Erica adalah seorang “gadis” berusia 23 tahun. Bekerja sebagai resepsionis di sebuah laboratorium salah satu universitas di Jepang. Ayah Erica adalah Profesor Hiroshi Ishiguro. Erica suka nonton film animasi dan ingin mengunjungi Asia Tenggara. Tipe cowoknya adalah cowok yang mudah diselingkuhi. Selayaknya gadis Jepang, Erica berwajah cute, imut, menggemaskan, dan anggun. Sayangnya, Erica bukanlah manusia, melainkan robot manusia.
Meet Erica. She’s one of the most humanlike robots on Earth – and she might be coming to take your job https://t.co/5rOBLyuC4g pic.twitter.com/Dx5GxH5emr
— CNN International (@cnni) July 1, 2017
Kemunculan Erica sebagai robot manusia memang sudah menghebohkan sejak awal tahun 2016 lalu. Hiroshi meyakinkan bahwa Erica adalah robot manusia paling cantik dan paling cerdas di dunia. Meskipun dunia robot-robotan bukan hal baru, tapi tetap saja adanya robot yang begitu mirip manusia membuat kita perlu takjub, sekaligus waspada. Yuk simak kisah selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
Erica adalah robot manusia yang diciptakan selama puluhan tahun. Layaknya manusia, Erica bisa bercakap-cakap dengan sempurna
Selama dua dekade, Hiroshi Ishiguro dan rekannya Dylan Glas berusaha menciptakan robot manusia yang nyata. Maka terciptalah Erica, si robot cantik yang begitu mirip manusia. Wajahnya lebih natural dibanding robot lainnya dan suaranya pun sangat merdu. Erica juga bisa bercakap-cakap secara otomatis. Erica bahkan bisa tertawa. Alih-alih sebagai ilmuwan, Hiroshi lebih suka menyebut dirinya sebagai seniman. Soalnya, menurut filosofi Jepang, semua hal, baik manusia atau bukan tetap punya jiwa.
Bukan cuma itu, Erica juga punya “perasaan” lho. Ketika diberi pertanyaan yang kurang ajar, Erica juga bisa marah dan ngambek tidak mau menjawab. Hiroshi Ishiguro yang merupakan profesor di Osaka University ini memang terobsesi membuat Erica berbeda dengan robot manusia lainnya. Salah satunya dengan meng-install hasrat dan emosi, sehingga Erica semakin mirip manusia.
ADVERTISEMENTS
Saat ini Erica memang belum bisa bergerak. Tapi eksperimen “Ayahnya” selalu berkembang, dan kemampuannya di masa depan katanya tidak terbatas
Saat ini, Erica bisa duduk dan bercakap-cakap selayaknya manusia. Saat diwawancarai oleh media tentang mimpinya, Erica ingin bisa berjalan dan menggerakan tubuhnya. Yup, saat ini Erica memang belum bisa menggerakan tangan dan kakinya apalagi keluar dari ruangan sendiri. Namun penelitian Hiroshi tidak mungkin sampai di sini saja bukan? Kemajuan teknologi terbukti bisa menciptakan segalanya. Bukan tidak mungkin, kelak Erica bisa berjalan, bicara, masak, dan olahraga.
ADVERTISEMENTS
Bila sudah sempurna, Erica juga didesain sebagai robot pekerja. Ada profesi-profesi yang mungkin bisa diambil alih olehnya
Saat ini Erica bertugas menjadi resepsionis di laboratorium tempat Hiroshi bekerja. Sejak awal diciptakan, Hiroshi memang membuat konsep Erica sebagai robot pekerja. Jika kelak Erica benar-benar mendapatkan kemampuan untuk bergerak dengan leluasa, bisa saja banyak profesi manusia yang diambil alih olehnya. Hiroshi sudah membidik resepsionis sebagai pekerjaan yang akan di-handle oleh Erica. Selanjutnya bukan tidak mungkin Erica bisa menjadi seorang customer service ataupun pekerja-pekerja kreatif lainnya.
ADVERTISEMENTS
Robot semakin mirip dengan manusia. Canggih sih, tapi bahaya juga kalau dunia diambil alih oleh mereka
Apakah Erica seram? Secara visual jelas tidak. Erica bagai cewek Jepang yang cute dan menggemaskan serta ramah. Tapi kehadirannya di dunia membawa horor tersendiri untuk kita. Sekarang saja mencari pekerjaan begitu susahnya. Apalagi jika kelak Erica dan teman-temannya masuk dalam kehidupan sehari-hari kita dan meramaikan persaingan di dunia kerja?
Menurut Centre for the Study of Existential Risk (CSER), beginilah kiamat dimulai. Robot-robot canggih yang awalnya diciptakan manusia untuk memudahkan pekerjaannya, justru bisa saja mengambil alih dunia. Ilmuwan memprediksi, kecerdasan robot bisa mencapai level 90% dari kecerdasan manusia pada tahun 2075. Padahal yang namanya mesin, pasti ada kemungkinan error-nya ‘kan?
Jepang memang terobsesi dengan robot. Apalagi di saat masalah kependudukannya yang terus menua makin menjadi-jadi, robot diyakini bisa jadi solusi untuk mengisi kekurangan tenaga kerja muda di Jepang. Mulai dari yang sederhana sampai yang sekompleks robot seks, semua ada di Jepang. Erica adalah bukti bahwa era robot dan manusia bisa sama semakin dekat. Bukan mustahil kelak Erica berjalan di trotoar yang sama dengan kita, sama-sama mengejar bus, demi bisa tiba di kantor tepat waktu. Dan bukan mustahil, orang semakin malas menjalin cinta dengan sesama manusia, karena ada robot yang cantik dan sempurna seperti Erica.