Beberapa tahun silam, Indonesia dihebohkan oleh seekor buaya di Teluk Palu yang lehernya terjerat ban sepeda motor. Pemberitaannya pun menyebar luas dan berhasil mendapatkan simpati dari masyarakat. Pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pun telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan buaya tersebut, namun belum kunjung berhasil.
Baru-baru ini, buaya berkalung ban tersebut kembali menjadi topik perbincangan karena akhirnya berhasil diselamatkan oleh seorang pencinta satwa dan bantuan dari puluhan warga setempat. Kira-kira seperti apa ya perjalanan buaya berkalung ban dari awal kemunculannya hingga berhasil diselamatkan?
ADVERTISEMENTS
1. Pada tahun 2016, ditemukan seekor buaya yang lehernya terjerat sebuah ban
Pada tahun 2016, warga Palu dihebohkan oleh seekor buaya yang lehernya terjerat oleh sebuah ban. Banyak yang menduga bahwa sampah di sungai yang menjadi penyebab ban tersebut tersangkut di leher buaya. Namun, pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) meyakini bahwa perbuatan tersebut berasal dari pihak yang tidak bertanggung jawab dan sengaja menjerat buaya agar tak melarikan diri setelah ditangkap.
Pemberitaan mengenai buaya ini pun menyebar luas di media sosial dan mendapatkan banyak simpati dari masyarakat.
Baca konten menarik seputar hewan: Indonesia Sumbang Konten Penyiksaan Hewan Terbanyak Dunia. Stop yuk Interaksi di Konten Begini!
ADVERTISEMENTS
2. Pihak BKSDA melakukan upaya penyelamatan namun belum berhasil
Setelah seekor buaya yang terjebak ban motor tersebut viral, pihak BKSDA melakukan berbagai upaya untuk membebaskan buaya dari jeratan ban di lehernya mulai dari memasang jala yang diberi pemberat hingga menggunakan kerangkeng. Namun, semua upaya tersebut belum membuahkan hasil.
ADVERTISEMENTS
3. Panji ‘Sang Petualang’ bersama Ki Kusumo pun ikut berupaya membebaskan buaya tersebut
Pada tahun 2018, Panji ‘Sang Petualang’ yang merupakan pencinta satwa reptil pun turut berupaya membantu pembebasan buaya dari jeratan ban. Ia bersama timnya datang ke Palu dan menentukan beragam cara untuk menyelamatkan satwa tersebut.
Tetapi, faktor risiko yang besar seperti aliran arus sungai yang deras, ancaman dari buaya lain, hingga rasa takut Panji jika melukai buaya tersebut. Panji pun sempat meminta bantuan Ki Kusumo untuk memancing buaya tersebut agar naik ke darat, namun seluruh upayanya belum berhasil.
ADVERTISEMENTS
4. Pada tahun 2020, pihak BKSDA mengadakan sayembara bagi masyarakat yang bisa menyelamatkan buaya tersebut
Masih mengupayakan penyelamatan buaya tersebut, akhirnya pada awal tahun 2020, pihak BKSDA menggelar sayembara untuk membebaskan sang buaya. Namun, lagi-lagi sayembara tersebut sepi peminat dan akhirnya ditutup.
“Sayembara ini dimaksudkan untuk mengeluarkan ban bekas yang terlilit di leher buaya,” kata Kepala BKSDA Sulawesi Tengah, Hasmuni Hasmar yang dikutip dari laman iNews.
ADVERTISEMENTS
5. Pakar buaya asal Australia ikut melakukan evakuasi tapi upaya tersebut belum kunjung berhasil
Buaya liar yang hidup di sungai di wilayah Palu itu pun menjadi sorotan berbagai media internasional. Hal itu pula yang mendorong Matt Wright, pakar buaya asal Australia ikut bergabung bersama tim BKSDA Sulawesi Tengah untuk membantu melakukan evakuasi terhadap seekor buaya. Matt Wright sendiri dikenal sebagai seorang pembawa acara Monster Croc Wrangler dari National Geographic.
Dalam melakukan evakuasi, Matt menggunakan perangkap yang diberi umpan seekor bebek, menggunakan alat drone hingga tombak. Namun, semua upayanya gagal. Akhirnya, pihak BKSDA memutuskan untuk membuat tim satgas dan Matt Wright ikut bergabung di dalamya. Segala upaya dan latihan pun dikerahkan untuk memancing buaya tersebut agar naik ke darat dan sekali lagi, upaya mereka semua belum berhasil.
ADVERTISEMENTS
6. Akhirnya pada 7 Februari 2022 buaya tersebut berhasil diselamatkan oleh Hilli dan puluhan warga
Dilansir dari laman iNews, seorang pencinta satwa bernama Hilli berhasil menangkap buaya berkalung ban tersebut setelah melakukan pantauan selama kurang lebih tiga minggu. Buaya tersebut pun berhasil ditangkap sekitar pukul 18.20 WITA setelah memasang jerat yang ia buat sendiri menggunakan tali dan seekor ayam sebagai umpan.
“Yang jerat saya sendiri, tapi saya minta bantuan warga untuk angkat ke darat. Mungkin ada 50 orang yang bantu angkat. Sudah tiga kali buaya ban ini lolos dari jeratku. Beruntung hari ini berhasil,” ujar Halli dikutip dari laman iNews.
Hilli yang dibantu oleh puluhan warga setempat untuk menyelematkan buaya ban tersebut menggunakan gergaji besi untuk memotong ban yang ada di bagian lehernya. Setelah berhasil melepas ban yang menjerat lehernya, masyarakat bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu serta pihak BKSDA melepas kembali buaya tersebut ke habitatnya.