Permasalahan seputar keamanan data pribadi milik setiap warga negara Indonesia sebenarnya bukan masalah yang baru-baru ini terjadi. Sejak dulu kasus semacam itu terus aja terjadi, mulai dari hal-hal sepele sampai yang benar-benar meresahkan. Belakangan, viral sebuah gambar di media sosial yang menunjukkan foto nasi kucing yang dibungkus menggunakan kertas-kertas bekas KK (Kartu Keluarga). Sontak hal tersebut memancing perhatian banyak warganet lainnya.
Foto tersebut akhirnya semakin viral setelah akun Twitter resmi milik Kemkominfo membalasnya dengan mengingatkan bahwa keamanan data pribadi menjadi tanggung jawab milik bersama. Tak cukup sampai di situ, akun resmi tersebut juga mengingatkan untuk tidak memberikan identitas pribadi atau difotokopi secara sembarangan. Pasalnya, hal tersebut bisa jadi bungkus gorengan dan berbahaya karena masih bisa dimanfaatkan untuk tindak kejahatan. Namun, alih-alih mendapat respons positif dari warganet, balasan tersebut malah dikritik habis-habisan.
ADVERTISEMENTS
Tidak kaget juga sih kalau banyak masyarakat Indonesia mengkritik pernyataan dari akun resmi tersebut, orang kenyataannya masih kayak gini
Zaman bisa dibilang udah modern, tapi pada kenyataannya mengurusi segala hal yang membutuhkan birokrasi pemerintahan di Indonesia tetap aja dilakukan dengan cara manual. Mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten, bahkan di tingkat provinsi pun kita tetap aja disuruh bawa berbagai macam fotokopi data pribadi. Entah itu KTP, KK (Kartu Keluarga), hingga data-data pribadi lainnya yang sebenarnya pun rawan banget untuk diberikan kepada orang lain. Pernyataan akun resmi milik Kemkominfo tersebut jelas mengundang kritikan dari banyak warganet, pasalnya hal tersebut seharusnya jadi tanggung jawab besar yang diemban oleh mereka di bangku pemerintahan.
Itu baru syarat-syarat yang terkait langsung dengan pemerintahan, belum lagi yang bersifat swasta. Kalau pemerintah aja dinilai tak bisa melindungi kerahasiaan data pribadi milik warganya, gimana ceritanya dengan pihak swasta? Sekarang mau melamar kerja syaratnya tidak sedikit, sewa kendaraan juga butuh data pribadi, dan udah pasti tak ada yang bisa menjamin keamanan dari data-data yang udah kita berikan ke pihak lain tersebut.
ADVERTISEMENTS
Tak perlu jauh-jauh, bahkan sampai sekarang banyak dari kita yang mendapat pesan-pesan absurd dari berbagai pihak
Banyak persoalan yang akhirnya disoroti oleh warganet terkait cuitan akun resmi milik Kemkominfo tersebut. Salah satunya yang pasti juga banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah bocornya nomer HP milik pribadi ke pihak luar. Alhasil, setiap hari ada aja pesan-pesan tak jelas mulai dari nawarin pinjaman, iklan pasang togel, penipuan minta pulsa, dan lain sebagainya.
Tak cukup berhenti sampai di situ saja, hingga kini banyak pula kasus-kasus penjebakan nomer HP yang dijadikan jaminan untuk pinjaman online. Ibaratnya, data yang bersifat digital aja dengan mudahnya tersebar luas, apalagi yang berwujud fisik. Coba deh kamu cari info tentang jual beli nomer KTP, foto selfie KTP, hingga data Kartu Keluarga yang ada di berbagai macam platform media sosial atau marketplace di Indonesia, dijamin bakalan bikin kaget.
Kritikan dari warganet ini sudah seharusnya menjadi tamparan keras untuk pemerintah, khususnya Kemkominfo. Pasalnya, permasalahan semacam ini dari dulu hingga sekarang seperti tak ada ujungnya. Gimana mau bicara tentang kemajuan teknologi di era modern kalau sampai sekarang persoalan data pribadi milik masyarakat luas aja masih belum bisa terjamin keamanannya.