Penuh Ornamen dan Lampu Gantung Mewah, Ini 10 Foto Kemegahan Stasiun Metro Rusia dan Korea Utara

Salah satu sistem transportasi yang paling efisien adalah kereta api. Selain cepat, kereta api juga mampu menampung banyak penumpang. Karena itulah banyak pihak yang bilang kalau salah satu cara ampuh memecahkan masalah transportasi kota-kota besar di dunia adalah kereta api. Nah bicara soal kereta api, salah satu jenis kereta api yang bisa diandalkan untuk memecah kemacetan adalah jenis kereta api bawah tanah atau subway atau juga dikenal dengan kata metro.

Di antara semua negara yang ada di dunia, Moscow Metro merupakan salah satu stasiun metro yang paling tenar. Kenapa? Soalnya arsitekturnya yang megah banget. Arsitektur megah yang hampir sama justru juga ditemukan di Korea Utara yakni Pyongyang Metro. Meski Rusia kaya minyak, tapi ‘kan kita tahu bersama berapa terbelakangnya perekonomian Korea Utara. Jadi jelas kemegahan stasiun metro mereka tidaklah dapat dijelaskan dengan kemampuan ekonomi semata. Dalam dua kasus ini, komunisme tampaknya justru jadi tali penghubung. Nggak percaya? Coba deh cek gambar-gambar dari kedua stasiun kereta api bawah dua kota tersebut ~

ADVERTISEMENTS

1. Dari pertama kamu masuk, interior indah Moscow Metro pasti akan membuatmu terpana. Yakin deh!

Cakep, kan?

Bukan istana atau museum, tapi stasiun kereta api bawah tanah via www.bestplacesin.com

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

2. Pun demikian dengan Pyongyang Metro. Stasiun kereta api bawah tanah milik Korut ini cakep gila!

Pyongyang juga ndak kalah cakep~

Hampir mirip, sama-sama suka kemegahan via edition.cnn.com

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

3. Bayangin aja, stasiun secakep ini dibuka tahun 1935 loh. Kok kepikiran ya tahun segitu bangun stasiun secakep ini

Bayangkan ini dibangun tahun 1935!

Dibangun pada masa kepemimpinan otoriter Joseph Stalin via www.boredpanda.com

4. Sementara kalau Pyongyang Metro dibuka secara resmi pada 1973. Kemegahan interior dalamnya juga dihiasi agenda propaganda

Sementara Pyongyang dibuka resmi pada 1973

Ingin mengikuti jejak negeri komunis terbesar saat itu, Uni Soviet versi Stalin via sputniknews.com

5. Jangan kaget ya, sistem Moscow Metro mencakup 339,1 Km. Menghubungkan stasiun Moscow dan stasiun-stasiun lain di dekatnya

Menghubungkan 339 Km lebih!

Masih berfungsi dengan baik hingga saat ini via www.railwaygazette.com

6. Kalau di Pyongyang Metro sih sistem keretanya cuma 22,5 Km. Berbeda dengan Moscow Metro sebagai penghubung kota-kota lain, tidak ada infrastruktur yang sama di luar Pyongyang

Sementara kalau Pyongyang panjang relnya 22 Km lebih

Khusus penduduk terpilih Pyongyang saja via staticflickr.com

7. Nah jumlah awal stasiun di jalur sistem Moscow Metro ada 13 stasiun. Namun saat ini, total stasiunnya bahkan mencapai 234 buah!

Stasiun yang original bagusnya kayak gini!

Bentuk arsitektur Stalin ini bahkan dipertahankan sebagai model untuk stasiun-stasiun baru via www.boredpanda.com

8. Pyongyang sendiri memiliki 16 stasiun dalam sistem kereta apinya, kebanggaan rezim Kim yang menguasai Korea Utara

Total ada 16 stasiun di sistem Pyongyang Metro

9. Dalam sehari di Moscow Metro bisa mencapai 9 jutaan orang yang mengandalkan kereta bawah tanah ini

Segitu banyak orang dalam sehari?????

Arsitektur megah di-update dengan fasilitas modern via pinimg.com

10. Kalau di Pyongyang Metro, 98.000 penduduk Pyongyang tercatat mengandalkan sistem kereta api bawah tanah ini

Emang andalan sih...

Sering mati lampu juga sih via www.onceinalifetimejourney.com

Tapi kamu sadar nggak sih kalau dua sistem kereta api bawah tanah ini dibangun oleh pemerintah yang punya ideologi komunis? Moscow Metro dibangun pada masa Uni Soviet yang merupakan salah satu negara komunis yang paling kuat di dunia pada masa itu. Arsitektur macam ini dikenal sebagai arsitektur khas Stalin, salah satu penguasa paling ternama Uni Soviet. Sementara Pyongyang Metro dibangun oleh Korea Utara yang mungkin mengacu pada kebesaran komunisme Uni Soviet pada tahun 1950-an. Propaganda dengan memamerkan simbol kemakmuran seperti gedung, bangunan, monumen, maupun stasiun yang megah, memang seringkali dilakukan pemerintah komunis. Padahal ya kemegahan itu sangat bertolak belakang dengan realitas kehidupan warganya yang tertekan secara ideologis maupun ekonomi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE