Apa yang kalian tanyakan saat ingin membuka obrolan dengan teman yang lama nggak ketemu? Atau dengan keluarga yang ketemunya cuma waktu lebaran doang? Jika terjebak dalam situasi di atas, biasanya yang bakal ditanya pertama kali adalah kabar, lalu dilanjutkan dengan seputar pekerjaan, status, atau fisik. Tapi belakangan ini topik basa-basi seperti itu mulai dihindari. Nggak tahu sih, kayaknya ini ada hubungannya sama maraknya SJW-SJW yang suka mengkritik cara lama orang membuka obrolan. Menurut mereka basa-basi seperti “Wah, kamu kurusan/gemukan ya sekarang!”, “Eh, halo, gimana udah punya pasangan belum?”, atau “Sekarang kerja di mana?” itu bakal menyinggung dan terkesan ikut campur urusan orang. Lah…
Entah sifatnya satire atau memang murni buat bercandaan doang, tapi belum lama ini di Twitter banyak cuitan-cuitan yang membahas fenomena di atas. Coba lihat beberapa tweet di bawah ini:
“eh bro, apa kabar?”
“eh! baik hehe…”
*mau basabasi*
*tapi gaboleh kesibukan*
*pantang soal pasangan*
*fisik gaboleh*
*harus berbobot*
*tapi tetep casual*
*diem lama*
*awkward*
*mata ketemu*
“umm bro…”
“ya?”
“lo pernah coba nempelin Cosmos Wadesta ke dinding ga?” https://t.co/BZZkIuaknh
— Adrian Dewanto (@dewantoadrian) February 9, 2020
Hmm.. kalau apa-apa nggak boleh ditanyain, terus gimana caranya mau buka obrolan?? Kenapa sih zaman sekarang mau ngobrol aja jadi rumit kayak ngerjain ulangan Fisika? 🙁
ADVERTISEMENTS
Percakapan basa-basi justru bisa jadi pembuka pada obrolan atau topik lain yang lebih berbobot. Bukan nggak mungkin juga malah jadi awal mula tercetusnya proyek miliaran
Nggak ada yang tahu bakal ke mana ujung dari sebuah obrolan yang awalnya basa basi doang. Btw, bahas beginian kurang seru kalau nggak pakai skenario atau dialognya. Mari kita menguping perbincangan antara Soul dan Mate ini, konon mereka dulu adalah teman sebangku waktu SMA yang akhirnya terpisah jarak karena kuliahnya beda kota. Dan kebetulan keduanya nggak sengaja ketemu di stasiun kereta.
Soul: “Eh, Mate! Ya ampun lama nggak ketemu, cuy!”
Mate: “Weh, Soul! Gileee, apa kabar kamu??”
Soul: “Baik alhamdulillah. Kamu gimana? Sibuk apa sekarang?”
Mate: “Baik juga. Aku sekarang lagi merintis usaha nih, digital advertising gitu. Kamu sendiri gimana? Masih di perusahaan rokok itu?”
Soul: “Masih, bro! Ini baru balik dari luar kota, biasa lah, urusan kerjaan. Eh, produk bisnismu apa aja tuh? Kayak bikin-bikin website gitu?”
Mate: “Ehm.. macem-macem sih, website bisa, manajemen konten bisa, sampai foto produk pun bisa, bro.”
Soul: “Wah, kebetulan nih, kantorku lagi ada proyek baru, kayaknya belom ada vendor digital advertising-nya. Aku boleh minta kontakmu nggak? Siapa tahu cocok, soalnya lumayan nih nilai proyeknya.”
Nah, lo, yang awalnya basa-basi ternyata bisa jadi rezeki! Coba bayangin kalau mereka nggak saling nanya pekerjaan cuma gara-gara takut menyinggung, dan malah bahas Cosmos Wadesta. Nggak bakal ada tuh tawaran proyek menggiurkan~
ADVERTISEMENTS
Sebenarnya bukan masalah “isi” percakapannya atau “apa” pertanyaannya, melainkan lebih ke tone bicaranya. Kalau nanyain kerjanya apa tapi sambil nada bicaranya ngeremehin, ya lain itu mah
Jadi gini lo, mau apapun obrolan basa-basinya, selama tone bicaranya normal, terlihat antusias, ditambah mimik wajah yang nggak menghakimi, bakal terdengar biasa aja kok, sama sekali nggak menyinggung. Kalaupun ada orang tertentu yang pandai berpura-pura *ini kalau mau suuzon kayak mas-mas di Twitter tadi ya* bertanya pekerjaan padahal cuma mau memastikan dia lebih sukses, ya udah dijawab aja, nggak ada salahnya. Emangnya berat ngasih tahu pekerjaan kita? Misal masih nganggur, sekalian aja minta dicariin pekerjaan, atau bercandain apa gitu, duh alah~
ADVERTISEMENTS
Basa-basi atau bahasa Inggrisnya small talk, justru punya banyak manfaat. Beneran deh, stop bikin ribet yang sebenarnya sangat sederhana. Basa-basi ini bahkan seringkali berlangsung cuma beberapa menit!
Seperti yang pernah ditulis di Forbes, small talk yang banyak dibenci SJW itu ternyata justru punya beragam manfaat, di antaranya:
- You have no idea where it will go — bener bet, kita nggak pernah tahu ke mana arah small talk berjalan. Mungkin malah bisa jadi gerbang pembuka ke banyak kesempatan emas di luar sana~
- It makes you smarter — psst! Udah dibuktikan sama penelitian!
- It feels good — karena manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial alias bakal gatel kalau nggak berinteraksi
- It open your eyes — small talk bisa membantu kita lupa sejenak sama gadget
- You’ll be liked — kita akan disukai karena telah bersikap humble
- You have no choice — pure karena nggak ada pilihan lain selain melontarkan topik basa-basi. Masa iya memulai percakapan pakai teori kuantum?
Jadi.. tolong.. sekali lagi.. make everything simple, Guys. Jangan mempersulit diri dengan hal lain yang sebenarnya sederhana. Biar ulangan Fisika aja yang sulit, kita jangan.