Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) baru saja melantik Boy Kelana Soebroto sebagai Ketua Umum Periode 2021-2024. Dipilihnya Boy Kelana sebagai ketua umum tak lepas dari pencapaiannya selama bergabung menjadi anggota dan menjabat sebagai Wakil Ketua III pada periode sebelumnya.
Di bawah kepemimpinan Boy, Perhumas akan bergerak dan berfokus pada soliditas serta kolaborasi internal untuk mewujudkan visi misi yang telah ditentukan. Tak hanya itu, gerakan #IndonesiaBicaraBaik juga terus digaungkan demi membangun dan menjaga citra positif di Indonesia di mata dunia. Namun, sebenarnya siapa sosok Boy Kelana Soebroto?
ADVERTISEMENTS
Boy Kelana Soebroto, sosok multitalenta yang punya banyak pengalaman dalam dunia komunikasi
Dipercaya untuk menjadi Ketua Umum Perhumas, sebuah organisasi profesi praktisi humas dan komunikasi yang telah berdiri sejak tahun 1972, Boy Kelana adalah sosok yang sudah berkecimpung cukup lama dalam dunia komunikasi.
Boy memulai perjalanan kariernya di bidang komunikasi dengan menjadi penyiar radio. Potensinya di dunia komunikasi mulai terlihat di sini. Dari seorang penyiar radio selepas menjadi sarjana, Boy berhasil menduduki kursi General Manager sebuah perusahaan penyiaran radio setelah hijrah ke Jakarta.
Tak berpuas dengan pencapaian itu, Boy pun melanjutkan kariernya dengan menjajal bidang lain dunia komunikasi untuk memaksimalkan potensi. Tak kurang dari 10 tahun, Boy berkarya di bidang advertising dan brand consulting. Banyak brand agency sudah pernah ia singgahi.
Pada tahun 2008, Boy bergabung bersama PT Astra International Tbk sebagai Manager-Head of Internal Relations Dept. Corporate Communications Astra International. Seluruh tugas yang diembannya berkaitan dengan komunikasi perusahaan baik secara internal maupun eksternal, hingga saat ini ia menjabat sebagai General Manager-Head of Corporate Communications Astra International.
Menimbang sepak terjangnya di dunia komunikasi, nggak heran kalau pada tahun 2014 Boy bergabung dengan Perhumas sebagai anggota bidang Kerja Sama Strategis. Masuknya Boy ke dalam organisasi profesi ini berawal dari ajakan langsung ketua Perhumas yang menjabat pada saat itu, Agung Laksamana.
Di mana karya ia torehkan, di sana menanti sebuah pencapaian. Istilah ini nggak berlebihan jika disematkan kepada Boy. Pasalnya, pada periode kedua kepemimpinan Agung Laksamana, Boy ditunjuk menjadi Wakil Ketua Umum III untuk bertanggung jawab membawahi pengembangan Perhumas Muda secara nasional.
Setelah membuktikan dirinya di posisi Wakil Ketua Umum III dengan kinerja, pada tanggal 16 Desember 2021 Musyarawah Nasional (Munas) Perhumas sepakat untuk mengamanahkan tanggung jawab Ketua Umum Perhumas periode 2021-2024 kepada Boy.
“Saya diajukan menjadi ketua umum (Perhumas) melalui Munas dan ternyata saya mendapatkan suara terbanyak waktu itu. Alhamdulillah saya diberikan amanah untuk menjadi ketua umum Perhumas,” kata Boy kepada Hipwee, Kamis (03/02).
Boy Kelana pun telah menunaikan amanat yang ditetapkan Munas pada 16 Desember 2021, yaitu melakukan penyusunan dan melantik kepengurusan Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas periode 2021-2024, pada tanggal 22 Januari 2022.
ADVERTISEMENTS
Berfokus pada soliditas dan kolaborasi internal, Boy Kelana yakin visi misi Perhumas akan tercapai
Perhumas yang kini diketuai oleh Boy telah merumuskan garis-garis besar haluan organisasi untuk sembilan tahun ke depan, atau selama tiga periode kepemimpinan.
Saat ini, Perhumas memiliki visi menjadi barometer dan integrator dalam pembelajaran organisasi berdasarkan integritas, kompetensi, menjunjung tinggi etika dan kemandirian demi citra serta reputasi Indonesia.
Sementara misi yang disusun untuk meraih visi tersebut di antaranya Perhumas harus bisa menjadi rumah dan pusat pembelajaran bagi seluruh praktisi humas, dan Perhumas harus bisa mengembangkan kompetensi humas sehingga semua praktisi dapat berkontribusi di berbagai sektor.
Selain itu, Perhumas juga memiliki misi agar semua praktisi humas aktif mempromosikan #IndonesiaBicaraBaik, yang di dalamnya tercakup berbagai aktivasi seperti mendorong gerakan anti hoaks.
Untuk semua hal yang telah dirumuskan, Boy mengatakan bahwa soliditas dan kolaborasi internal akan lebih ditekankan di bawah kepemimpinannya. Menurutnya, dua hal tersebut harus menjadi fokus utama agar visi dan misi Perhumas dapat tercapai.
