Orang yang melihara kucing di rumah mungkin sering menyaksikan sendiri proses saat peliharaannya itu melahirkan. Nggak butuh waktu lama buat hewan kayak kucing melahirkan bayi-bayinya. Paling prosesnya cuma 1-2 jam dengan sedikit erangan-erangan kecil. Mereka pun bisa melahirkan sendiri tanpa bantuan ‘suami’nya atau kucing-kucing lainnya. Padahal sekali melahirkan, induk kucing bisa ngeluarin lebih dari 1 bayi, malah kalau kasusnya abnormal ada yang sampai belasan!
Kucing dan banyak spesies binatang lainnya rata-rata bisa melahirkan tanpa bantuan hewan lainnya. Beda banget sama manusia. Meski sama-sama ditakdirkan buat bisa melahirkan, tapi umumnya manusia butuh bantuan orang lain untuk melahirkan bayinya. Memang sih, nggak sedikit juga kasus di mana perempuan bisa brojolan sendiri, entah nggak sengaja atau memang niatnya gitu. Dulu waktu masih belum ada tenaga medis, mungkin memang normalnya wanita itu lahiran sendiri. Tapi zaman sekarang harus didampingi dokter, bidan, suami, orangtua, mertua, kalau bisa sih sampai semua keluarga besar. Kenapa yaa?
ADVERTISEMENTS
1. Kalau dibandingin sama binatang, estimasi waktu –atau mungkin bahasa kerennya masa kontraksi– tiap makhluk hidup itu beda-beda. Manusia butuh rata-rata 9 jam!
Kucing melalui fase kontraksi sekitar 1 jam, simpanse dan monyet 2 jam, sedangkan manusia rata-rata butuh 9 jam. Perbedaan estimasi waktu inilah yang bikin seorang wanita butuh bantuan orang lain untuk melahirkan. Saat sedang kontraksi, rahim akan menegang, bayi akan mulai mencari jalan lahir, seluruh anggota tubuh rasanya linu dan cenut-cenut karena robekan di vagina makin lebar. Fase ini membuat perempuan sulit untuk melakukan hal lain atau bahkan berpikir jernih! Wajar kalau manusia butuh orang lain untuk mem-backup dirinya saat lagi kesakitan. Udah gitu berjam-jam pula. Huft.
ADVERTISEMENTS
2. Setelah melahirkan, ibu bakal lemes banget dan susah ngapa-ngapain. Soalnya ngabisin darah 500-an ml!
Setelah bayi berhasil keluar dari rahim, ibu akan mengeluarkan sisa-sisa darah yang kalau ditampung volumenya bisa mencapai 500-an ml. Inilah yang membuat kondisi fisiknya setelah melahirkan bakal lemes banget. Beda sama induk kucing atau hewan lain yang meski juga kehilangan sejumlah darah tapi mereka bisa langsung beraktivitas kembali. Jadi ya manusia lebih butuh bantuan manusia lain buat melewati proses melahirkan.
ADVERTISEMENTS
3. Sebenarnya, naturally manusia bisa kok lahiran sendiri. Tapi tahun 1900-an tingkat kematian bayi tuh tinggi, banyak juga kasus ibu meninggal setelah melahirkan
Iya, iya, tahu. Sebelum ilmu kedokteran ditemukan mungkin memang normalnya perempuan bisa brojolan sendiri. Tapi kan kita nggak tahu, di era tersebut tingkat kematian bayi dan ibu gimana. Siapa tahu banyak kasus bayi dan ibu meninggal setelah melahirkan, karena semua pada lahiran sendiri. Tapi tahun 1900-an, tingkat kematian bayi ada di angka 33% dan kematian ibu ada di 8% lo. Mungkin buat mengurangi angka kematian ini, jadi manusia perlu dibantu buat melahirkan.
Intinya manusia memang simply berevolusi. Kalau kelahiran jadi lebih baik dengan bantuan, ya perlahan kemampuan melahirkan tanpa bantuan jadi ditinggalkan
ADVERTISEMENTS
4. Selain itu, bayi manusia termasuk bayi paling tak berdaya. Beda kan sama bayi-bayi hewan yang langsung bisa jalan sesaat setelah lahir
Alasan lain kenapa kebanyakan manusia butuh bantuan waktu melahirkan adalah karena bayi-bayi manusia ini masih sangat nggak berdaya. Wanita butuh bantuan orang lain untuk “menangkap” bayinya waktu baru dilahirkan, termasuk dibersihkan, dan diberi selimut biar nggak kedinginan. Beda sama bayi jerapah yang langsung bisa jalan dan manjat-manjat beberapa jam setelah dilahirkan. Atau bayi penyu yang bisa jalan sendiri menuju laut.
Ya kira-kira gitu lah alasan kenapa kebanyakan manusia butuh bantuan orang lain untuk melahirkan. Di samping itu, mungkin karena manusia juga diciptakan dengan akal yang luar biasa. Semakin luas ilmu pengetahuan, ya semakin berevolusi lah kita~