Korea Selatan Dilanda Banjir Besar, Sejumlah Kota Terendam dan Transportasi Lumpuh

Kabar duka datang dari Korea Selatan yang baru saja dilanda bencana banjir pada Senin (8/8) malam waktu setempat. Banjir besar menerjang kota Seoul dan sejumlah wilayah di sekitarnya pun ikut terendam. Banjir ini menyebabkan kereta bawah tanah dan transportasi darat lainnya lumpuh total.

Bencana banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi di sejumlah wilayah, termasuk semenanjung Korea yang menjadi perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara. Berdasarkan foto kiriman warganet Korea Selatan di media sosial mengenai kondisi banjir di sana tampak sejumlah jalan tertutup banjir, hingga masuk kendaraan, bahkan banyak pula kendaraan yang ikut terseret arus.

ADVERTISEMENTS

Banjir di Korea Selatan terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan tanggul di perbatasan Korea Utara yang terbuka

Sejumlah wilayah Seoul, Kota Incheon, dan Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi Seoul dilanda hujan lebat lebih dari 100 milimeter per jam pada Senin (8/8) malam, waktu setempat. Nggak hanya itu, curah hujan di Distrik Dongjak, Seoul, sempat mencapai 141,5 milimeter. Berdasarkan informasi dari kantor berita Yonhap, angka tersebut merupakan curah hujan tertinggi dalam per jam sejak 1942.

Administrasi Meteorologi Korea (KMA) juga telah mengeluarkan peringatan hujan lebat sejak pagi diseluruh ibukota dan kota pelabuhan barat Incheon, serta bagian utara Provinsi Gyeonggi dan Provinsi Gangwon Utara. Di sore hari  ternyata curah hujan semakin tinggi di sejumlah wilayah, terutama pusat kota Seoul.

Akibatnya sejumlah wilayah terendam air mulai dari 17 hingga 100 centimeter. Selain itu wilayah dengan banjir tinggi juga harus mengalami pemadaman listrik dan kereta bawah tanah nggak bisa beroperasi karena stasiun terendam air.

Berdasarkan video dan foto yang diunggah warganet Korea Selatan dan menjadi sorotan di media sosial, tampak sejumlah jalan besar di Gangnam juga terendam banjir. Penduduk yang berada didaerah rendah pun harus diungsikan ke tempat yang aman.

Curah hujan tinggi juga melanda semenanjung Korea dan menyebabkan Korea Utara membuka bendungan Hwanggang di batas kedua negara. Melansir dari CNN, Pejabat Korea Selatan memastikan pelepasan air dari pintu Hwanggang belum sampai menyebabkan kerusakan berarti. Namun, pihak Korea Selatan akan terus memantau kondisi air di Hwanggang karena curah hujan  diperkirakan tetap tinggi hingga hari ini Selasa (9/8).

ADVERTISEMENTS

7 orang dikabarkan tewas dan 7 orang hilang dan masih dalam pencarian akibat terseret arus banjir yang deras

Pada Selasa (9/8) pagi, sejumlah wilayah di Seoul dilaporkan masih terendam banjir. Melansir dari The Korea Herald, pihak Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan pagi ini menerima laporan bahwa ada tujuh orang tewas dan tujuh orang dilaporkan hilang.

“Akibat banjir ini kami menerima laporan ada tujuh orang tewas di area metropolitan Seoul. Ada juga laporan tujuh orang hilang karena terseret arus semalam akibat hujan deras dan banjir sampai pagi ini,” kata salah satu pejabat Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan.

Sementara itu, hingga artikel ini Hipwee terbitkan belum ada laporan Warga Negara Indonesia (WNI) di Seoul yang menjadi korban banjir besar ini. Seperti dilansir dari Liputan6, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul bergerak cepat mencari informasi WNI di Seoul sejak banjir itu melanda sejumlah wilayah.

“Sejauh ini belum ada laporan mengenai WNI terdampak banjir yang diterima protokol konsuler kami,” kata pihak KBRI di Seoul, dinukil dari Liputan6 pada Selasa (9/8).

Hingga saat ini, waspada banjir dan status darurat bencana masih diberlakukan di seluruh kota Seoul dan beberapa wilayah lainnya. Hujan lebat juga masih diperkirakan akan turun lagi hari ini. Kabar banjir hebat ini memang menyita perhatian dan menjadi sorotan warganet. Bahkan, Korea Selatan, Seoul, dan Gangnam terpantau masih menduduki trending di Twitter hingga Selasa (9/8) siang. Semoga banjir cepat reda dan nggak korban jiwa nggak bertambah ya SoHip.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE