Salah satu peringatan penting di bulan ini adalah Hari Ayah Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November lalu. Peringatan ini penting karena menjadi penghormatan sekaligus penghargaan atas peran ayah dalam keluarga maupun masyarakat.Â
Hari Ayah Nasional juga merupakan momentum bagi kita generasi muda untuk belajar lebih banyak hal tentang menjadi dewasa, salah satunya mengenai keseimbangan hidup yang tercermin dalam beberapa sifat atau laku seorang ayah berikut ini.Â
ADVERTISEMENTS
1. Cari uang bukan hanya untuk keinginannya, tetapi juga demi memenuhi kebutuhan keluarga
Seperti mungkin kamu yang kini bekerja mencari uang untuk dapat memenuhi kebutuhan, seorang ayah pun juga begitu. Hanya saja, uang yang didapat seorang ayah dari bekerja tidak hanya digunakan untuk kebutuhan dirinya sendiri, melainkan juga keluarga.
Apa yang dilakukan sang ayah tersebut tanpa disadari mewujudkan keseimbangan antara diri sendiri dan keluarga. Hal yang sama juga bisa kamu tiru. Gunakan uang yang kamu miliki untuk kebutuhan diri sendiri tanpa melupakan keluarga yang ada.
Bahkan, kamu juga bisa menjadikan laku seorang ayah tersebut sebagai motivasi mempersiapkan masa depan, dengan menggunakan uang yang dimiliki kini untuk berinvestasi demi memenuhi kebutuhan keluarga yang akan kamu bina nantinya.Â
ADVERTISEMENTS
2. Cenderung ketat soal pengeluaran semata agar kita paham tentang apa yang menjadi kebutuhan
Meski nggak semua, tetapi kebanyakan ayah cenderung ketat soal pengeluaran uang. Nggak jarang bahkan kita sebagai seorang anak lebih nyaman minta uang ke ibu dibanding ayah, walaupun belum tentu juga bakal dikasih. Betul, nggak?
Nah, ketatnya ayah soal pengeluaran uang ini merupakan salah satu cara mendidik anak-anaknya untuk paham mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Sering kan, kalau minta uang ditanya bakal buat apa?Â
Biasanya, seorang ayah akan memberikan dan bahkan mengusahakan uang untuk anaknya jika itu demi memenuhi sebuah kebutuhan. Sebaliknya, jika untuk memenuhi hal-hal tidak mendesak, menabungkan uang jajan harian lah yang akan beliau anjurkan.Â
Melalui sikap tersebut, tanpa disadari ayah mengajarkan kita untuk terbiasa menabung demi bisa memenuhi keinginan, dan berharap kita dapat meneruskan kebiasaan tersebut meski nanti sudah punya penghasilan sendiri.Â
Nah, ajaran ayah yang satu ini bisa kamu teruskan lewat Tabungan Easy Wadiah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) yang hadir dengan prinsip Wadiah Yad Dhamanah, di mana wadiah berarti nasabah menitipkan dananya kepada bank, dan yad dhamanah merujuk pada bagaimana bank mengelolanya.
BSI Tabungan Easy Wadiah ini merupakan produk simpanan yang paling diminati nasabah BSI, karena sifat tabungan berupa titipan memungkinkan nasabah yang membuka rekening dengan akad wadiah terbebas dari biaya administrasi bulanan.Â
Menariknya lagi, kamu juga bisa menikmati layanan BSI mobile dan juga dibebaskan biaya tarik tunai di seluruh ATM Bank Mandiri. Kamu juga bisa menggunakan kartu ATM-nya di seluruh ATM BSI, ATM Bersama, ATM Prima, ATM Link dan ATM berlogo Visa.Â
Nggak hanya itu, nasabah BSI Tabungan Easy Wadiah juga dibebaskan biaya transaksi di seluruh EDC Bank Mandiri, semua EDC bank di Indonesia, dan EDC berjaringan prima. Mantap, kan?
Nah, yang nggak kalah penting dan menarik dari BSI Tabungan Easy Wadiah ini adalah kamu bisa melakukan pembukaan rekening secara praktis melalui BSI Mobile. Untuk pembukaan rekening, setoran awal yang dikenakan adalah Rp100.000 untuk perorangan dan Rp1.000.000 untuk non-perorangan.Â
Adapun setoran minimum berikutnya adalah Rp50.000 via teller dan Rp1 via EChannel. Untuk saldo minimum di rekening Easy Wadiah adalah Rp50.000. Buat kamu yang tertarik membuka rekening BSI Tabungan Easy Wadiah, informasi lebih lanjut bisa didapat melalui situs resmi BSI atau klik di sini.Â
ADVERTISEMENTS
3. Sibuk kerja tapi tetap punya waktu untuk temani anak bikin PR atau sekadar nonton TV
Meski secara langsung nggak mengenal istilah kekinian work life balance, seorang ayah telah mengupayakan dan menjalaninya, loh. Bukti sederhananya bisa dilihat dari keseharian seorang ayah yang sibuk bekerja.Â
Yup, siang hari seorang ayah bisa saja sibuk dengan pekerjaannya sampai nggak boleh diganggu, tetapi pada malam hari beliau punya waktu untuk bisa menemanimu bikin PR, nonton TV atau bahkan sekadar ngobrol random.Â
Menghabiskan weekend ke rumah nenek, atau sekadar jalan-jalan keliling kota hingga makan di luar juga jadi bukti bahwa ayah punya pemahaman terhadap keseimbangan hidup, dan hal tersebut layak untuk kamu tiru.Â
Sibuk bekerja adalah satu hal, punya waktu untuk diri sendiri dan keluarga adalah hal lain yang nggak kalah penting. So, buat kamu yang kini tengah disibukkan oleh pekerjaan, coba untuk tetap luangkan waktu buat keluarga, ya.
ADVERTISEMENTS
4. Marahnya seorang ayah adalah bentuk kekhawatiran yang nggak bisa diutarakan secara gamblang
Ekspresi emosi seorang ayah terkadang nggak selaras dengan perasaan yang ingin ia sampaikan. Sebagai contoh, ketika beliau marah kita sering mengganggap sebagai sesuatu yang menakutkan. Betul, kan?
Padahal, seringnya marah seorang ayah adalah bentuk dari rasa sayang dan kekhawatiran yang nggak bisa beliau utarakan secara gamblang. Dengan kata lain, ada keseimbangan di dalam marahnya seorang ayah.
Yup, marah adalah cara seorang ayah menekankan kekhawatirannya, agar sang anak bisa benar-benar memahami perasaan beliau ketika kita melakukan kesalahan. Nggak marah-marah tanpa alasan doang, ya.
Itu dia 4 sikap atau laku seorang ayah yang jadi cermin keseimbangan hidup untuk bisa kita tiru. Keseimbangan hidup yang secara langsung maupun tidak diwujudkan seorang ayah tersebut penting adanya karena sangat berperan dalam kesejahteraan.Â
So, buat kamu generasi muda, yuk mulai upayakan keseimbangan hidup setidaknya lewat cara-cara yang sudah dilakukan oleh ayah. Kalau mau lebih mantap lagi, kamu bisa follow Instagram @guegensy karena di sana akan ada banyak informasi menarik mengenai keseimbangan hidup.