Selain rapi dan suka kebersihan, semua orang juga kayaknya tahu deh kalau orang-orang Jepang itu pekerja keras. Rajin, ulet, dan sangat tepat waktu, sampai seringkali jadi potret ideal bagi negara kayak kita yang masyarakatnya menganut jam karet. Tapi sama seperti semua hal di dunia ini, segala sesuatu yang berlebihan itu pasti tidak baik — termasuk etos kerja keras yang terlalu berlebihan.Â
Tingginya angka bunuh diri dan karoshi (kematian karena kelelahan bekerja), jadi pertanda serius kalau kultur gila kerja di Jepang sudah di level yang sangat berbahaya. Fenomena itulah yang berusaha ‘dipotret’ seorang fotografer bernama Pawel Jaszczuk dalam koleksi fotonya yang berjudul ‘High Fashion’.
Dilansir dari Vice, koleksi foto yang dirilis pada tahun 2018 kemarin hanya berisi foto pria-pria berjas yang tergeletak di pinggir jalan di malam hari. Bukan gelandangan atau pemabuk kronis, mereka adalah pekerja yang terlalu lelah bekerja dan akhirnya tertidur di jalan.
1. Ini adalah pemandangan biasa di distrik bisnis di Tokyo ketika larut malam. Orang Jepang memaklumi dan membiarkan saja para pekerja ini untuk tidur di jalan
2. ‘Kebebasan’ untuk tidur di jalanan pasca jam kerja ini, seakan-akan merupakan nota kesepahaman karena tahu betapa kerasnya kultur kerja di Jepang. Tidak akan ada yang membangunkan atau berpikiran jelek
3. Dikenal luas sebagai ‘Inemuri’, fotografer Pawel Jaszczuk awalnya tertarik mengangkat fenomena ini karena melihat betapa kontrasnya perbedaan jas-jas rapi yang mereka kenakan dengan lantai atau aspal yang mereka tiduri
4. Posenya pun bermacam-macam. Ada yang tergeletak sepenuhnya, ada juga yang semi berdiri karena tidak sempat naik bus terakhir dan akhirnya tertidur di halte bus
5. Sekilas mereka semua tampak mabuk, memang ada yang mabuk karena pekerja Jepang juga sering dituntut minum-minum bareng rekan kerja setelah jam kantor, tapi ternyata banyak juga yang hanya tertidur
6. Pekerja di Jepang terkenal memiliki jam kerja yang sangat panjang. Tiap minggunya, lumrah bekerja selama lebih dari 60 jam — kalau 5 hari kerja, berarti minimal 12 jam kerja
7. Etos kerja keras itu kabarnya merupakan budaya dan mentalitas era perang yang tidak pernah hilang. Pasca kalah perang dunia, orang-orang Jepang disuruh bekerja keras untuk bayar utang dan mengejar ketertinggalan
8. Namun kini dampak buruk dari etos kerja itu makin serius. Banyak yang sampai kehilangan nyawa karena terlalu keras bekerja, dari bunuh diri karena depresi sampai terkena serangan jantung karena tidak pernah istirahat
9. Maka dari itu, karyanya disebut sebagai ‘High Fashion‘ karena seakan-akan menampilkan parade betapa ekstremnya kultur kerja perusahaan di Jepang — sampai-sampai tidur di mana saja
Meskipun mengekspos betapa parahnya kultur gila kerja di sana, Pawel Jaszczuk juga menjelaskan kalau sudah ada upaya serius dari pemerintah Jepang untuk memperbaikinya. Salah satunya adalah untuk mendorong pekerja untuk mengambil lebih banyak cuti. Soalnya parah juga sih kalau sampai begini ya…