Meski tahun 2019 baru jalan beberapa bulan saja, banyak orang di dunia hiburan internasional bilang kalau tahun ini adalah ‘tahunnya’ Lady Gaga. Pasca kemenangannya di Oscar untuk lagu ‘Shallow‘ sebagai Best Original Song, Lady Gaga tercatat sebagai perempuan pertama dalam sejarah yang berhasil menyabet Oscar, Grammy, Golden Globe, dan Bafta sekaligus dalam tahun yang sama. Bukan cuma sebagai penyanyi dan pencipta lagu, rentetan penghargaan bergengsi itu juga termasuk penghargaan dalam kategori aktris terbaik. Multitalenta to the max!
Maka dari itu, tampaknya sulit membayangkan Lady Gaga nyatanya adalah korban bully yang sering diejek tidak berbakat semasa sekolah. Bahkan sewaktu Lady Gaga kuliah di New York University (NYU), ada grup Facebook yang didedikasikan khusus untuk mem-bully dia. Padahal waktu itu FB baru berumur satu tahun lo. Bisa jadi Lady Gaga termasuk korban awal cyberbullying atau pem-bully-an online yang kini makin menjadi-jadi. Selain bikin tukang bully-nya tertohok maksimal, kisah Lady Gaga adalah bukti nyata kalau balasan terbaik untuk mereka yang suka merendahkan kita hanyalah kesuksesan.
ADVERTISEMENTS
Kisah ini pertama kali dibagikan mantan siswa NYU yang bersekolah saat Lady Gaga di sana. Awalnya dia tidak mengenali cewek yang dulu di-bully adalah Lady Gaga
Ceita tentang keberadaan grup FB ini pertama kali ditulis oleh akun FB Lauren Bohn pada tahun 2016. Bohn mengaku bersekolah di NYU pada saat yang bersamaan dengan Lady Gaga dan mengetahui adanya grup FB berisi 12 member yang berdedikasi menjelek-jelekkan dan merendahkan seorang gadis bernama Stefani Germanotta. Lengkap dengan foto profilnya yang dicoret dan diberi judul ‘Stefani Germanotta, you will never be famous‘ — ‘Stefani Germanotta, kamu tidak akan bisa terkenal‘
Baru beberapa tahun terakhir Bohn menyadari bahwa gadis yang pernah di-bully secara publik semasa ia kuliah, adalah artis terkenal Lady Gaga setelah ia membaca profilnya di sebuah majalah. Melihat betapa hebatnya Lady Gaga kini, Bohn terdorong untuk membagikan cerita ini.
ADVERTISEMENTS
Selain merasa bersalah tidak membela pada masa itu, orang yang membagikan cerita ini juga ingin berterima kasih kepada Lady Gaga karena tidak pernah menyerah meski dulu orang selalu meremehkannya
Kisah ini jelas bisa jadi pelajaran bagi kita semua. Seperti Bohn yang menyesal karena dulu tidak membantu orang yang jelas-jelas jadi korban bully, banyak orang kini masih tidak menghiraukan atau berpura-pura tidak tahu jika ada pem-bully-an terjadi di depan matanya. Bahkan mirisnya banyak juga orang yang jadi ikut-ikutan mem-bully satu orang hanya karena tekanan pertemanan. Apalagi target bully memang biasanya sendiri atau sengaja dialienasi dari orang lain. Lady Gaga sendiri pun mengaku bahwa dirinya sering jadi target bully semasa sekolah, bukan cuma sewaktu kuliah saja.
Selain sebagai permintaan maaf, Bohn juga ingin berterima kasih kepada Lady Gaga karena tidak pernah menyerah di hadapan para bully-nya. Bayangkan saja jika Lady Gaga dulu terpengaruh dengan ejekan tukang bully-nya yang menyebutnya tidak berbakat dan tidak akan terkenal, kita tidak akan mendapatkan lagu-lagu seperti ‘Shallow’ atau ‘I’ll Never Love Again’.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Maka dari itu, speechnya saat Oscar kemarin memang benar adanya. Kesuksesannya saat ini bukan cuma karena bakatnya semata, tapi juga hasil kerja keras untuk tetap bertahan walaupun selalu mengalami penolakan dan kegagalan
“…Thank you so much. And if you are at home, and you’re sitting on your couch and you’re watching this right now, all I have to say is that this is hard work. I’ve worked hard for a long time, and it’s not about, you know…it’s not about winning. But what it’s about is not giving up. If you have a dream, fight for it. There’s a discipline for passion. And it’s not about how many times you get rejected or you fall down or you’re beaten up. It’s about how many times you stand up and are brave and you keep on going. Thank you!”
“…Terima kasih banyak. Jika kamu sedang duduk di sofa dan melihat ini dari rumah, apa yang bisa Saya katakan adalah bahwa ini (kemenangan Oscar) adalah hasil kerja keras. Saya telah lama bekerja keras, dan ini bukanlah tentang … kemenangan. Tapi ini adalah keberhasilan untuk tidak menyerah. Kalau kamu memiliki mimpi, berjuanglah untuk mimpi tersebut. Bahkan passion sekalipun memerlukan disiplin. Dan ini juga bukan tentang berapa kali kamu ditolak atau gagal atau terjerembap. Tapi ini tentang berapa kali kamu bisa berdiri lagi dan kembali memberanikan diri untuk terus bertahan. Terima kasih!”
Di samping pelajaran berharga yang seharusnya bisa membuat kapok semua tukang bully di luar sana, kisah Lady Gaga ini juga tentang kegigihan untuk tidak menyerah dan terus melanjutkan perjuangan sekalipun semua orang merendahkanmu. Sekali lagi, terima kasih Lady Gaga karena tidak menyerah dan membuktikan semua orang salah!