Memiliki bentuk tubuh yang ideal adalah impian setiap orang, nggak terkecuali cowok maupun cewek. Nggak heran, mereka yang ingin tubuhnya terlihat sempurna rela melakukan segala cara demi mewujudkan keinginannya tersebut. Mulai dari melakukan olahraga rutin dengan tujuan untuk membakar kalori hingga diet ketat dengan mengonsumsi makanan-makanan tertentu guna mengurangi tumpukan lemak. Di sisi lain, ada juga beberapa orang yang memilih untuk menempuh cara instan untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah dengan mengonsumsi obat pelangsing. Biasanya, obat-obatan ini dapat diperoleh dengan mudah secara online, nggak harus pergi ke apotek atau dokter kecantikan.
Maraknya peredaran obat pelangsing ini pun membuat konsumen semakin jorjoran untuk membeli dan mengonsumsinya dengan berbagai pilihan yang tersedia di pasaran. Namun demikian, beberapa produk pelangsing ini ternyata memiliki dampak yang berbahaya bagi tubuh karena mengandung bahan-bahan kimia yang dilarang penggunaannya. Efek sampingnya pun nggak main-main, mulai dari mengganggu pencernaan hingga kematian. Bersama Hipwee News & Feature, berikut efek samping yang dapat ditimbulkan oleh obat pelangsing dengan bahan-bahan yang berbahaya, seperti yang dilansir dari Halo Sehat.
ADVERTISEMENTS
1. BAB berlebihan yang membuat tubuh kekurangan banyak cairan karena memaksa semua isi dalam usus untuk dikeluarkan
Salah satu kandungan yang banyak terdapat di dalam obat pelangsing adalah orlistat. Kandungan inilah yang menyebabkan pengguna menjadi terlalu sering BAB. Orlistat akan merangsang kontraksi usus besar sehingga BAB menjadi lebih lancar. Jika dikonsumsi secara terus menerus, maka akan menyebabkan diare yang berkelanjutan dan menjadikan tubuh dehidrasi dan lemas hingga sulit beraktivitas. Selain itu, kandungan ini juga mengakibatkan sering buang gas dan kram perut.
Kasus ini pun dialami oleh Ida, seorang TKW yang bekerja di Taiwan yang mengalami komplikasi perut yang menjalar hingga ususnya hancur berantakan akibat mengonsumsi teh diet sembarangan. Dokter pun sudah tak kuasa menangani komplikasinya yang begitu parah hingga akhirnya Ida harus meregang nyawa.
ADVERTISEMENTS
2. Proses metabolisme tubuh jadi nggak terkontrol, alhasil beberapa organ tubuh pun jadi rusak
Setiap makanan yang dikonsumsi diperlukan untuk proses metabolisme di dalam tubuh yang menghasilkan kalori untuk melakukan aktivitas. Saat mengkonsumsi obat pelangsing, salah satu kandungan di dalamnya akan memengaruhi proses metabolisme dalam tubuh sehingga menjadi nggak terkontrol. Organ-organ tertentu seperti ginjal, jantung maupun hati akan menolak adanya obat tersebut dan mengalami kerusakan karena bekerja terlalu keras.
Seperti halnya yang menimpa Eloise Parry, seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang meninggal dunia setelah mengonsumsi pil pelangsing yang dibelinya secara online. Ia merasakan rasa terbakar dari dalam tubuhnya setelah menelan zat beracun yang dikenal dengan Dinitrophenol atau DNP. Metabolismenya meningkat tajam dan tubuhnya pun sangat panas. Naas, korban tak terselamtkan setelah 3 jam dilarikan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENTS
3. Tubuh akan kekurangan nutrisi karena efek penahan nafsu makan yang ditimbulkan oleh salah satu kandungan dalam obat pelangsing
Di dalam obat pelangsing, juga terkandung phenterimine dan topiramate yang berperan dalam mengurangi nafsu makan. Ketika mengkonsumsi obat pelangsing, kebanyakan penggunanya terkondisi untuk nggak memperhatikan kebutuhan nutrisi dengan baik. Mereka justru akan menahan lapar dan mengurangi gizi-gizi penting yang masuk ke dalam tubuh. Jika dikonsumsi terus menerus maka proses metabolisme pun menjadi terhambat. Nggak heran, seseorang yang mengonsumsi obat pelangsing cenderung mudah capek saat melakukan aktivitas.
ADVERTISEMENTS
4. Bertambah cepatnya detak jantung sehingga intensitasnya menjadi nggak normal
Salah satu efek samping dari pemakaian obat pelangsing adalah mempercepat detak jantung yang cenderung nggak teratur. Hal tersebut disebabkan karena penyaringan obat di dalam darah yang menyebabkan jantung bekerja keras untuk memompakannya lebih kuat. Kandungan penthermine di dalam obat pelangsing menjadi salah satu yang menyebabkan jantung berdebar semakin cepat. Meningkatnya kerja detak jantung yang lebih cepat menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat. Hal ini tentu bisa menjalar ke gangguan kardiovaskuler lainnya seperti struk dan serangan jantung.
ADVERTISEMENTS
5. Jika penggunaan obat pelangsing berhenti, maka efeknya tubuh menjadi lebih gemuk dari sebelumnya
Salah satu efek samping mengonsumsi obat pelangsing adalah ketergantungan yang memicu berbagai macam gangguan kesehatan. Biasanya, ketergantungan akan obat pelangsing ini terjadi ketika pengguna harus terus mengkonsumsi obat pelangsing agar berat badannya tetap terjaga. Hal ini merupakan efek lanjutan dari nggak terkontrolnya metabolisme tubuh. Proses pembakaran hanya menggantungkan dari konsumsi obat pelangsing. Padahal seharusnya, pembakaran lemak wajib mengandalkan proses metabolisme tubuh. Cara kerja obat pelangsing ini sama halnya saat mengonsumsi alkohol, rokok ataupu narkoba. Kandungan penthremine yang ada di dalam obat pelangsing yang akan menyebabkan kecanduan.
ADVERTISEMENTS
6. Munculnya berbagai komplikasi dan penyakit serius yang berdampak pada kematian
Jika terus menerus mengonsumsi obat pelangsing, hal ini akan berdampak terhadap munculnya berbagai penyakit serius yang nantinya akan berujung pada kematian. Salah satunya kandungan yang menyebabkan kematian seperti epedhra. Bahan ini memengaruhi kadar gula darah, menyebabkan tekanan darah tinggi, dan mengakibatkan keracunan dan kematian jika dikonsumsi anak-anak. Adapun zat lain yang dianggap berbahaya seperti sibutramin, rimonabant (zimulti), dan phenytoin. Sejak tahun 2001, BPOM telah melarang penyebaran produk-produk yang mengandung bahan-bahan berbahaya ini.
Sebelum mengonsumsi obat atau suplemen pelangsing secara sembarangan, alangkah baiknya untuk berkonsultasi lebih dulu pada dokter untuk mengetahui efek samping serta cocok nggaknya obat tersebut untuk tubuhmu. Menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan rajin berolahraga akan lebih aman ketimbang menggunakan produk-produk kimia yang instan. Semoga kamu lebih bijak dalam bertindak, ya!