Problematika penggusuran lahan di Temon, Kulon Progo yang rencananya akan dialihfungsikan menjadi bandara baru yang sementara ini dinamakan New Yogyakarta International Airport (NYIA) belum juga menemukan titik terang. Kasus ini kian meruncing, dan melibatkan sederet aksi intimidasi terhadap warga. Para warga lokal memang masih bersikeras menolak penggusuran lahan mereka. Tentu saja tak mudah untuk angkat kaki dari daerah yang sudah dihuni secara turun-temurun. Apalagi pihak bandara dan pemerintah tak memberikan kesepakatan yang jelas dan pemenuhan syarat administrasi yang tuntas.
Sampai saat ini ada 37 rumah warga yang masih bertahan, dukungan demi dukungan untuk warga lokal Kulon Progo ini pun terus berdatangan. Salah satu yang terbaru adalah proyek kolektif bernama 37suara yang melibatkan musisi, seniman, dan peneliti dari berbagai wilayah; Yogyakarta, Bantul, Madiun, Malang, Surabaya, Bandung, Jakarta, dan kota-kota lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Diharapkan gerakan yang tak terafiliasi dengan lembaga dan organisasi manapun ini sanggup memberi sokongan moral pada warga dan relawan, serta memperluas kesadaran publik atas realitas ketidakadilan yang terjadi di Kulon Progo.
ADVERTISEMENTS
Bentuk konkretnya adalah situs 37suara.net yang akan merilis secara rutin lagu-lagu bertemakan seputar tanah dan petani, termasuk dari Endah N Resha, Melancholic Bitch, dan Tika and the Dissident
Situs 37suara.net berisi konten rilisan musik-musik bertema agraria, artikel reportase dan opini seputar isu terkait, karya-karya video, maupun laporan pengelolaan dana donasi. Di situs ini kalian dapat mengikuti perkembangan terkini dari konflik perebutan lahan Kulon Progo.
Khusus konten musiknya sendiri, rencananya situs 37suara.net akan secara berkala merilis lagu-lagu baru terkait seluk beluk perebutan lahan. Sederet musisi Tanah Air yang turut berpartisipasi dalam gerakan ini adalah Melancholic Bitch, Endah N Rhesa, Tika and The Dissident, Pohon Tua, Momo dan Parabiru, Deugalih dan menyusul lainnya.
Semua lagu yang dirilis situs 37suara dapat diunduh (download) secara gratis. 37suara juga terbuka untuk menerima kiriman lagu, karya seni, maupun tulisan yang berhubungan dengan isu agraria dan boleh disebarkan secara gratis sebagai bagian dari proyek ini.
ADVERTISEMENTS
Sebagai pembukaan, dua solois folk yang selama ini memang menaruh perhatian pada isu agraria, yakni Sisir Tanah dan Iksan Skuter sudah dapat disimak karyanya di situs tersebut
Lagu dari Iksan Skuter yang sudah dapat diakses lewat situs 37suara.net adalah “Terima Kasih Petani”. Lagu ini tercipta dari berbagai keresahan. Pertama, terkait dengan pengamatan akan bagaimana anak-anak dirasa mulai kehilangan lagu anak yang sesuai dengan imajinasi dan psikologi di usia yang sesuai. Kedua, banyaknya konflik agraria sendiri yang mengorbankan pihak petani, dan gejala petani sebagai profesi yang berbondong-bondong ditinggalkan. Akhirnya, lagu ini sekaligus mencoba mengajak anak-anak untuk menghargai petani. Anak-anak adalah masa depan yang harus di selamatkan. Minimal mereka dibantu untuk dikenalkan akan realitas bahwa apa-apa yang dikonsumsi tiap hari adalah hasil kerja petani.
Sementara lagu milik Sisir Tanah berjudul “Lagu Hidup”. Lagu ini mengangkat tema solidaritas antar sesama manusia untuk mempertahankan hak hidupnya di manapun mereka berada.
“Solidaritas bagi mereka yang tengah menghadapi masalah sangat penting, karena kita adalah sesama manusia yang punya rasa kemanusiaan. Masalah bisa menimpa siapa saja, dan cara terbaik untuk menghadapinya adalah menghadapinya bersama-sama. Hari ini warga di Temon, besok siapapun bisa mengalami masalah serupa. Kita akan kuat jika bersama-sama. Barangkali ada yang bertanya, apakah warga yang sedang menghadapi konflik butuh musik? Bagi saya, karena saya menggeluti musik, maka lagu adalah ungkapan solidaritas yang paling dekat dengan saya. Barangkali warga tidak butuh lagu saat ini, tetapi lewat lagu ini saya berharap bisa turut menyumbang semangat bagi warga maupun para relawan, serta mengajak siapa saja untuk ikut bersolidaritas sebagai sesama manusia,” tukas Danto selaku sosok tunggal di balik Sisir Tanah.
Nah, jika kamu ingin lebih jauh memahami apa yang terjadi sebenarnya di balik kasus konflik agraria di Kulon Progo, atau sekadar mendengarkan lagu-lagu dari musisi-musisi favoritmu, bisa deh mulai menyimak situs 37suara ini.