“Untuk saya, soliditas dan kolaborasi internal sangat penting. Ini fokus utama bagaimana kami bisa mencapai visi dan misi dari Perhumas,” tegas Boy.
Boy melanjutkan, hal tersebut nggak lepas dari persoalan yang dihadapi dunia kehumasan Indonesia. Sebagai wadah yang dihadirkan untuk menunjang prestasi profesi humas, Boy mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi Perhumas adalah merumuskan cara agar bisa mendorong seluruh humas di Indonesia aktif dalam organisasi seperti Perhumas.
Untuk menyikapi tantangan tersebut, Boy mengatakan Perhumas di bawah kepemimpinannya akan mengajak seluruh entitas kehumasan dan juga media di seluruh Indonesia untuk bisa berkolaborasi dan bekerja sama dengan Perhumas.
“Kami sangat terbuka dalam proses-proses penelitian, pengembangan kompetensi, dan mungkin model kemitraan lainnya. Jadi, Perhumas (di bawah kepemimpinan saya) akan lebih proaktif secara nasional maupun global,” imbuh Boy.
Di lain sisi tantangan yang muncul, hingga saat ini Perhumas telah berkontribusi banyak terhadap profesi kehumasan. Salah satu bentuknya adalah dengan mengeluarkan rekomendasi strategis setiap tahunnya untuk semua humas di Indonesia.
Rekomendasi strategis ini dikeluarkan setiap tahunnya melalui kegiatan Konvensi Nasional Humas (KNH) Perhumas yang digelar tepat pada peringatan ulang tahun Perhumas di tanggal 15 Desember.
Adapun rekomendasi strategis ini diharapkan dapat diaplikasikan oleh seluruh humas di Indonesia, agar seluruh praktisi dapat menggunakan paradigma baru dalam menjalankan perannya.
Sejalan dengan harapan tersebut, Perhumas juga turut berkontribusi aktif dalam mengembangkan kapasitas humas Indonesia melalui akreditasi, mengikuti sertifikasi profesi, dan juga memberi arahan terhadap kurikulum di universitas yang mempelajari ilmu kehumasan.
ADVERTISEMENTS
Perhumas di bawah kepemimpinan Boy Kelana masih akan gaungkan #IndonesiaBicaraBaik
Akses informasi yang bebas nyaris bablas dalam satu dekade terakhir telah menimbulkan kekhawatiran, termasuk di Perhumas. Dalam hal ini, Perhumas menilai pemberitaan yang beredar di ranah digital terkait Indonesia secara sosial, budaya, ekonomi dan politik masih belum berimbang.
Maka untuk itu, pada Desember 2015 Perhumas merumuskan gerakan #IndonesiaBicaraBaik. Gerakan ini masih akan terus digaungkan di bawah kepemimpinan Boy yang pada saat itu terlibat dalam perumusannya, karena urgensi untuk mengupayakan hal tersebut belum mereda.
Boy menjelaskan, saat ini #IndonesiaBicaraBaik mesti disuarakan lebih kencang lagi karena narasi-narasi baik tentang Indonesia harus diperbanyak untuk menepis pemberitaan provokatif yang telah menciptakan sentimen negatif terhadap reputasi Indonesia di ranah digital.
Boy juga menilai #IndonesiaBicaraBaik masih perlu digaungkan karena masih minimnya pemahaman masyarakat untuk bijak menyikapi pemberitaan yang beredar sebelum memberikan komentar, tanggapan, atau bahkan menyebarkan berita tersebut.
“Ini terjadi karena biasanya orang mulai gatal membagikan berita yang sebenarnya belum tentu benar dan tepat. Hal lain misalnya kurangnya pemahaman sebagian orang terkait aturan dan bersosialiasi dalam ranah digital yang memunculkan perilaku negatif di ranah digital yang mempengaruhi stabilitas ekonomi, politik, dan sosial budaya Indonesia” terang Boy.
Urgensi menggaungkan #IndonesiaBicaraBaik menurut Boy juga bersinggungan dengan Presidensi G20 yang saat ini dipegang Indonesia. Ia menjelaskan bahwa kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20 harus dijaga, salah satunya dengan memperbanyak cerita dan narasi baik tentang Indonesia di hadapan negara dunia.
Selain itu, Boy mengatakan insan humas Indonesia harus mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam lompatan-lompatan yang lebih tinggi ketika Perhumas terus bergerak menyesuaikan diri dalam menghadirkan solusi. Ini karena berbagai tantangan yang hadir di tahun 2022 bisa dimaknai sebagai kesempatan.
“Perhumas harus ditingkatkan (sisi) kekiniannya, (untuk) bagaimana membangun solusi kreatif dan inovatif, dengan tetap memegang teguh kode etik kehumasan,” pungkas Boy.
Salah satu hal yang jadi harapan besar Boy adalah masyarakat Indonesia, tidak hanya insan humas, dapat menjalankan peran humas dalam bentuk-bentuk paling sederhana di kehidupan sehari-hari, seperti dengan memperkaya informasi baik tentang Indonesia di ranah digital.