Kasus dugaan simbol terlarang pada desain uang Rupiah tidak juga reda. Sejak mencuat di bulan November tahun lalu, sebenarnya Bank Indonesia sudah menjelaskan secara resmi bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Tapi nampaknya kasus itu masih berlanjut hingga sekarang. Rizieq Shihab menyatakan akan melaporkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan direktur Bank Indonesia, Agus Martowardojo. Namun kini justru pimpinan FPI itu yang menjalani proses hukum karena diduga memberikan ceramah yang sifatnya menghasut terkait simbol terlarang di uang pecahan 100.000 khususnya emisi 2014.
Jadi sebenarnya benar nggak sih ada simbol yang selama ini masih menjadi hantu bagi orang Indonesia? Sesuai yang dijelaskan oleh Bank Indonesia, simbol yang dimaksud adalah Rectoverso. Bukan Rectoverso buku karangan Dee ya, tapi rectoverso sebagai salah satu jenis pengaman. Sebagai orang yang kerja siang malam demi memegang uang dengan bersimbol rectoverso, yuk kenalan! ;p
ADVERTISEMENTS
Jangan emosi hanya dengan sekali lihat. Coba uangnya diterawang cahaya, maka logo BI yang akan kamu temukan
Seperti yang kamu lihat di gambar, logo yang membuat heboh netizen ada di bagian atas pojok, dibawah nominal uang. Gambar itu terlihat acak-acakan. Bila diperhatikan sekilas simbol yang tertangkap mata memang menyerupai simbol ‘palu arit’, yang selama ini selalu diasosiasikan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Tapi sebelum marah-marah atau curiga ini adalah penyebaran komunisme tersembunyi, cobalah untuk melihat uang dengan cara diterawang di bawah cahaya. Apa yang kamu lihat? Yap, logo baru Bank Indonesia. Inilah yang disebut security features Rectoverso.
ADVERTISEMENTS
Rectoverso adalah pengaman tingkat tinggi dalam sistem keuangan. Tak hanya Rupiah, banyak mata uang lain yang menggunakannya
Rectoverso adalah satu teknik cetak khusus yang bisa membentuk gambar saling isi. Artinya meski dilihat sekilas bagai gambar acak tanpa arti, bila diperhatikan dengan seksama akan membentuk sebuah simbol yang berlaku sama dari depan atau belakang. Seperti yang dilaporkan oleh Kompas, diperlukan ketelitian khusus dan penggunaan mesin offsett simultan yang mampu mencetak gambar depan dan belakang secara bersamaan dengan tingkat presisi yang tinggi.
Hingga saat ini, pengaman Rectoverso termasuk security features atau fitur pengamanan tingkat tinggi yang membuat uang sulit dipalsukan. Selain uang Rupiah, mata uang negara lain juga menggunakannya. Seperti mata uang Bangladesh yang rectoversonya berbentuk bunga atau uang Euro yang rectoversonya berupa nominal uang. Harusnya warga Indonesia berbangga karena uangnya jadi sangat sulit dipalsukan.
ADVERTISEMENTS
Sebenarnya penggunaan rectoverso bukan hanya baru-baru ini saja, melainkan sudah sejak tahun 1990-an
Yang membuat resah masyarakat memang pecahan seratus ribu emisi tahun 2014. Tapi penggunaan teknik rectoverso ini sudah dilakukan jauh sebelum itu, yaitu di tahun 1995. Lalu kenapa yang diributkan uang yang keluar di tahun 2014? Karena gambar rectoverso selama ini mengalami beberapa kali perubahan. Gambar yang terakhir mengikuti logo Bank Indonesia yang juga mengalami perubahan dari masa ke masa. Terus apa cuma ada di pecahan terbesar, 100.000? Tentu tidak. Semua pecahan uang kertas memiliki security features rectoverso. Hanya saja bentuknya tampilannya berbeda-beda, meskipun tetap menunjukan logo Bank Indonesia yang sama.
ADVERTISEMENTS
Selain untuk pengamanan, security features juga punya dua lain yang saling berkaitan: fungsi estetika dan fungsi pembeda
Meskipun fungsi utamanya sebagai pengaman, security features juga dibuat dengan desain khusus untuk menjalankan fungsi estetikanya, yaitu untuk membuat uang terlihat menarik. Desain yang rumit perlu digunakan agar uang tidak mudah ditiru. Selain itu, bentuk rectoverso yang berbeda juga berfungsi sebagai pembeda nominal satu dengan nominal lainnya sekaligus satu mata uang dengan mata uang lainnya. Pengamanan mata uang tidak semata-mata ditentukan berapa jenis security features yang digunakan, melainkan juga bahan, desain, dan teknik cetaknya.
ADVERTISEMENTS
Rectoverso hanya salah satu, masih ada 11 security features lainnya. Harusnya kita senang dan bangga, dengan begitu Rupiah tak akan mudah dipalsukan
Fitur pengamanan pada uang berbeda-beda. Umumnya makin besar nominal, semakin banyak pula unsur pengamannya. Seperti yang dibahas saat launching desain baru untuk rupiah emisi 2016, ada 9-12 unsur pengaman yang digunakan. Inilah beberapa di antaranya:
Pengaman tanda air (water mark)
Ini adalah pengaman yang paling umum kita ketahui. Water mark adalah gambar pahlawan yang muncul tiba-tiba saat kamu terawang uangmu di bawah cahaya. Pengaman jenis ini sudah dipakai sejak zaman penjajahan Belanda dan gambar yang muncul pada setiap nominal uang pun berbeda.
Ultraviolet dan benang pengaman
Di lembaran-lembaran uangmu, kamu akan menemukan sebuah garis vertikal yang terlihat samar-samar. Bila kamu melihatnya dalam cahaya ultraviolet, garis itu akan menunjukkan nomor seri yang berpendar. Itulah yang dimaksud dengan pengaman ultraviolet atau tinta berpendar.
Pengaman cetak Intaglio
Cetak Intaglio termasuk pengaman tingkat tinggi yang diterapkan pada uang nominal 100.000. Dengan teknik ini akan menghasilkan cetakan yang memiliki elemen halus hingga tebal dan terasa kasar saat diraba. Untuk pengaman lainnya bisa kamu lihat pada gambar.
Uang adalah satu hal yang penting untuk kehidupan sehari-hari. Karenanya, kasus uang palsu yang merebak beberapa tahun yang lalu tentu sangat meresahkan. Bank Indonesia dan PERURI yang bertanggung jawab atas peredaran uang, terus berusaha mengembangkan sistem pengaman yang memadai agar kasus uang palsu tidak terjadi lagi. Kamu pasti tidak mau ‘kan kalau uang yang didapatkan dengan susah payah, tiba-tiba divonis palsu?