Hari Minggu yang seharusnya jadi hari bersantai bersama keluarga atau teman-teman, berubah jadi peristiwa mencekam bagi para penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Jakarta-Bogor. Gimana nggak, kereta bernomor KA 1722 itu anjlok hanya sesaat setelah meninggalkan stasiun keberangkatan. Sampai saat ini, kabarnya sudah ada 17 korban terluka karena kejadian itu.
Waduh, kira-kira apa sih penyebab KRL itu bisa terguling? Kok bisa ya, padahal sebelum-sebelumnya juga banyak kereta yang melintas di sana, dan nggak kenapa-kenapa lo. Buat kamu yang penasaran, simak yuk fakta-faktanya yang sudah Hipwee News & Feature rangkum berikut ini!
ADVERTISEMENTS
Peristiwa traumatis di atas terjadi pada Minggu pagi, tak lama setelah kereta meninggalkan Stasiun Cilebut, Kota Bogor. Ada 3 gerbong yang tergelincir dan terguling
Sekitar pukul 10.15 WIB, KRL jurusan Jakarta-Bogor mengalami kecelakaan di Kebon Pedes, Tanah Sereal, Kota Bogor, tepat setelah meninggalkan Stasiun Cilebut, Bogor. Sebanyak 3 gerbong –1 gerbong khusus wanita dan 2 gerbong di belakangnya– tergelincir dari rel dan anjlok, seperti dilansir Detik. Akibat kejadian ini, perlintasan kereta terutama yang dari Bogor menuju Jakarta dan sebaliknya, menjadi lumpuh. Perjalanan dari Jakarta cuma bisa berakhir di Stasiun Depok dan Stasiun Cilebut.
ADVERTISEMENTS
Proses evakuasi berlangsung cukup lama, baru sekitar pukul 01.50 dini hari tadi, seluruh gerbong berhasil diangkat dari rel
Sesaat setelah kecelakaan, para petugas dari PT. KAI, Kementerian Perhubungan, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) langsung meluncur ke TKP. Untuk proses evakuasi sendiri, petugas perlu memotong Listrik Aliran Atas (LAA) karena tiangnya memang menimpa gerbong kereta. Sedangkan untuk mengangkat gerbong yang terguling, menurut Kepala DAOPS 1 Jakarta PT. KAI, Dadan Rudiansyah, petugas perlu menggunakan crane yang kemarin didatangkan dari Bandung.
Nggak cuma sampai di situ aja, gerbong-gerbong baik yang terguling maupun tidak, dibawa ke Dipo KRL Bogor dengan memakai kereta penolong Djoko Tingkir, untuk pemeriksaan dan perbaikan lanjutan. Proses ini kata VP Komunikasi PT Kereta Commuter Line (KCI), Eva Chairunisa, dinyatakan selesai pada Senin sekitar pukul 01.50 WIB dini hari.
ADVERTISEMENTS
Soal penyebab KRL ini anjlok sebetulnya masih dalam proses penyelidikan, tapi PT. KCI menduga kereta itu terbalik setelah tertimpa Listrik Aliran Atas (LAA)
Saat ini, kalian mungkin termasuk di antara mereka yang bertanya-tanya, sebenarnya apa penyebab anjloknya KRL Jakarta-Bogor tersebut. Sayangnya, rasa penasaran kita semua belum bisa terjawab secara pasti karena memang masih proses penyelidikan oleh pihak-pihak yang bertugas. Tapi ada dugaan bahwa kecelakaan kemarin terjadi karena tiang LAA roboh.
Kalau menurut Eva, dikutip Tirto, berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi, KRL anjlok bisa terjadi karena 2 faktor, pertama faktor internal, kedua faktor eksternal. Faktor internal ini meliputi human error atau gangguan jaringan listrik. Penyebab ini biasanya bisa dideteksi dengan cepat sehingga penumpang lebih cepat tahu. Beda sama faktor eksternal, seperti bencana alam, atau ulah oknum tak bertanggung jawab. Kalau ini sih sulit diprediksi, dan umumnya butuh waktu buat penyelidikan. Masalah tiang roboh mungkin masuk ke faktor eksternal ya…