Pemilik Chelsea FC sekaligus mediator Rusia Ukraina, Roman Abramovich diduga diracun dengan menggunakan senjata kimia. Selain Roman Abramovich, dua neosiator Ukraina lainnya juga diduga turut diracun.
Berdasarkan info yang dilansir dari Wall Street Journal, Abramovich dan dua negosiator tersebut menunjukkan tanda-tanda diracun setelah menghadiri rapat di Kiev pada awal bulan Maret lalu.
Seperti apa kronologi peracunan tersebut dan apa dampaknya bagi mereka? Yuk, lihat ulasan berikut!
ADVERTISEMENTS
Kronologi Abramovich diracun
Masih berdasarkan laporan dari Wall Street Journal, Abramovich menunjukkan tanda-tanda gejala yang berupa kulit wajah dan tangan yang tiba-tiba mengelupas hingga mata merah dan terasa menyakitkan. Selain itu, Roman Abramovich juga mengalami inflamasi kulit yang amat menyakitkan.
Berdasarkan laporan dari Bellingcat yang merupakan kolektif investigator yang pernah menyelidiki kasus keracunan Alexei Navalny dan Sergei Skripal oleh Rusia, mereka melaporkan bahwa Roman Abramovich dan dua negosiator lainnya merasakan gejala tersebut pada malam hari usai menghadiri pertemuan di Kiev pada awal bulan Maret lalu.
Menurutnya, gejala yang dialami Roman Abramovich dan dua negosiator lainnya tersebut secara konsisten dengan keracunan senjata kimia. Para ahli yang menyelidiki kasus ini nyatanya gagal mendapatkan sampel dari tiga korban tersebut secara tepat waktu.
Kegagalan tersebut membuat detail zat yang meracuni ke tiga korban itu tidak bisa diketahui. Investigator yang saat itu sedang berada di Lviv, Ukraina tidak bisa mendapatkan sampel karena ke tiga korban berangkat ke Istanbul, Turki.
Christo Grozev, investigator Bellingcat yang memimpin penyelidikan menyebutkan, gejala yang dialami ketiga korban tersebut konsisten dengan keracunan senjata kimia. Kemudian, kasus ini pun diselidiki oleh tim ahli forensik dari Jerman. Namun karena banyaknya waktu yang terlewat membuat penyebab keracunan tidak dapat diketahui.
ADVERTISEMENTS
Racun tidak menyebabkan kematian
Investigator menyebutkan gejala yang dialami oleh Roman Abramovich dan dua orang lainnya disebabkan oleh agen biologis, kimia, atau serangan radiasi elektromagnetik. Christo Grozev menyatakan bahwa peracunan yang diduga disengaja ini tidak memberikan efek yang fatal. Ia hanya mengungkapkan bahwa peracunan ini sebagai peringatan.
“Itu tidak dimaksudkan untuk membunuh, melainkan untuk memperingatkan,” tutur Gozev.
Sementara itu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky yang sempat bertemu dengan Abramovich di Kiev tidak mengalami gejala apa pun. Menurut juru bicara Volodymyr Zelensky, sang presiden tidak tahu menahu soal keracunan yang menimpa tiga orang tersebut.
Pihak dari Ukraina menduga bahwa dalang dibalik peracunan ini adalah “kelompok garis keras” di kota Moskow, Rusia yang ingin menyabotase perundingan damai.
Volodymyr Zelensky sendiri meminta Abramovich jangan diberikan sanksi karena ia sudah berperan dalam negosiasi Rusia-Ukraina. Seperti yang telah diketahui bahwa Abramovich adalah orang terdekat Vladimir Putin sejak tahun 1990-an.
Selain itu, Roman Abramovich juga mengalami dampak dari konflik Rusia-Ukraina. Aset klub bolanya yakni Chelsea FC dibekukan oleh banyak pemerintah lain termasuk di Inggris yang menyebabkan Chelsea FC harus dijual.