Sejak satu dekade terakhir kita dengan intens telah memanfaatkan serba-serbi digital untuk memudahkan kehidupan. Meski demikian, keakraban dengan dunia digital tersebut masih perlu dilengkapi dengan yang namanya literasi digital.
Sebagaimana defenisinya, literasi digital secara singkat adalah pengetahuan untuk dapat menggunakan media digital dan memanfaatkannya secara bijak, cerdas, cermat, tepat serta patuh hukum.
Ketika masyarakat terbekali literasi digital, diyakini ruang-ruang digital yang aman dan ramah untuk siapa saja dapat tercipta. Untuk itu, sebagai salah satu upaya mewujudkannya, Kemkominfo meluncurkan program Literasi Digital Nasional.
ADVERTISEMENTS
Kemkominfo gandeng 110 lembaga dan komunitas dalam program Literasi Digital Nasional
Menggandeng sekitar 110 lembaga dan komunitas dari berbagai penjuru Indonesia, program Literasi Digital Nasional bertemakan “Indonesia Makin Cakap Digital” yang diluncurkan pada Kamis (20/5/2021) di Basket Hall, Senayan, Jakarta akan diisi oleh pelaksanaan kelas-kelas secara simultan di 514 kabupaten dan kota.
Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi mengenai Percepatan Transformasi Digital Nasional, khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital.
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johny G Plate menerangkan program yang telah diinisiasi sejak tahun 2017 bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi Kementerian Kominfo direncanakan berlangsung melalui setidaknya 20.000 pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital, yaitu Digital Ethics, Digital Safety, Digital Skills dan Digital Culture.
“Ke depan, program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi Indonesia setiap tahunnya. Sasaran program yang melompat jauh lebih besar dari capaian sebelumnya menandakan keseriusan pemerintah dalam melakukan terobosan dan akselerasi di bidang pengembangan SDM digital,” kata Johny melalui keterangan tertulis, Kamis (20/5/2021).
ADVERTISEMENTS
Presiden Jokowi: Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar
Presiden Jokowi yang hadir secara virtual dalam peluncuran program Literasi Digital Nasional mengatakan tantangan di ruang digital akan semakin besar. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa meminimalkan konten negatif dan membanjiri ruang digital dengan konten positif serta rasa aman merupakan kewajiban bersama yang harus terus diupayakan.
Dalam hal ini beliau menyoroti pelbagai masalah dan kejahatan di ruang digital yang terus meningkat, seperti hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, dan radikalisme berbasis digital yang perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
“Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Jokowi.
Selain itu beliau menyampaikan, akses kepada internet yang dibarengi literasi digital diharapkan dapat membuat lebih banyak masyarakat produktif dengan nilai tambah ekonomi. Secara spesifik beliau menyebut UMKM yang on-boarding ke platform e-commerce harus diperbanyak.
“Internet harus mampu meningkatkan produktifitas masyarakat, membuat UMKM naik kelas, perbanyak UMKM on-boarding ke platform e-commerce, sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.
ADVERTISEMENTS
Mendikbudristek Nadiem Makarim bilang literasi digital akan bisa mengakselerasi transformasi pendidikan
Turut hadir secara virtual dalam acara peluncuran program Literasi Digital Nasional, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan literasi digital yang bertujuan memastikan pemanfaatan teknologi secara tepat sasaran dan bijak juga akan berkontribusi terhadap akselerasi transformasi pendidikan. Hal ini sedikit banyaknya telah terbukti dengan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19.
“Kita telah melihat dan mengalami sendiri bagaimana teknologi membantu kita memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan ketika pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan. Meskipun teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan pembelajaran tatap muka dan interaksi langsung antara guru dengan murid, kini kita semakin sadar bahwa pemanfaatan teknologi mampu mengakselerasi transformasi pendidikan dan mendorong lompatan kemajuan,” pungkas Nadiem.
Pelaksanaan aktivitas program Literasi Digital Nasional akan dilakukan mulai Jumat, 21 Mei 2021. Kegiatan berupa kelas-kelas literasi digital di 514 kota dan kabupaten akan menghadirkan narasumber lokal sebagai pemateri. Untuk mengetahui informasi terkait kelas-kelas yang akan diselenggarakan di tiap kota, kamu bisa mengakses akun Instagram @siberkreasi atau melalui tautan event.literasidigital.id.