Siapa sih yang nggak tahu Gojek? Beberapa tahun terakhir, perusahaan ini terkenal di Indonesia karena menyediakan berbagai layanan. Mulai dari mengantar penumpang dengan motor dan mobil, mengantar barang, hingga jasa antar makanan. Hingga kini, banyak banget orang yang membutuhkan layanannya. Nggak heran kalau Gojek melebarkan sayap ke negara-negara lain.
Nah, belum lama ini ramai isu ekspansi Gojek ke Malaysia. Ternyata prosesnya nggak semulus yang diharapkan. Ada sejumlah pihak yang menolak Gojek. Bahkan salah satu politisi Malaysia berpendapat kalau Gojek bisa merendahkan martabat generasi muda di sana. Lo, kok bisa?
ADVERTISEMENTS
Gojek ditolak politisi Malaysia, Khairuddin Aman Razali, karena dianggap melecehkan martabat generasi muda
Masuknya Gojek ke Malaysia berarti membuka banyak lapangan kerja di sana. Bukannya menyambut baik, seorang politisi Malaysia bernama Khairuddin Aman Razali justru menolaknya. Dilansir dari Kompas, dia berpendapat kalau masuknya Gojek justru jadi lambang kegagalan pemerintah dalam membuka lapangan kerja. Khairuddin menganggap bekerja sebagai driver layanan roda dua adalah pelecehan martabat generasi muda Malaysia.
ADVERTISEMENTS
Politisi Malaysia ini juga anggap Gojek bisa tingkatkan pelecehan seksual, polusi udara, dan kemacetan
“Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum Syariah,” kata Razali seperti dikutip dari Kompas.
Razali berpendapat kalau masuknya Gojek ke Malaysia bisa tingkatkan pelecehan seksual. Pasalnya, Gojek bakal memicu interaksi antara lelaki dan perempuan yang nggak sesuai hukum Syariah. Dia juga berpendapat bahwa Gojek bisa tingkatkan polusi udara dan kemacetan. Dibanding menerima Gojek, Razali ingin pemerintah lebih mengembangkan transportasi umum seperti kereta cepat MRT dan LRT.
ADVERTISEMENTS
Menteri muda Syeq Saddiq membuat survei apakah anak muda Malaysia setuju dengan masuknya Gojek. Ternyata hasilnya …
Anak muda Malaysia,
Saya perlukan suara anda.Untuk membantu golongan mat motor, adakah anda bersetuju dengan ekonomi GoJek (2-wheel transport for people/makanan/Smal businesses)?
Di Thailand/Singapore, kurang setahun, ratusan ribu peluang pekerjaan baru tercipta.
(Pls RT)
— Syed Saddiq (@SyedSaddiq) August 18, 2019
Berbeda dengan Razali, Syed Saddiq selaku Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia justru menyambut Gojek dengan baik. Dia senang karena Gojek bisa membuka lapangan kerja bagi pengendara motor. Menteri muda berusia 26 tahun ini juga membuat survei di akun Twitter pribadinya. Dia bertanya pada anak-anak muda Malaysia, apakah mereka setuju dengan masuknya Gojek? Ternyata 88% responden setuju dan hanya 12% yang nggak setuju.
ADVERTISEMENTS
Walau diterpa berbagai masalah, Gojek resmi diterima di Malaysia pada 21 Agustus 2019. Mari lihat perkembangannya~
Terlepas dari segala pro dan kontra, Gojek udah resmi diterima di Malaysia pada 21 Agustus 2019. Kabinet memberi lampu hijau pada Gojek untuk beroperasi di sana. Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad, ikut angkat bicara tentang hal ini. Mahathir mengimbau warga supaya mengikuti pilihan mereka masing-masing. Kalau merasa kurang aman, ya, nggak perlu naik Gojek.
“Kamu punya pilihan. Kami tidak memaksa siapa pun untuk menggunakan layanan transportasi sepeda motor,” kata Mahathir seperti dikutip dari New Strait Times.
Semoga proses ekspansi Gojek ke Negeri Jiran berjalan dengan lancar, ya. Ini langkah yang baik buat membangun kerja sama dengan Malaysia. Semoga penduduk di sana juga merasakan kemudahan dan kepraktisan dengan adanya Gojek!