Entah sudah ke berapa kalinya muncul berita soal tenggelamnya anak-anak di kolam renang, pantai, atau lokasi pemandian air panas. Lebih miris lagi, banyak juga di antara mereka yang baru diketahui tenggelam setelah beberapa menit berada di dalam air! Pertanyaannya, kemana orang tua mereka waktu mereka tenggelam?? Atau ya kalau nggak sama ortu, paling nggak orang dewasa yang bertugas mengawasi mereka lah. Apa ini ada hubungannya sama meningkatnya angka penggunaan gadget di kalangan masyarakat beberapa tahun belakangan ini? Jadi semakin memungkinkan para orang tua lalai dalam mengawasi anaknya.
Seperti halnya yang baru terjadi Senin (2/10) di sebuah hotel di Makassar kemarin. Kejadian malang ini menimpa seorang balita berumur 4 tahun. Ia tenggelam saat sedang berenang di kolam renang hotel tersebut. Dan lokasi tenggelamnya ternyata adalah area berenang orang dewasa. Waduh, gimana ya kronologinya? Yuk simak ulasan beserta videonya bareng Hipwee News & Feature berikut ini!
ADVERTISEMENTS
Nasib nahas menimpa Aliya, seorang balita umur 4 tahun. Ia sampai harus kehilangan nyawa karena tenggelam di kolam renang Hotel Clarion, Makassar
Peristiwa memilukan yang terjadi sekitar pukul 09.00 WITA, Senin (2/10) ini, terjadi di kolam renang Sky Garden & Pool lantai 6, Hotel Clarion, Jalan AP Petarani, Makassar. Aliya Ramadhani, bocah perempuan yang masih berusia 4 tahun meninggal setelah tenggelam di area kolam orang dewasa. Diduga tak ada yang memerhatikan korban saat kejadian.
Sesaat setelahnya, seorang pria yang diketahui adalah kerabat Aliya langsung mengangkat tubuh mungil itu dari air. Tapi sayang, tubuhnya sudah lemas dan tak bergerak. Bantuan nafas buatan pun juga tak lagi berguna. Ia langsung dibawa ke RS Faisal menggunakan becak motor (bentor) yang kebetulan saat itu stand by di area pintu belakang hotel. Kabarnya pihak hotel sempat menawarkan membawa Aliya ke RS dengan menggunakan kendaraan operasional. Tapi karena keluarga tak mau menunggu terlalu lama, bentor pun dipilih.
ADVERTISEMENTS
Peristiwa ini justru baru diketahui publik sehari kemudian, setelah videonya banyak dibagikan di media sosial
Baik publik maupun pihak Polrestabes Makassar kabarnya baru mengetahui kejadian ini setelah video Aliya tenggelam dibagikan akun Mardianto Lahamid dan viral di Facebook. Ini sesuai dengan pernyataan AKBP Hotman Sirait yang dikonfirmasi Kompas pada Selasa (3/10). Dirinya membenarkan adanya peristiwa tersebut. Tapi pihaknya baru akan menyelidiki karena pihak manajemen hotel sendiri tidak membuat laporan adanya pengunjung yang tewas tenggelam.
Sedangkan video yang viral itu diketahui diambil oleh salah satu tamu yang menginap di kamar lantai atas. Dalam video memang tampak tubuh Aliya yang sudah tak bergerak di dasar kolam. Sedihnya keluarga baru menyadari Aliya tenggelam setelah hampir 1 menit dia ada di dalam air. Selain video saat tenggelam, beredar juga rekaman saat tubuh Aliya digendong tantenya menuju bentor. Ia pun tak kuasa menahan deru air mata.
ADVERTISEMENTS
Ibu Aliya, yang ternyata mantan artis tahun 80-an, menyayangkan sistem penjagaan kolam renang yang tak aman di sana
Ya, seperti dilansir di sebuah media, ternyata Aliya adalah anak dari artis era 80-an, Zaitun Sulaiman. Diketahui ia pernah menjadi pemain film berjudul Dua Pendekar Pembelah Langit (1977) bersama aktor kenamaan Barry Prima dan Avent Bangun. Tapi bukan sepak terjang Zaitun yang ingin dibahas di sini, melainkan soal kekecewaannya pada lemahnya sistem penjagaan kolam renang di hotel sekelas Clarion. Mengenai kepergian sang buah hati, dirinya mengaku sudah ikhlas.
ADVERTISEMENTS
Sedangkan menurut klarifikasi pihak hotel, saat itu pengawas kolam melihat ada pihak keluarga yang mendampingi Aliya, sehingga ia meninggalkan kolam dan melakukan pekerjaan lain
Fakta di atas diungkapkan Marketing Communication Manager Hotel Clarion, Ricwan Wahyudi kepada Tribun. Berdasarkan keterangannya, saat ini pengawas kolam yang bekerja di sana memang hanya 3 orang. Waktu itu seorang pengawas yang bertugas melihat sudah ada yang mendampingi Aliya di kolam, sehingga dia memutuskan merapikan handuk dan tak memerhatikan gadis itu. Kira-kira 5 menit berselang, ternyata Aliya sudah dalam kondisi tenggelam. Meski begitu, dirinya mengungkapkan bahwa pihak manajemen akan tetap mengevaluasi kinerja pengawas kolamnya dan berencana menambah tenaga tersebut.
Melihat lemahnya sistem penjagaan untuk anak-anak mengingatkan kita bahwa di Indonesia sendiri memang soal keamanan belum terlalu diperhatikan. Lihat saja penggunaan car seat atau seat belt pada anak-anak yang masih sering dilupakan. Belum lagi kode SNI yang harus ada di setiap benda yang diperuntukkan bagi anak-anak seperti mainan atau baju. Masih banyak masyarakat yang nggak memedulikan itu semua. Padahal di luar negeri hal-hal tersebut menjadi perhatian para orang tua.