Dampak negatif kebakaran hutan di Indonesia seolah nggak ada hentinya dan cakupannya kian meluas. Asap kebakaran yang sangat parah membuat jarak pandang jadi menyempit. Bahkan para penduduk harus menggunakan masker ke mana-mana supaya nggak sesak napas. Yang paling membuat miris, seorang balita di Sumatera Selatan diduga meninggal karena terpapar asap kebakaran hutan. Kalau nggak segera dihentikan, kerugian apa lagi yang bakal menimpa orang-orang di Sumatera dan Kalimantan?
Kengerian masih terus berlanjut. Gara-gara kebakaran hutan, muncul fenomena yang sangat aneh di Muaro Jambi. Langit yang biasanya biru berubah jadi merah darah. Fenomena ini membuat banyak orang ketakutan. Apa sebenarnya yang terjadi?
ADVERTISEMENTS
Muncul fenomena langit merah di Muaro Jambi akibat kebakaran hutan. Perubahan warna ini terjadi secara bertahap
Pemandangan yang sangat aneh menggemparkan penduduk Jambi pada Sabtu (21/9) lalu. Langit yang biasanya berwarna biru berubah menjadi semerah darah! Dikutip dari Kompas, fenomena ini terjadi sekitar pukul 10.42 WIB hingga sore hari. Perubahan warnanya terjadi secara bertahap. Sehari sebelumnya langit berwarna kuning, lalu pada Sabtu pagi menjadi kuning agak pekat. Akhirnya menjelang siang berubah menjadi kemerahan. Fenomena ini terjadi gara-gara kebakaran hutan. Namun anehnya, daerah yang dekat dengan titik api justru langitnya menjadi gelap, seperti sudah malam padahal masih pukul 11 siang.
Ternyata fenomena serupa pernah terjadi di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan pada tahun 2015. Saat itu muncul beberapa titik api yang besar dan nggak bisa dipadamkan. Gara-gara asap dan api kebakaran tersebut, langit pun berubah menjadi kemerahan.
ADVERTISEMENTS
Warga Jambi ketakutan gara-gara langit berubah menjadi merah. Mereka juga harus mengalami kondisi yang makin parah karena kebakaran hutan belum bisa dipadamkan
Walaupun berubahnya warna langit nggak berimbas pada gangguan mata, para penduduk tetap nggak berani keluar rumah. Mereka takut karena langit yang menjadi semerah darah adalah fenomena yang jarang terjadi. Jarak pandang juga menjadi lebih pendek. Kalaupun pengen keluar rumah, mereka harus menyalakan lampu kendaraan supaya nggak celaka. Kondisi semakin diperburuk dengan gangguan pernapasan. Selain terganggu oleh bau asap yang mencekik, warga juga terganggu oleh abu sisa kebakaran yang beterbangan di mana-mana. Bahkan abunya bisa berjatuhan masuk ke dalam rumah dan membuat sesak napas.
ADVERTISEMENTS
Fenomena langit merah ini disebut sebagai Hamburan Rayleight yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Jadi tenang aja, nggak berhubungan sama hal mistis kok~
Dikutip dari Kompas, seorang astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, menjelaskan kalau fenomena ini disebut Hamburan Rayleight. Ternyata langit merah adalah fenomena fisika yang wajar terjadi. Penyebabnya adalah partikel-partikel cahaya yang dihamburkan di udara. Hamburan Rayleight inilah yang membuat langit menjadi biru pada siang hari dan berubah kemerahan saat senja. Namun pada kasus di Jambi, partikel udaranya lebih padat daripada partikel normal gara-gara asap kebakaran hutan. Karena itulah muncul warna merah yang nggak wajar. Jadi tenang aja, fenomena ini bukan kutukan karena bisa dijelaskan secara ilmiah kok.
Walau begitu, penduduk tetap resah karena kebakaran hutan nggak kunjung berhenti. Sejumlah titik api di Jambi masih belum berhasil dipadamkan. Mari kita doakan supaya tim Satgas Karhutla bisa segera memadamkannya supaya orang-orang bisa bernapas dengan lega lagi~