Bagi kita yang tinggal di luar Sumatera dan Kalimantan, peristiwa kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sana hanya bisa kita lihat dari pemberitaan media saja. Kita nggak benar-benar tahu bagaimana penderitaan mereka, apa yang mereka rasakan saat harus hidup di tengah kepungan asap. Meski Jokowi mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan segala cara untuk memadamkan si jago merah, namun sampai sejauh ini belum ada perkembangan berarti soal kondisi di sana.
Kali ini Hipwee News & Feature telah mengumpulkan kesan-kesan sejumlah warga yang tinggal di wilayah-wilayah terdampak. Ada yang sampai sakit-sakitan, ada juga yang khawatir kondisi bayi yang tengah dikandungnya. Agar kita bisa turut merasakan penderitaan mereka, yuk, simak hasil survei kami ini bersama-sama.
ADVERTISEMENTS
1. Kejadian ini bukan baru kali ini aja terjadi. Kabut asap sudah jadi bencana tahunan yang dialami masyarakat di Kalimantan maupun Sumatera. Langkah pemerintah selama ini belum cukup mampu menghentikannya
ADVERTISEMENTS
2. Akibat kabut asap, banyak orang jadi terganggu aktivitasnya, termasuk saat berkendara. Nggak menutup kemungkinan juga muncul kecelakaan karena jarak pandang yang terbatas
ADVERTISEMENTS
3. Kebanyakan menghirup asap akan berdampak pada kesehatan, nggak sedikit yang merasa pusing dan lemas sehingga bekerja pun tidak bisa optimal
ADVERTISEMENTS
4. Nggak hanya para pekerja aja yang kena imbasnya, ibu-ibu rumah tangga juga merasakan betapa susahnya setiap akan pergi ke pasar. Alhasil terpaksa harus delivery yang pastinya bikin pengeluaran lebih boros
ADVERTISEMENTS
5. Saking pekatnya asap, kondisi kota sampai jadi kayak di film-film seperti Silent Hill, bikin mata perih dan dada sesak. Kasihan yang punya asma ya…
ADVERTISEMENTS
6. Seperti penderita asma satu ini yang harus menjalani terapi 2 minggu untuk menyembuhkan penyakitnya. Ia juga sempat kehilangan suara
7. Penderitaan makin bertambah ketika ada orang nggak punya hati yang justru membakar sampah di tengah kepungan asap. Bikin makin parah aja!
8. Asap ternyata juga sudah mulai memasuki rumah-rumah. Mau pakai AC pun rasanya percuma. Mau di mana lagi mereka harus berlindung??
9. Akibatnya, tidur pun harus pakai masker. Bayangin aja gimana rasanya tidur dengan masker, pasti napasnya jadi nggak leluasa. Kasihan banget nggak sih…
10. Kondisi di atas membuat banyak orangtua mengkhawatirkan anaknya. Jadi ingat bayi 4 bulan yang meninggal diduga karena asap kemarin
11. Demi menjaga kondisi anak-anak, proses belajar mengajar di sekolah terpaksa dihentikan untuk sementara waktu. Kalau dipaksa juga kasihan, yang ada pada nggak konsentrasi
12. Selain anak-anak, bayi yang masih kecil juga harus merasakan penderitaan hidup di tengah kabut asap. Mereka sulit mendapat sinar matahari pagi padahal itu penting untuk pertumbuhan dan perkembangannya
13. Belum lagi pasti banyak ibu-ibu yang sedang hamil. Mereka juga patut dikhawatirkan kondisinya. Masalahnya, kalau si ibu terus-terusan menghirup asap, janin dalam kandungannya bisa terkena dampaknya
Melihat pengakuan beberapa warga terdampak di atas, rasanya semakin membuat kita prihatin atas kondisi mereka. Penderitaan itu begitu nyata, nggak sebatas apa yang kita lihat di media aja. Kita mungkin nggak ikut merasakan penderitaan mereka di sana, namun bukan berarti kita tidak bisa melakukan apapun. Saat ini sudah banyak pihak yang membuka donasi untuk korban-korban karhutla. Mari sisihkan sedikit rezekimu untuk bersama-sama #MelawanAsap.