Lima Tahun Berturut-turut, Indonesia Dinobatkan Jadi Negara Paling Dermawan di Dunia

Dalam beberapa waktu belakangan, sejumlah penggalangan dana dilakukan oleh warga Indonesia untuk membantu sesama yang membutuhkan atau tertimpa musibah. Sebut saja donasi yang dilakukan untuk para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan YouTuber Windah Basudarah yang menggalang donasi untuk membantu biaya sekolah bocah laki-laki bernama Rahmat Okky Boy.

Penggalangan dana memang udah lumrah terjadi di Indonesia. Namun, tahukah kamu kalau aksi saling membantu ini membuat negara kita dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia tahun 2022. Sebenarnya nggak cuma tahun ini aja sih. Sejak tahun 2017, World Giving Index mencatat negara kita sebagai yang paling dermawan. Itu berarti, predikat ini udah kita sandang selama lima tahun berturut-turut.

Laporan World Giving Index ini dirilis setiap tahun oleh Charities Aid Foundation. Untuk tahun ini, CAF merilis temuan terbarunya pada 21 Oktober 2022 lalu. Yuk, simak laporan selengkapnya!

ADVERTISEMENTS

Indonesia jadi negara paling dermawan di dunia selama lima tahun berturut-turut

Dalam laporan tahunan mengenai kedermawanan global ini, World Giving Index (WGI) 2022 menobatkan Indonesia di peringkat pertama negara paling dermawan di dunia dengan skor 68 persen. Skor tersebut nggak banyak berubah sejak tahun 2020 saat Indonesia memperoleh skor 69 %. Sementara itu, peringkat kedua ditempati oleh Kenya (61 %) dan diikuti oleh Amerika Serikat (59 %) di peringkat ketiga.

Dalam laporan WGI 2022, Indonesia jadi negara teratas dalam dua dari tiga indikator penilaian, yakni menyumbang uang, menyumbang pada orang asing atau nggak dikenal, dan partisipasi dalam kegiatan kerelawanan atau volunteerism.

Laporan ini mencatat 84 % orang Indonesia menyumbangkan uangnya, jauh lebih tinggi dari skor rata-rata global yakni 35 %. Sedangkan persentase orang Indonesia yang menyumbangkan uangnya kepada orang asing berjumlah 58 %, sedikit lebih rendah dari angka rata-rata global yakni 62%. Sementara itu, partisipasi warga negara kita dalam kegiatan kerelawanan juga sangat tinggi yaitu 63 %, jauh di atas angka rata-rata global yakni 23%.

Sebelumnya pada tahun 2021, laporan yang sama mencatat juga mencatat Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Delapan dari sepuluh warga Indonesia mendonasikan uangnya pada tahun 2021. Selain itu, enam dari sepuluh orang Indonesia pernah mengikuti aksi relawan.

ADVERTISEMENTS

Budaya gotong royong memberi pengaruh besar yang membuat warga Indonesia gemar berbagi

Photo by Melanie Lim on Unsplash

Photo by Melanie Lim on Unsplash

Sebagai warga negara Indonesia, kita mengenal semboyan yang juga jadi pedoman kita dalam bermasyarakat yaitu gotong royong. Hidup bergotong royong maksudnya adalah bekerja sama untuk mencapai sebuah hasil. Dalam penerapannya tentu lekat banget dengan budaya tolong menolong kepada mereka yang membutuhkan. Budaya gotong royong ini jugalah yang disebutkan sebagai pengaruh besar yang dapat menggerakkan hati warga Indonesia untuk berbagi dalam laporan WGI 2022.

“Budaya aksi kolektif filantropi Indonesia – atau biasa kita sebut gotong royong – selalu terbukti di Indonesia, dan sangat menyenangkan untuk melihatnya diakui karena kekuatannya dan memicu minat di luar negeri juga,” kata Rizal Algamar, Ketua Pengurus Persatuan Filantropi Indonesia, dikutip dari laporan WGI 2022.

Selanjutnya, kuatnya ajaran agama juga dinilai sebagai penyebab tingginya budaya memberi warga Indonesia. Salah satu contohnya yaitu zakat bagi umat muslim. Rizal menjelaskan bahwa berzakat mengajarkan seorang muslim untuk memberi kepada yang rentan serta membutuhkan.

ADVERTISEMENTS

Lembaga filantropi di Indonesia sangat berkembang, bahkan merambah ke dunia digital. Ini membuat kegiatan berdonasi jadi lebih gampang

Warga Indonesia tentu membutuhkan sarana untuk menyalurkan donasinya. Ketua Badan Pelaksana Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) Hamid Abidin mengatakan dalam hal ini peran lembaga filantropi sangat besar untuk mendukung kegemaran berbagi tersebut lewat kegiatan penggalangan dana hingga penyalurannya.

“Lalu keberhasilan para pegiat filantropi, khususnya filantropi Islam dalam menggalang, mengelola, dan mendayagunakan donasi keagamaan juga berkontribusi pada pencapaian tersebut,” jelas Hamid, dikutip dari Kompas TV.

Lembaga filantropi Islam, lanjut Hamid, juga telah beralih menjadi lebih modern. Penggalangan sumbangan keagamaan dilakukan secara konvensional dan digital.

Hal senada juga diungkapkan Rizal Algamar dalam laporan WGI 2022. Generasi muda Indonesia yang semakin gencar berdonasi lewat lembaga filantropi mendorong lembaga sejenis untuk mengadaptasi kemudahan teknologi digital sehingga proses donasi lebih cepat, aman, dan mudah. Saat ini, ekosistem filantropi Indonesia pun nggak cuma terpusat di kota-kota besar, melainkan juga di tingkat daerah.

Nah, gimana nih dengan kamu SoHip? Apakah kamu termasuk warga Indonesia yang gemar berdonasi? Kalau kamu ingin membaca laporan WGI 2022 secara lebih lengkap, bisa dicek di sini , ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Writing...

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE