terjadi di sejumlah daerah. Yang bikin miris, kebanyakan pelakunya ini masih seumur jagung, malah ada juga yang beraksi dengan masih memakai seragam sekolah! Mereka biasanya berkelompok, mengendarai motor ugal-ugalan, dan tanpa memakai helm. Haduh…
Baru-baru ini aksi serupa itu juga dikabarkan terjadi lagi di Tegal. Katanya sekelompok remaja SMK itu konvoi dalam rangka ulang tahun sekolah. Selang beberapa hari, ternyata ada juga kejadian yang sama di Tangerang Selatan. Para remaja berkendara motor malam-malam sambil mengayun-ayunkan celurit! Warga sekitar jadi takut setiap mau bepergian. Duh, kalau memang mau motoran ramai-ramai, kenapa sih harus membawa celurit? Yuk, coba kita telaah bersama, kira-kira apa sih alasan mereka membawa-bawa benda tajam sambil naik motor gitu?
1. Sekelompok pelajar SMK di Tegal melakukan konvoi yang berakhir rusuh. Tidak cuma membawa celurit, mereka juga melempar batu dan membawa senjata tajam lain! Buat apa sih?!
Sebuah video kerusuhan yang melibatkan pelajar berseragam beredar di Instagram. Menurut keterangan, peristiwa itu terjadi di Tegal. Katanya sih para remaja yang disinyalir pelajar SMK itu sedang melakukan konvoi dalam rangka ulang tahun sekolah. Tapi entah bagaimana malah berakhir ricuh, sampai melempari batu dan pada mengacung-ngacungkan benda tajam termasuk celurit!
Ya walaupun belum ada keterangan lebih detil terkait video itu, tapi aksi semacam itu jelas mengundang keprihatinan buat kita yang menonton. Kalau boleh menebak, sepertinya para remaja ini ingin menunjukkan ‘power’ mereka dengan membawa senjata tajam dan menimbulkan kericuhan di lingkungan. Katanya malah sampai ada korban berjatuhan lo!
2. Di Tangsel juga baru ada kejadian serupa, sejumlah remaja tanggung berkendara motor sambil membawa celurit. Dugaan polisi sih mereka mau pamer
Tidak lama setelah video di Tegal ramai, muncul lagi video serupa yang kabarnya terjadi di Tangsel. Bedanya, para pelakunya tidak mengenakan atribut sekolah. Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan, seperti dikutip Kompas, mengatakan kalau itu memang terjadi di daerah Anggrek Loka, Graha Raya Bintaro, Tangsel. Sampai sekarang pihaknya masih menyelidiki kasus ini, tapi katanya sih identitas para pelaku sudah berhasil dikantongi.
Menurut dugaan Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho, dikutip Sindo News, mereka melakukan aksi itu karena cuma ingin pamer aja. Ya tapi kalau pamer tidak pada tempatnya gitu malah jatuhnya merugikan orang lain, soalnya warga sekitar jadi pada takut dengan aksi yang dianggap teror itu.
3. Alasan lain mungkin mereka sengaja mau menebar ketakutan. Biar pada takut gitu kali ya tiap ketemu mereka…?
Kemungkinan ya memang ada juga yang sengaja menebar teror atau ketakutan. Tujuannya biar orang pada takut setiap kali bertemu mereka. Remaja-remaja seperti ini bisa dibilang gila hormat sih atau mungkin memang ingin dilabeli “seram” oleh orang lain. Kalau sudah begitu, mereka akan merasa berhak melakukan penindasan pada yang lemah, merundung, memeras, merampok, dan tindakan kriminal lain. Duh, yang begini ini harus ditindak secara hukum sih!
4. Bisa jadi para remaja tanggung ini memang haus eksistensi dan mentalnya masih sangat labil. Mereka belum paham tuh gimana susahnya mencari uang dan bertahan hidup di ibukota…
Namanya remaja, sebetulnya wajar kalau mentalnya masih labil, karena mereka masih dalam perjalanan mencari jati diri. Tapi dalam proses ini kalau lingkungannya buruk, ya dia akan terbawa ke arah sana. Kemungkinan remaja-remaja tanggung yang hobi bawa celurit itu memang berada di lingkungan yang salah. Seandainya mereka tahu betapa susahnya mencari uang dan bertahan hidup tanpa bantuan orang tua, pasti tidak akan ada pikiran buat hura-hura naik motor apalagi sambil bawa celurit! Tidak ada manfaatnya sama sekali lo!
Buat kalian yang mungkin di daerahnya banyak remaja-remaja macam di atas, jangan ragu buat melapor ke pihak berwenang ya. Minimal ketua RT lah, agar mereka bisa ditindak dan tidak lagi menebarkan teror meresahkan.