Kecakapan digital bukan cuma tentang penggunaan gawai semata, melainkan juga soal kemampuan menggunakan media digital atau teknologi komunikasi dan informasi secara bijak dan cerdas. Kecakapan ini seharusnya menjadi bekal wajib bagi siapa pun dalam berinteraksi di ruang digital. Jika tidak, pemanfaataan teknologi hanya akan berujung tindakan-tindakan negatif yang menyalahi hukum. Misalnya, perundungan di dunia maya, penipuan kartu kredit, hingga penyebaran identitas. Padahal teknologi komunikasi dan informasi membuka banyak peluang baik bila digunakan dengan benar.
Berkaca pada percepatan proses digitaliasi, pemerintah sadar perlunya membekali masyarakat dengan kecakapan digital. Karena ketika aktif berinteraksi di internet, masyarakat telah menjelma menjadi warga internet atau warganet. Supaya terbentuk iklim ruang digital yang sehat, warganet harus cakap digital. Berangkat dari hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Kominfo menggelar diskusi literasi bertajuk “Kupang Makin Cakap Digital”.
ADVERTISEMENTS
Demi mempercepat digitalisasi, pemerintah membangun infrastruktur digital
Diskusi ini dibuka oleh Johny G. Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika. Bersama dengan Viktor Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Diskusi literasi ini dihadiri langsung oleh sekitar 50 peserta. Dengan mengusung tema kecakapan digital, diskusi diselenggarakan di Gereja Bait`el Bokong, NTT pada Senin (28/6).
“Infrastruktur digital menjadi fondasi penting bagi percepatan digitalisasi. Pagi tadi, saya bersama Gubernur NTT dan juga para pimpinan daerah meninjau kesiapan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G di 421 lokasi wilayah NTT yang akan digelar sepanjang 2021-2022,” ujar Johny G. Plate sesuai dengan rilis yang Hipwee terima, Senin (28/06/2021).
Mengingat pentingnya infrastruktur dalam proses digitalisasi, ia telah berkoordinasi dengan kepala daerah NTT. Tujuannya, untuk memastikan kesiapan sejumlah pembangunan. Selain membahas pembangunan BTS 4G di wilayah NTT, ia dan kepala daerah NTT juga membicarakan peningkatan Palapa Ring Project 9 (P9) yang bakal digelar sepanjang Waingapu, Saba, Baa, hingga Kupang. Sementara itu, Palapa Ring Project 10 (P10) akan dibangun mulai dari Alor hingga Timika.
Namun, pembangunan infrastruktus ini tentu akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas penggunanya pula. Maka melalui program “Indonesia Makin Cakap Digital”, pemerintah melalui Kementerian Kominfo mengupayakan peningkatan kualitas masyarakat pengguna internet. Melalui program ini, diharapkan kecakapan digital masyarakat meningkat secara komprehensif di seluruh lini. Salah satu contoh programnya adalah penyelenggaraan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi Kementerian Kominfo setiap tahunnya. Harapannya, melalui program ini, 12,5 juta penduduk Indonesia terliterasi setiap tahunnya. Sehingga di tahun 2024, 50 juta penduduk Indonesia sudah cakap digital.
ADVERTISEMENTS
Kecakapan digital, bekal masyarakat sebagai warganet dalam berinteraksi di ruang digital
Diskusi Literasi: Kupang Makin Cakap Digital merupakan bagian dari program besar “Indonesia Makin Cakap Digital”. Program ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada momentum Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021 lalu. Lewat program ini, pemerintah ingin membekali warganet dalam berinteraksi di ruang digital. Sehingga masyarakat memahami etika digital, kemampuan digital, keamanan digital, dan juga budaya digital.
“Bekal ini akan mendukung masyarakat untuk semakin memanfaatkan internet dalam aktivitas produktif, meningkatkan ketahanan masyarakat dalam memilah dan merespons konten negatif, serta mendorong masyarakat untuk menyebarkan konten-konten positif yang berhikmat, penuh kata-kata berkat, dan bernapaskan toleransi,” tutup Johny G. Plate.
Pelaksanaan program ini di Kupang diharapkan dapat menjangkau 198.323 orang pada tahun 2021. Viktor sebagai Gubernur NTT berharap Kemkominfo dapat membimbing warganya terutama dari warga di wilayah tertinggal dan termarjinalkan. Selain itu, ia telah menyiapkan lahan untuk pembangunan infrastruktur digital. Dengan sinergi pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi, ia menyediakan lahan untuk pemasangan 421 titik BTS. Ia senang karena NTT menjadi bagian dari perkembangn digital.
Menarik sekali program ini, ya. Kecakapan digital memang sangat diperlukan di era sekarang, salah satunya supaya lebih banyak orang yang bijak dalam menggunakan teknologi dan media komuniasi. Jadi, mereka tidak memakainya untuk keburukan. Nah, bila penasaran dengan Diskusi Literasi: Kupang Makin Cakap Digital secara utuh, SoHip bisa menyaksikannya melalui channel YouTube Siberkreasi.