Di alam semesta nan luas ini, banyak sekali fenomena menarik terjadi dan kerap mencuri perhatian kita. Salah satunya adalah kemunculan komet. Benda angkasa yang mirip cahaya lonjong ini tidak muncul setiap tahun, malah seringnya puluhan atau ratusan tahun sekali, contohnya seperti komet Halley. Kamu mungkin udah sering banget denger nama komet yang satu ini. Meski sering jadi perbincangan, komet Halley cuma muncul 75-76 tahun sekali lho. Terakhir kali ia terlihat di langit bumi tahun 1986 silam.
Tapi jangan khawatir, meskipun prediksi kemunculan selanjutnya masih tahun 2061, kita bisa lho melihat sisa debu atau puing-puing yang ditinggalkan komet Halley 32 tahun lalu. Katanya sisa debu ini akan muncul di langit Indonesia nanti malam guys! Bentuknya kayak hujan meteor gitu. Kalau kamu tertarik menyaksikannya, mending simak dulu deh 4 faktanya bareng Hipwee News & Feature berikut ini, biar tahu jam berapa munculnya dan gimana cara terbaik buat melihatnya.
ADVERTISEMENTS
1. Jejak komet legendaris Halley akan dapat disaksikan malam ini di seluruh wilayah Indonesia. Jangan ketinggalan karena momen ini cuma berlangsung 2 kali dalam setahun
Nanti malam (22/10), kita akan berkesempatan menyaksikan debu-debu sisa komet Halley yang bersinggungan dengan bumi dan terbakar di langit. Kalau menurut Mutoha Arkanuddin, pembina Jogja Astro Club, momen yang dinamakan hujan meteor Orionid ini bisa dilihat sekitar pukul 02.00 dini hari, 2 jam-an sebelum matahari terbit. Umumnya Orionid akan memunculkan 15-20 meteor setiap jam pada saat puncak-puncaknya.
Jejak debu komet Halley yang dinamakan “cosmic litter” ini memang bisa memunculkan fenomena hujan meteor di bumi 2 kali dalam setahun, salah satunya Orionid ini, yang terjadi sekitar pertengahan Oktober.
ADVERTISEMENTS
2. Meskipun kemunculan terakhirnya tercatat udah sejak 32 tahun lalu, tapi sisa debunya masih bisa kita lihat dalam bentuk hujan meteor. Tapi kok bisa gitu ya?
Komet Halley katanya baru akan muncul kembali 43 tahun mendatang. Tapi meski begitu, kita bisa melihat “remahan”nya yang tersisa dari tahun 1986 lalu. Kata astronom, ini karena orbit komet Halley memang terletak di dekat orbit bumi. Setiap tahunnya, bumi akan melewati area yang pernah dilalui komet Halley 2 kali sehingga memunculkan hujan meteor. Selain Orionid, hujan meteor lain yang berasal dari serpihan komet Halley ini adalah Eta Akuarid, yang muncul sekitar pertengahan April sampai akhir Mei.
ADVERTISEMENTS
3. Nah katanya nih, seluruh wilayah Indonesia bakal kebagian momen ini lho. Tapi dengan catatan langitnya tidak mendung dan harus minim cahaya guys
Biasanya, tidak semua wilayah Indonesia akan kebagian fenomena alam unik, seperti gerhana bulan atau matahari. Tapi untuk kali ini, seluruh lokasi di Indonesia bakal kebagian momen hujan meteor ini lho guys. Hal yang perlu jadi catatan, lokasi menyaksikannya harus minim cahaya. Kalau kalian ada di kota-kota besar yang penuh lampu dan polusi udara sih kayaknya sulit ya buat bisa melihat fenomena ini dengan jelas. Selain itu, langit harus cerah alias tidak mendung. Sarannya sih pilih tempat yang gelap dan cukup lapang, kayak pantai atau dataran tinggi.
Oh ya, sesuai namanya, hujan meteor Orionid ini bisa disaksikan di rasi bintang Orion. Kalau kalian bingung gimana menentukan pandangan ke arah sana, kalian bisa mengunduh aplikasi peta langit lewat gadget, biar makin maksimal nih menikmati momen langka ini, hehehe~
ADVERTISEMENTS
4. Dari hujan meteor yang pernah terjadi sebelumnya, kira-kira seperti ini lho penampakan yang bakal bisa kalian nikmati nanti malam. Keren banget, ‘kan?
Jadi pemandangan apa sih yang bisa kita dapatkan dari hujan meteor Orionid? Kalau kalian pernah lihat hujan meteor sebelumnya, atau lihat foto, video, atau film yang menampilkan hujan meteor, seperti itulah kira-kira wujudnya. Cahaya-cahaya panjang akan melintas di langit, berhiaskan hamparan bintang di sekelilingnya. Agar bisa menyaksikan pemandangan indah ini dengan maksimal, nih beberapa tips yang perlu kamu terapkan:
- Kalau memungkinkan, pergi ke tempat yang gelap, lapang, dan bebas polusi
- Bawa perlengkapan seperti tikar, senter, jaket, dan lotion anti nyamuk
- Biarkan matamu beradaptasi dengan suasana gelap dulu paling tidak selama 20 menit sebelum benar-benar berada di tempat minim cahaya
- Jangan gunakan teropong atau teleskop karena mata kita sudah cukup jelas melihat meteor-meteor yang menghiasi langit
- Hujan meteor paling asik ditonton dengan posisi tiduran
Nah, itu dia sederet fakta soal hujan meteor Orionid yang bakal menghiasi langit Indonesia nanti malam. Biar bisa terbangun dini hari, jangan lupa tidur siang dulu ya guys~