Masih hangat di kepala kita soal petugas kebersihan kapal KM Bukit Raya yang buang sampah sembarangan ke laut beberapa hari lalu. Meski pihak PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PT. PELNI) sudah merilis pernyataan maaf, tapi fakta mengenai minimnya pengetahuan orang Indonesia soal dampak sampah bagi kehidupan di laut bikin sedih sekaligus miris! Dalam cara yang sedikit berbeda, penyanyi ternama, Raisa Andriana juga ikut menyentil sudah seberapa besar kontribusi kita terhadap alam dan laut Indonesia.
Banyak artis turut merayakan hari kemerdekaan kemarin dengan mengunggah foto bertajuk HUT Indonesia di media sosial, termasuk Raisa Andriana. Tunangan Hamish Daud ini memberikan dorongan untuk seluruh masyarakat agar bersama membangun negara tercinta. Sekilas nggak ada yang salah dengan unggahan tersebut, sampai seorang netizen komentar soal nasionalisme.
“semua kata2 itu percuma saat raisa pilih pria bukan asli indonesia..tapi yang blasteran..hahahahha”
Bukannya mengabaikan, Raisa justru meladeni komentar itu.
“lihat kontribusinya utk laut & alam Indonesia. Kamu emang udah ngapain? :)”
ADVERTISEMENTS
Kalau lihat kontribusi Hamish Daud untuk laut dan alam Indonesia, mungkin kita yang mengaku asli Indonesia memang sudah sewajarnya merasa malu
Hamish memang bukan asli pribumi. Ia lahir dari ayah berdarah Australia dan ibu berdarah Madura. Meski begitu, kecintaannya dengan Indonesia nggak perlu diragukan lagi. Cowok 37 tahun ini sudah tinggal di Indonesia sejak kecil. Ketertarikannya di bidang konservasi alam dan pendidikan menuntunnya terus melakukan perubahan untuk negeri. Ditambah sedari kecil dirinya memang hobi traveling.
Salah satu komunitas yang ia gawangi bersama teman-teman sesama aktivis lingkungan adalah Sea Soldier. Gerakan yang lahir pada 2015 ini bertujuan untuk mengajak semua pihak peduli akan laut Indonesia, termasuk berpikir bersama bagaimana mengatasi polusi yang mencemari laut. Hamish juga dikenal aktif di kegiatan sosial di bidang pendidikan. Dirinya pernah mengajar di TK Kemala Bhayangkari Menteng dan memberikan materi soal lingkungan disana. Berbagai kampanye tentang lingkungan juga pernah dijalaninya, salah satunya Indonesia Ocean Pride.
Sudahkah orang yang mengaku asli Indonesia di komentar Raisa tadi, berbuat semua itu? Sebagai orang Indonesia, paling tidak kamu harus mengerti realita menyesakkan yang mengancam kehidupan laut Indonesia ini.
ADVERTISEMENTS
1. Kejadian buang sampah ke laut kemarin seharusnya membuat kita sebagai warga asli Indonesia malu. Segitu nggak pahamnya ya soal dampak sampah bagi kehidupan laut?
Video yang dibagikan pertama kali oleh akun @andiniskayanti di Instagram ini viral di media sosial karena menunjukkan petugas yang diketahui merupakan karyawan outsourcing, membuang sampah dengan santainya ke tengah laut. Kejadian itu terjadi di atas Kapal Motor (KM) Bukit Raya saat berlayar dari Tanjung Priok ke Kepulauan Natuna. PT. PELNI sampai harus merilis pernyataan minta maaf ke seluruh masyarakat atas tindakan memalukan itu. Dan kabarnya petugas yang bersangkutan sudah ditindak lanjut.
Padahal menurut Manajer Public Relation dan CRS PT. PELNI, Akhmad Sujadi, pihaknya sudah menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) terkait pembuangan sampah kapal. SOP itu diatur dalam ketentuan internasional yakni Revisi Marpol Annex V tentang prosedur pembuangan sampah kapal. Aturan itu mengatur titik pembuangan sampah yang sudah ditetapkan di pelabuhan tertentu. Sebelum sampai ke sana, sampah di atas kapal akan dipilah antara yang organik dan non organik. Sesampainya di pelabuhan, sampah-sampah dipindah ke truk yang kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sujadi menambahkan, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan perusahaan swasta untuk pembuangan sampahnya.
ADVERTISEMENTS
2. Dan perlu kalian tahu ternyata Indonesia adalah penyumbang sampah laut terbesar kedua di dunia setelah Cina lho!
Ini jelas bukan prestasi yang patut dibanggakan. Berdasarkan data yang dilansir National Geographic, Indonesia jadi negara dengan sampah laut terbanyak kedua di dunia setelah Cina, yakni sebesar 187,2 juta ton. Fakta ini tentu saja menyedihkan, mengingat betapa beragamnya flora dan fauna yang hidup di laut Indonesia. Keberadaan mereka bisa sangat terancam akibat dampak dari limbah sampah. Bahkan ikan-ikan kini mulai menganggap plastik itu makanan. Ini dapat dibuktikan dari banyaknya ikan mati karena terlalu banyak memakan sampah.
ADVERTISEMENTS
3. ‘Apa yang kamu tanam itu yang kamu tuai’ adalah peribahasa yang bisa digunakan untuk menggambarkan kasus ini
Saat ini ikan-ikan di laut yang notabene sering kita konsumsi, mulai menganggap plastik itu makanan lho. Seharusnya bukan hanya pemerintah saja yang harus memastikan makanan yang kita konsumsi benar-benar higienis, tapi juga dari diri kita sendiri. Ya salah satu caranya dengan memelihara laut dari sampah-sampah daratan. Biar gimanapun laut merupakan habitat makhluk hidup lain yang banyak di antaranya juga dikonsumsi manusia. gimana manusia bisa sehat kalau laut terus dicemari? Persepsi sederhana ini yang nyatanya sering diabaikan manusia. Kalau kamu penasaran dengan dampak membuang sampah di laut bagi biota laut, cek deh disini.
Padahal pemerintah baru saja mengumumkan komitmen serius untuk membersihkan sampah-sampah laut dalam acara World’s Ocean Summit yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada bulan Februari 2017 yang lalu. Tidak tanggung-tanggung lho, dana sebesar Rp13 Triliun sudah disiapkan untuk ‘memangkas’ sampah laut Indonesia sebesar 70% sebelum tahun 2025. Program ‘Laut Indonesia Bersih, Bebas Sampah 2025’ nggak akan tercapai kalau dari kita sendiri belum membuka mata dan hati soal masalah ini. Di sini edukasi diperlukan untuk menyadarkan seluruh lapisan masyarakat bahwa penting kiranya menjaga ekosistem tetap seimbang.