Sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK), kita pasti sudah akrab dengan pelajaran berhitung. Pelajaran yang berisi angka-angka itu mengasah kemampuan kita untuk berpikir logis, analitis, dan teliti sejak kecil. Kalau masih TK sih mungkin masih mudah ya, soalnya memang cuma disuruh menghitung buah apel atau benda lain yang ada di gambar. Tapi semakin tinggi level kelasnya, pelajaran yang kemudian dikenal dengan nama ‘matematika‘ ini kok rasanya makin sulit buat dipecahkan??
Tidak bisa dimungkiri, pelajaran matematika memang jadi ‘momok’ bagi banyak pelajar. Saking banyak dibencinya, penelitian terbaru 2018, Research on Improvement of System Education (RISE) di Indonesia, menunjukkan bahwa kemampuan siswa lulusan SMA memecahkan soal matematika sederhana ternyata tidak jauh beda dengan yang baru masuk SD! Entah karena banyak dibenci atau memang kemampuan nalar kita rendah, intinya 12 tahun sekolah itu sebenarnya tidak membawa perbedaan yang cukup signifikan. Padahal matematika bisa sangat berguna buat kehidupan di masa depan, meski kita tidak berprofesi jadi guru atau ilmuwan. Kenapa? Simak yuk uraiannya bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
1. Orang yang terbiasa belajar matematika akan terlatih kemampuan berpikirnya secara sistematis. Ingat ya, matematika bukan selalu soal angka~
Dalam pelajaran matematika, ada sederet angka runtut yang biasa jadi dasar berhitung. Lewat kebiasaan berhitung seperti saat belajar bab deret, otomatis otak kita akan dipaksa berpikir secara sistematis. Kalau dipelajari secara terus-menerus, otomatis kemampuan berpikir sistematis ini akan terasah. Kemampuan inilah yang akan berguna saat kita diharuskan mengorganisasi sesuatu, seperti membuat rencana-rencana atau menyusun file-file atau dokumen saat sudah bekerja. Buat yang berkeinginan jadi pemimpin, kemampuan ini penting banget lo!
2. Seluruh aspek dalam pelajaran matematika akan melatih kemampuan berpikir logis. Bagi orang dewasa tentu kemampuan ini penting buat membantu mengambil keputusan secara matang
Matematika adalah salah satu cabang ilmu pasti. Tidak ada asumsi, praduga, atau tebak-tebakan. Saat mempelajari matematika, kita akan dituntut berpikir logis. Logika ini akan membantu menajamkan pola pikir. Semakin dewasa orang, tentu ia akan semakin sering dihadapkan pada berbagai pilihan hidup. Nah, kemampuan berpikir logis ini bermanfaat saat kita harus mengambil keputusan secara matang. Tuh, ternyata sepenting itu ‘kan matematika bagi kehidupan sosial?
3. Sekalipun karir kita bergerak di bidang sosial, tapi kebiasaan bertemu angka saat belajar matematika ini akan membantu dalam banyak hal, sesederhana menghitung kembalian sampai laba rugi usaha
Memang sih, kita akan jarang atau bahkan tidak mungkin menerapkan ilmu aljabar dalam kehidupan sehari-hari. Tapi saat belajar matematika, dimana kita terbiasa bertemu angka, di situ kita akan terlatih menghitung atau mengukur hasil. Sayangnya, banyak orang tidak sadar kalau kebutuhan berhitung ini juga penting dipelajari karena banyak aspek kehidupan yang menuntut kita berhitung secara tepat dan cermat. Misalnya bagi pebisnis, mereka harus mampu menghitung laba rugi, dan lain-lain.
4. Ilmu matematika kerap menuntut kita untuk menarik kesimpulan secara deduktif. Jadinya kita juga bisa berlatih berpikir secara objektif
Matematika menuntut kita untuk menarik kesimpulan dari khusus ke umum atau menggunakan pola deduktif. Artinya, ilmu ini membantu kita menarik kesimpulan bersadarkan pola yang umum. Otak kita jadi terbiasa berpikir secara objektif. Saat memasuki dunia kerja, kemampuan ini tentu akan sangat berguna. Objektivitas dan rasionalitas bahkan bisa menempatkan kita pada jabatan-jabatan penting di perusahaan.
ADVERTISEMENTS
5. Matematika akan membantu kita berlatih jadi lebih cermat, teliti, dan sabar. Tiga karakter tersebut tentu saja akan berguna buat semua orang di segala bidang pekerjaan
Lebih luas lagi, matematika jelas dapat membantu kita berlatih menjadi lebih cermat, teliti, dan sabar. Apalagi kalau terbiasa mengerjakan soal yang rumit dan panjang, yang membutuhkan kesabaran dalam memperoleh hasilnya. Kalau satu langkah saja salah, akan memengaruhi langkah-langkah selanjutnya. Tidak heran kalau orang-orang yang terbiasa menyelesaikan soal-soal semacam itu akan tumbuh menjadi orang yang cermat, teliti, serta sabar. Eits, kemampuan ini berguna buat semua profesi lho, sekalipun ibu rumah tangga, kalau tidak punya 3 karakter di atas, entah bakal jadi apa kondisi rumahnya.
Dulu, mungkin sering kita dengar teman atau mungkin kalian sendiri bilang “Ah, ngapain belajar matematika? Nggak bakalan dipakai kok kalau udah lulus!”. Setelah tahu berbagai manfaat belajar matematika, rasanya pemikiran semacam itu langsung bisa dipatahkan. Matematika tidak hanya soal angka, tapi lebih luas lagi, matematika bisa melatih kemampuan berpikir seseorang yang nantinya akan berguna saat ia berlaku di lingkungan sosialnya.
Menyadari kemampuan matematika pelajar Indonesia masih rendah, Kemdikbud terus gencar memperluas dan mempercepat pelatihan guru matematika, IPA, dan bahasa untuk lebih mendalami pembelajaran bernalar tinggi (HOTS: High Order Thinking Skills). Semoga saja langkah ini segera membuahkan hasil. Soalnya sedih lo saat tahu ada penelitian kalau ternyata pertanyaan sederhana 1/3 dikurangi 1/6 saja banyak yang tidak bisa! So sad…