Perayaan lebaran selalu identik dengan makanan dan minuman yang beragam, sebut saja sambal goreng kentang, rendang, sampai aneka kue kering seperti nastar dan kastengel. Selain itu, makanan yang kerapkali dihidangkan saat hari raya idul fitri adalah ketupat dan opor ayam. Meski sering dihidangkan, masih banyak yang belum tahu kalau ketupat dan opor ayam mempunyai makna di baliknya.
Selain enak disantap, kedua kombo makanan tersebut memang punya filosofi yang menarik, lho, untuk diulas. Ini juga bakal menjawab kenapa keduanya identik sama perayaan Idul Fitri. Penasaran ulasan lengkapnya? Simak, yuk, artikel Hipwee kali ini~
ADVERTISEMENTS
1. Filosofi ketupat
Menurut masyarakat Jawa, bentuk ketupat mewujudkan kiblat papat limo pancer. Makna dari bentuk ketupat tersebut adalah empat arah mata angin utama yaitu utara, timur, selatan, dan barat. Tetapi, hanya ada satu kiblat atau pusat.
Keempat sisi ketupat juga diartikan sebagai empat macam nafsu yang dimiliki manusia dan dikalahkan dengan berpuasa. Jadi kalau makan ketupat, bisa dibilang kita mampu mengalahkan nafsu-nafsu tersebut.
Bentuk ketupat yang begitu sempurna melambangkan kemenangan umat Islam di hari Lebaran. Kemenangan itu dicapai setelah berpuasa selama sebulan dan mengalahkan segala hawa nafsu.
Sedangkan bungkusan ketupat yang rumit mencerminkan berbagai kesalahan manusia. Saat bungkusan itu dibuka, tampak nasi putih yang melambangkan kebersihan dan kesucian hati kita setelah memohon ampun. Ternyata keseluruhan maknanya seindah ini ya~
ADVERTISEMENTS
2. Makna ketupat
Nggak nyangka, ternyata selama ini ketupat mempunyai makna yang mendalam. Kata ketupan sendiri merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat. Menurut masyarakat Jawa, Ngaku Lepat berarti mengakui kesalahan.
Sebutan ini mewakili tradisi sungkeman yang menjadi kesempatan untuk mengakui kesalahan bagi orang-orang. Proses sungkeman dilakukan dengan bersimpuh di hadapan orang tua dan meminta ampun. Dari situlah kita belajar pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, dan memohon ampunan dari orang lain.
Bagaimana dengan Laku Papat? Istilah ini menandakan empat tindakan saat Idul Fitri yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Lebaran menandakan berakhirnya waktu puasa.
Luberan berarti ajakan bersedekah melalui zakat fitrah untuk kaum miskin. Sedangkan leburan menandakan leburnya dosa dan kesalahan kita saat Lebaran. Terakhir, laburan adalah harapan agar manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin.
ADVERTISEMENTS
3. Makna opor ayam saat lebaran
Sajian ketupat nggak lengkap rasanya tanpa opor ayam. Kedua hidangan ini mempunyai rasa yang lezat dan memang pantas menjadi primadona saat Lebaran. Opor ayam menggunakan santan sebagai bahan utama kuahnya. Dalam bahasa Jawa, santan disebut sebagai santen yang berarti pangapunten alias memohon maaf.
Demikian penjelasan makna filosofi dari ketupat dan opor ayam di hari raya idul fitri yang bisa kamu ambil pelajarannya. Kalau disajikan bersama, ketupat dan opor ayam melambangkan permintaan maaf yang tulus serta niat untuk memperbaiki diri dengan hati yang putih dan suci.
Wah, komplet ya! Maknanya sesuai banget dengan budaya dan tradisi Lebaran. Setelah memahami filosofi ini, semoga kita semakin bersemangat dan bersyukur saat merayakan Idul Fitri.
ADVERTISEMENTS