“Tidak ada istilah jenius di dunia ini, yang ada hanyalah kerja keras dan kebulatan tekad.” -Lyza Matocinos
Kondisi anak-anak zaman sekarang seringkali banyak yang membuat kita khawatir. Generasi penerus seolah-olah sulit untuk meneruskan perjuangan orang terdahulu. Namun tidak semuanya demikian. Jika mau membuka mata, banyak potensi anak-anak dan remaja di luar sana yang seharusnya lebih kita fokuskan dan apresiasi. Seperti sosok anak muda yang satu ini.
Sosok Naufal Razik memang bukanlah sosok remaja sensasional layaknya Awkarin dan YoungLex, yang punya banyak follower di media sosial dan selalu ramai diperbincangkan di mana-mana. Tapi Naufal Razik telah mampu memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan di lingkungannya. Berangkat dari kekhawatiran akan minimnya pasokan listrik di desanya, remaja yang kini berusia 15 tahun ini berinisiatif untuk ‘menciptakan’ aliran listrik dari sumber lain. Hebatnya, sumber listrik yang berhasil diolah oleh Naufal adalah pohon kedondong. Yuk mengenal lebih jauh lagi sosok anak ajaib dari Aceh ini beserta penemuannya bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
Berawal dari minimnya listrik di desa Tampor Paloh tempat Naufal tinggal, ia mencari tahu bagaimana menemukan listrik dengan cara sederhana
Meskipun sudah 72 tahun Indonesia merdeka, desa Tampor Paloh kecamanatan Simpang Jernih, Aceh hingga saat ini masih sulit mendapatkan energi listrik. Inilah yang awalnya mendorong inisiatif Naufal untuk menemukan sumber energi listrik lewat benda di sekitarnya. Yang luar biasa, Naufal bahkan memulai percobaan-percobaan kecilnya ketika ia masih duduk di bangku SD lho!
Ketika mengikuti pelajaran IPA di kelas, ia mengetahui bahwa asam dapat menghantarkan listrik. Ia kemudian melakukan percobaan pada kentang. Karena kadar asam yang sedikit ia berinisiatif bahwa kandungan asam pasti ada juga di pohon dan akan membawa zat asam yang lebih besar. Awalnya ia mencoba pohon mangga, namun tidak cukup kandungan asamnya. Kemudian ia pun beralih pada pohon kedondong pagar yang ternyata cukup efektif menghantarkan listrik.
ADVERTISEMENTS
Kisah luar biasa Naufal ‘mencari’ listrik bukan tanpa kendala. Listrik dari pohon ini awalnya sempat sulit dipulihkan karena kadar asam yang tidak stabil
Mengubah asam menjadi energi listrik ternyata tak semudah yang kita bayangkan. Kadar asam di pohon yang cenderung tidak stabil dan sulit terpulihkan menjadi kendala Naufal dalam mengembangkan pohon listriknya. Naufal kemudian mencari alternatif dengan mencontoh sistem solar cell. Sistemnya yaitu dari pohon, energi disimpan dengan battery charging, kemudian baru dialirkan ke penerangan. Hasilnya pun diharapkan bisa menjadi stabil dan bertahan lama.
Selama ini pohon listrik yang dikembangkan Naufal memang baru sebatas mengalirkan langsung 0,5–1 Volt per elektroda yang dipasang pada rangkaian pohon kedondong. Aliran listriknya pun tergolong belum cukup stabil dan lama kelamaan bisa mengalami drop. Proses pemulihan kadar asam pohon secara alami pun cukup lambat. Sehingga penemuan Naufal ini hingga saat ini masih terus dikembangkan.
ADVERTISEMENTS
Penemuan Naufal pun jadi sorotan dan mengundang perhatian dari Pertamina dan pemerintah
Penemuan listrik dari pohon kedondong atau yang bisa disebut dengan tree energy ini juga mengundang perhatian Pertamina. Naufal kemudian bekerjasama dengan pertamina untuk mengembangkan tree energy agar bisa digunakan dengan efektif oleh warga desa. Hingga saat ini tree energy sudah bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan listrik ke sekolah, beberapa fasilitas umum desa terpencil dan warga desa yang minim penerangan.
Nggak hanya itu, Pertamina bahkan sangat mengapresiasi inovasi yang dibuat oleh Naufal. Pertamina pun berkomitmen untuk membiayai Naufal hingga kuliahnya dan terus bekerjasama mengembangkan penemuannya ini.
Jika diperhatikan, potensi anak-anak Indonesia ini tergolong luar biasa lho! Justru dari keadaan yang sulit, mengeluh bukanlah satu-satunya yang bisa dilakukan. Mencari solusi dan mengatasinya adalah hal yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi kesulitan. Seperti Naufal yang berawal dari kondisi listrik yang belum mengalir di desanya, dari situlah ia bisa menciptakan solusi dan menciptakan penemuan baru yang bahkan bisa bermanfaat untuk masyarakat luas.