Buat yang ngaku anak muda atau masih berjiwa muda, pastinya nggak asing lagi ya sama trilogi film blockbuster Hunger Game. Film-film yang berpusat terhadap kisah Katniss Everdeen untuk bertahan hidup ini, memang selalu meraup sukses besar di layar lebar. Dalam dunia fiksi ‘Hunger Game‘ karya Suzanne Collins, tiap tahunnya diadakan permainan survival yang wajib diikuti oleh perwakilan dari 12 distrik. Kontestannya harus ‘menyingkirkan’ satu sama lain, sampai hanya tinggal satu pemenang yang bisa meninggalkan arena game itu hidup-hidup.
Nah berita gilanya guys, permainan yang sekiranya hanya cocok jadi cerita film action ini ternyata mau dibuat versi nyatanya. Kegilaan ini datang dari Rusia. Seorang miliuner bernama Yevgeny Pyatkovsky menggagas reality show bertema survival dengan judul ‘Game2: Winter‘. Sebagaimana dilansir Telegraph, penyelenggara acara ini menyebutkan bahwa peserta diperbolehkan untuk memperkosa atau membunuh peserta lainnya. Sontak saja berita ini langsung jadi headline berbagai surat kabar dunia.
ADVERTISEMENTS
Dalam acara ini, kontestan akan dibiarkan bertahan selama 9 bulan di hamparan salju Siberia yang suhunya -40 derajat Celsius. 30 kontestan akan bertarung untuk bertahan hidup
Hamparan salju di wilayah Siberia yang tertutup, rencananya bakal jadi arena pertarungan dalam acara gila ini. Sejumlah 30 peserta nantinya akan bertarung untuk bertahan hidup di suhu ekstrem lebih dari -40 derajat Celsius. Peserta diperbolehkan membawa cadangan makanan dan perlengkapan seberat 100 kg. Sebelum acara dimulai, peserta juga akan dibekali ilmu survival dari mantan pasukan intelijen elit Rusia, GRU Spetznaz. Jadi ingat adegan ketika Katniss diberi pelatihan khusus menjelang ‘hunger game‘ ya?
ADVERTISEMENTS
Selain bawa pistol, apapun diperbolehkan dalam game ini. Peserta boleh saling membunuh, tapi tetap masih akan dikenakan hukum yang berlaku di Rusia
Untuk hadiah sebesar 1.6 juta Dollar, peserta acara ini diperbolehkan melakukan apapun. Bahkan tindakan kriminal seperti membunuh dan memperkosa sekalipun. Tapi penyelenggara menambahkan bahwa mesti tindakan seperti itu memang diperbolehkan, peserta masih akan terpapar konsekuensi hukum yang berlaku di Rusia. Karenanya sebelum mulai, peserta diwajibkan menandatangi surat pernyataan tidak kebaratan atas konsekuensi itu. Peserta juga tidak boleh membawa pistol, tetapi diperbolehkan membawa pisau sebagai alat bertahan hidup. Nantinya akan ada tombol panik jika peserta ingin menyerah. Haduh, benar-benar seperti dalam film ya?
ADVERTISEMENTS
Layaknya dalam film Hunger Game, acara ini akan disiarkan live 24 jam. Lebih dari 2000 kamera akan disebar di Siberia untuk menangkap ‘aksi survival‘ peserta
Disamping action-nya yang memukau, film-film ‘Hunger Game‘ juga dengan kritis berhasil mengangkat permasalahan sosial yang benar-benar terjadi dalam masyarakat dunia saat ini. Salah satunya adalah obsesi manusia ‘kepo’ kehidupan orang lain, terbukti dengan populernya acara-acara reality show. Jika dulu mungkin bentuknya kegemaran orang melihat sabung ayam, penggagas acara ini berpikir kita akan tertarik melihat bagaimana manusia membunuh satu sama lain. Makanya wajar saja jika orang yang berpikiran segila itu, tidak akan tanggung-tanggung menyukseskan acaranya. Lebih dari 2000 kamera akan dipasang di seluruh penjuru Siberia, demi menyediakan live streaming 24 jam bagi siapapun yang tertarik menyaksikan.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Jika benar adanya acara ini akan dimulai bulan Juli 2017, sepertinya kemanusiaan benar-benar telah mati di Rusia. Bermain dengan nyawa manusia kok bisa-bisanya disebut hiburan?
Kalau kamu berpikir siapa sih otak dibalik ide gila dan tidak berperikemanusiaan ini? Sputniknews memberitakan bahwa miliuner asal Rusia, Yevgeny Pyatkovsky berujar bahwa acara yang sedang digodoknya ini akan sangat menghibur dan mendidik. Oke lah, mungkin memang ada orang kebanyakan uang yang punya kecenderungan sedikit psikopat yang mampu berpikir seperti itu. Tapi pastinya tak ada orang yang tertarik jadi peserta ‘kan? Salah! Menurut Pyatkovsky, sejauh ini sudah ada 60 calon peserta yang telah mendaftar. Yang lebih gila lagi, peserta harus membayar biaya pendaftaran juga.
Seperti apapun yang datang dari negara tertutup seperti Rusia, kita juga perlu menyikapi berita seperti ini dengan bijak. Sebagaimana pemerintah Rusia bisa meretas dan memanipulasi pemilihan Presiden Amerika Serikat, mungkin juga berita ini hoax. Tapi jika acara yang dijadwalkan berlangsung dari bulan Juli 2017 ini benar adanya, nilai-nilai kemanusiaan kita benar-benar harus mulai dipertanyakan. Apa iya kita sudah sampai titik dimana aksi saling melukai dan membunuh bisa jadi hiburan yang ditonton bersama?