Masa pertumbuhan anak-anak hingga remaja di lingkungan rumah maupun sekolah memang tak terlupakan. Selain beragam keseruan yang dialami bersama teman-teman, secara nggak langsung kita bisa saja menjadi korban perundungan mereka. Kalau diingat-ingat, momen itu jadi salah satu yang menyebalkan dan nggak jarang bikin kita trauma.
Menanggapi hal ini, Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli bekerja sama dengan EDU Foundation menyelenggarakan Kompetisi Lawan Bullying dengan Komedi yang bertujuan mengedukasi masyarakat, khususnya remaja terkait bullying dengan cara yang menyenangkan. Nggak cuma itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meminimalisir perilaku bullying yang marak terjadi di kalangan remaja.
ADVERTISEMENTS
Kegiatan lawan bullying dengan stand-up comedy dianggap sebagai act media yang cocok untuk remaja usia SMP dan SMA/SMK
Kegiatan ini terselenggara sebagai bentuk kepedulian Allianz Indonesia terhadap pendidikan di Indonesia. Tidak hanya berupa kompetisi, dalam PEDIA yang bekerjasama dengan EDU Foundation, juga terdapat SMILEY (Smart Mobile Library) dan kegiatan edukatif berbasis sains yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan berinovasi pada anak-anak sejak dini.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap dunia pendidikan di Indonesia sesuai dengan salah satu pilar CSR kami, yaitu pendidikan. Kami menggandeng EDU Foundation dalam menginisiasi PEDIA (Program Edukasi Inovatif untuk Anak),” – ujar Ketua Yayasan Allianz Peduli, Ni Made Daryanti, dalam acara ‘Online Talkshow: Lawan Bullying dengan Komedi, Kerja Sama Allianz Indonesia dengan EDU Foundation’ yang digelar Jumat (10/7/2020) melalui Zoom.
Dengan begitu, diharapkan kualitas pendidikan anak dan remaja dapat meningkat. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2018, terapi asertif menggunakan stand-up comedy untuk lawan aksi bullying ini mendapat respon positif dari para siswa, orangtua, hingga guru.
“Stand-up comedy digunakan sebagai act media yang cocok khususnya untuk remaja usia SMP dan SMA/SMK. Stand-up comedy membuat siswa-siswi tidak merasa dinasehati selain itu komedi juga menjadi sebuah katarsis dan cara melepaskan perasaan, baik untuk korban dan pelaku bullying,” ungkap Direktur EDU Foundation, Zulkifli Tegar.
ADVERTISEMENTS
‘Kompetisi Lawan Bullying dengan Komedi’ terbuka untuk seluruh jenjang usia kategori SMA/SMK/MA. Yuk, ikutan!
‘Kompetisi Lawan Bullying dengan Komedi’ ini terbuka untuk seluruh jenjang usia kategori SMA/SMK/MA. Pendaftaran dimulai pada Agustus dan akan diberikan pembekalan diri, yaitu Psikoedukasi Self-Worth dan pelatihan stand-up comedy untuk 25 pendaftar yang lolos pada bulan September. Setelah itu, 12 peserta terbaik akan lolos ke babak final dan memiliki kesempatan untuk dibimbing oleh komika untuk menyiapkan penampilan malam final di bulan Oktober. Yang menarik, para pemenang ini nantinya menjadi duta yang akan melakukan kampanye anti-bullying melalui media sosial.
“Komedi yang diciptakan dalam lingkungan yang aman, untuk tujuan edukasi dan bersenang-senang secara positif akan baik sekali manfaatnya untuk meningkatkan semangat anti-bullying dan solidaritas,” – kata Psikolog PION Clinician serta Praktisi Theraplay, Astrid Wen.
Selain ‘Kompetisi Lawan Bullying dengan Komedi’, rangkaian kegiatan PEDIA yang telah dijalankan oleh Yayasan Allianz Peduli bersama EDU Foundation meliputi kantin sehat, gerakan cuci tangan, serta pelatihan kurikulum 2013, dan pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk pengajar PAUD. Program ini juga menghadirkan SMILEY yang berisi perpustakaan dan laboratorium keliling ke sekolah-sekolah dan beberapa Ruang Publik Terpadu untuk Anak (RPTRA) di Jakarta.
Kegiatan ini telah membuka peluang bagi 500 anak dan remaja di Indonesia untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu bullying. Diharapkan, program ini bisa terus diimplementasikan secara menyeluruh untuk menjangkau seluruh anak Indonesia. Sehingga anak-anak semangat untuk belajar ke sekolah serta berani berinovasi melalui metode edukasi yang menyenangkan.