Menjadi astronot banyak jadi cita-cita anak kecil sejak dulu, di samping menjadi dokter dan polisi tentunya. Tapi dari sekian banyak itu, yang beneran jadi astronot nyatanya cuma segelintir. Entah karena “pindah haluan” di tengah jalan, atau memang karena minim informasi soal profesi ini, jadinya nggak ngerti mau sekolahnya di mana, harus ambil jurusan apa, dan lain sebagainya.
Alasan lain, mungkin karena sudah tahu duluan kalau jadi astronot itu super duper berat, mulai dari latihannya sampai tugas benerannya. Soalnya memang kalau lengah sedikit aja, nyawa yang bakal jadi taruhannya. Sebelum dikirim ke luar angkasa pun, para astronot bakal melewati latihan ekstrem yang sungguh menguji fisik dan mental. Mau tahu gimana kondisi mereka saat menjalani ujian bertahan hidup ini? Yuk, simak ulasan Hipwee kali ini.
ADVERTISEMENTS
1. “Dilempar” ke antah berantah adalah kunci latihan ekstrem astronot NASA. Jerry Linenger, mantan astronot yang juga pilot angkatan laut, pernah dikirim ke hutan Filipina tanpa petunjuk apapun
ADVERTISEMENTS
2. Waktu itu, Linenger dan kawan-kawannya cuma diberi pemandu lokal yang nggak bisa bahasa Inggris. Ditambah saat malam tiba suasana semakin mencekam, banyak suara hewan buas
ADVERTISEMENTS
3. Dengan dihadapkan pada situasi mencekam, para astronot NASA dipaksa untuk bertahan hidup dengan perbekalan seadanya
ADVERTISEMENTS
4. Ada juga simulasi spacewalk yang dilakukan di dalam air sekaligus latihan bagaimana cara bertahan hidup di bawah air
ADVERTISEMENTS
5. Latihan itu dimulai sebelum para astronot mempelajari kemampuan spesifik terkait misi luar angkasa. Bahkan sebelum masuk NASA mereka juga sudah dituntut buat menghadapi lingkungan ekstrem!
ADVERTISEMENTS
6. Kandidat astronot NASA biasanya menjalani persiapan intensif selama 2 tahun sebelum benar-benar resmi masuk jadi anggota NASA. Ini termasuk latihan bertahan hidup di darat dan laut
7. Hutan dan pegunungan bersalju juga nggak luput jadi tempat latihan para astronot NASA. Lagi-lagi mereka cuma dilengkapi peralatan hidup sederhana
8. Dengan suhu di bawah nol derajat, mereka dipaksa mendirikan tenda, menyiapkan makanan, sampai mengangkut barang-barang. Belum lagi kalau tersesat atau kena radang dingin, tugas-tugas harian itu jadi makin terasa berat
9. Badai salju pun bisa datang tiba-tiba tak kenal sikon. Tapi kalau kata salah satu astronot, semakin sulit situasi yang dihadapi, semakin baik kerjasama antar tim
10. Kalau pegunungan salju bisa jadi tempat latihan, gurun yang gersang juga tak luput dari perhatian. Gila sih, nggak bayangin memasang tenda di bawah terik matahari begini
Bukan mau memelonco, latihan ekstrem seperti di atas memang berguna banget buat para astronot yang akan menghadapi kondisi yang mungkin jauh lebih keras lagi. Katanya di luar angkasa, kesadaran diri serta kemampuan beradaptasi akan menentukan apakah seorang astronot bisa berhasil dengan nyawa utuh saat kembali ke bumi. Setelah tahu latihannya seberat ini, apakah kamu masih ingin menjadi astronot?