Belakangan ini, masyarakat heboh dengan adanya tiket pesawat murah yang dijual di berbagai platform penjualan daring ternama. Selisih harga yang ditawarkan pun cukup lumayan, mulai dari 30-50 persen dari harga sebelumnya. Fenomena tiket pesawat murah pun membuat masyarakat berbondong-bondong merencanakan liburan.
Tiket pesawat murah di awal tahun 2023 ini juga menjadi angin segar bagi pariwisatan Indonesia yang sempat lumpuh saat pandemi melanda. Fenomena harga tiket pesawat murah ini selain karena harga bahan bakar avtur yang turun, juga ada penyesuaian harga karena momentum. Jadi, benarkah sekarang tiket pesawat turun harga?
ADVERTISEMENTS
Kemenparekraf sebut harga tiket pesawat murah karena harga avtur yang turun
Sejak awal Januari 2023, beberapa maskapai menawarkan harga tiket pesawat yang relatif lebih murah dibanding dengan harga sebelumnya, apalagi saat pandemi. Melansir dari unggahan Instagram resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjelaskan, bahwa harga tersebut karena harga bahan bakar yang kian melandai.
“Seiring dengan melandainya harga avtur, sebagian besar maskapai penerbangan di Indonesia menerapkan harga tiket yang jauh lebih terjangkau dibanding beberapa bulan sebelumnya,” tulis akun Kemenparekraf pada Rabu (11/1).
Sebagai contoh harga tiket pesawat Jakarta-Bali kini sekitar Rp700 ribuan. Padahal sebelumnya berkisar antara Rp1,3 juta hingga Rp3 jutaan. Tiket pesawat Jakarta-Yogyakarta juga terbilang murah, mulai Rp400 ribuan, dari sebelumnya Rp800 ribu hingga Rp1 jutaan.
ADVERTISEMENTS
Rencana penghapusan biaya tambahan maskapai dan penurunan permintaan yang bikin tiket pesawat murah
Melansir dari Bisniscom, pemerhati penerbangan Alvin Lie mengatakan bahwa harga tiket pesawat yang beredar masih sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan yang dikeluarkan pada 2019 terkait Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) sesuai dalam Pemenhub No. 20/2019.
“Jadi tarif tiket pesawat sejauh ini masih dalam koridor,” kata Alvin, dinukil dari Bisniscom.
Selain itu, menurut Alvin, harga tiket pesawat yang kini dinilai murah itu disebabkan karena berakhirnya masa berlaku penerapan biaya tambahan yang dikenakan maskapai penerbangan. Di mana ketentuan biaya tambahan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 68 Tahun 2022 tentang Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) penumpang ekonomi dalam negeri.
Aturan tersebut membuat maskapai mengenakan tarif tambahan 10 persen per tiket untuk jenis pesawat jet dari batas atas, dan 20 persen untuk jenis pesawat propeller atau baling-baling. Bila aturan ini nggak diperpanjang, menurut Alvin penurunan harga tiket bisa sampai 15 persen. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan terkait perpanjangan atau penghentian aturan biaya tambahan ini.
Soal biaya tambahan ini menurut Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman menjelaskan kalau harga tiket pesawat bulan Januari yang melandai merupakan siklus tahunan, karena penurunan permintaan setelah libur Natal dan tahun baru.
“Kalau demand (permintaan) turun, ya harga tiket akan turun.” kata Gerry dinukil dari Bisniscom.
Menurut Gerry harga avtur yang turun bukan menjadi penyebab utama tiket pesawat murah di awal tahun ini, karena harga avtur sudah melandari sejak awal Desember 2022. Bahakan penurunan harga bahan bakar pesawat itu juga nggak terlalu berpengaruh dengan harga tiket pesawat.
ADVERTISEMENTS
Harga tiket pesawat bukan turun, tapi mengalami penyesuaian kondisi pasar
Penentuan harga tiket pesawat memang diatur oleh peraturan Kementerian Perhubungan, namun pihak maskapai bisa merancang harga untuk keperluan promosi yang tentunya masih dalam aturan yang berlaku. Seperti yang dilansir dari Kompas, Executive Director Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Agus Canny mengatakan, bahwa sebenarnya nggak pernah ada harga tiket pesawat naik ataupun turun.
“Sebenarnya promosinya gimmick (trik), dari 100 seat (kursi), mungkin yang dipromosikan harga murahnya hanya 20 persen. Tapi itu menciptakan demand (permintaan), jadi sebenarnya harga turun itu nggak ada,” kata Agus dinukil dari Kompas.
Agus juga menjelaskan bahwa maskapai perlu mempertahan kan eksistensi untuk menarik perhatian konsumen dengan menampilkan harga termurah. Strategi ini akan membuat calon penumpang segera membeli tiket supaya nggak kehabisan. Strategi tersebut menggunakan konsep parity atau 20:80, di mana maskapai akan mengorbankan 20 seat mereka dengan harga promosi atau harga yang dianggap murah oleh calon penumpang, untuk mendapatkan 80 seat sisanya dengan yang biasa.
Jadi kalaukamu menjumpai harga tiket pesawat murah, itu merupakan baian dari 20 persen dari seat yang tersedia. Nah, jika harga 20 seat itu sudah habis terjual, maka harga yang muncul berikutnya akan kembali seperti biasa atau terus naik mengikuti TBA.
Apalagi saat ini maskapai sudah pakai teknologi digital dengan sistem analitik, sehingga sangat mudah untuk mengendalikan harga di berbagai platform. Menurut Agus, biasanya kenaikan harga akan terjadi secara bertahap dengan jumlah seat tertentu. Jadi, nggak langsung naik drastis semuanya.
“Nah, (strategi itu) biar orang mikir, ‘wah kenapa nggak beli kemarin, sekarang sudah naik lagi, daripada makin mahal mending cepat dibeli’,” ujar Agus.
Sejalan dengan pengamatan Agus, melansir dari Kompas Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Pauline Suharno, juga mengungkap hal yang sama.
“Sebenarnya kalau harga tiket domestik dibilang naik atau turun, enggak pernah ya, cuma mereka punya beberapa booking class (kelas pemesanan),” kata Pauline dinukil dari Kompas.
Kalau dilihat dari pengamatan para pemerhati penerbangan, penurunan harga avtur memang nggak terlalu signifikan terhadap harga pesawat. Soal biaya penambahan penerbangan pun sifatnya masih sementara. Namun, yang jelas, harga tiket pesawat itu nggak turun ya SoHip.
Hanya saja kalau ada yang harganya murah, itu karena penyesuaian untuk promosi dan meningkatkan permintaan. Maka, kalau memang sudah punya rencana perjalanan dengan tanggal yang pasti, dan menjumpai harga yang murah lebih baik segera di-booking, sebelum kehabisan dan harga akan terus naik.