Pasca kekalahan Ahok-Djarot dalam pemilihan Gubernur Jakarta periode 2017-2022, ada fenomena unik yang terjadi di Jakarta. Balai Kota Jakarta dibanjiri ribuan karangan bunga yang berisi pesan dukungan terhadap petahana yang juga pasangan calon yang kalah. Tulisan yang tercantum pada karangan bunga tersebut juga beraneka ragam. Ada ucapan serius, ada juga ucapan yang syarat akan bahan candaan. Kreatif banget ya aksi politik yang satu ini! Ya paling tidak Balai Kota dipenuhi bunga, bukan kerusuhan.
Nggak cuma pendukung Ahok-Djarot lho yang kreatif dalam melakukan aksi politik. Politisi dunia macam Donald Trump sampai Obama juga pernah merasakan dukungan unik tersebut. Lain di mancanegara, lain juga di Indonesia yang nggak kalah kreatifnya dalam memberikan dukungan untuk pasangan favorit mereka. Apa aja bentuk dukungan unik dan kreatif itu? Yuk simak ulasan Hipwee News & Feature.
ADVERTISEMENTS
1. Dari mancanegara, aksi unik dilakukan oleh pendukung Donald Trump. Mereka membuat situs biro jodoh khusus bagi sesama pendukung Presiden Amerika itu
Pendukung dari presiden dari Partai Republik ini membuat gebrakan baru. Mereka menciptakan sebuah situs biro jodoh untuk sesama pendukung Trump. Situs ini dapat diakses melalui www.trumpsingles.com. Pendiri dari situs ini, David Goss mengaku tujuan pembuatan situs biro jodoh ini adalah agar sesama pendukung Trump dapat menemukan pasangan yang memiliki pandangan politik yang sama.
Dilansir dari Tempo.co bahwa situs tersebut memiliki anggota aktif sebanyak 23 ribu dan angka tersebut dipastikan akan terus naik. Situs yang mengusung slogan ‘making dating great again’ itu mewajibkan berbeda dengan situs biro jodoh kebanyakan, karena setiap anggotanya dikenakan biaya sebesar US$ 19,95 atau sekitar Rp265.714 setiap bulanan untuk biaya operasional. Semakin kreatif ya bentuk dukungan untuk presiden Amerika yang ke-45 itu.
ADVERTISEMENTS
2. Nggak mau kalah kreatif dengan partai lawannya pada pemilihan Presiden Amerika, pendukung dari Hillary Clinton pun memakai dresscode sebagai bentuk dukungannya
Pada pemilihan Presiden Amerika ke-45 yaitu pada tanggal 8 November tahun lalu, pendukung calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton mengenakan setelan jas saat memberikan suaranya. Penggunaan dresscode setelan jas secara serentak tersebut disebut dengan ‘Pansuit for Nation’. Pada beberapa media sosial, para pendukung Clinton pun tak lupa menyertakan tagar #PantSuitNation untuk sebagai bentuk dukungan di dunia maya.
Pemilihan dresscode berupa setelah jas tersebut melambangkan ciri khas dari Hillary Clinton yang dalam kegiatan sehari-seharinya menggunakan setelan jas. Wah, nggak kalah kreatif ya!
ADVERTISEMENTS
3. Nggak kalah dengan presiden sebelumnya, pendukung Barack Obama juga menggunakan ide yang cukup kreatif. Mereka mewarnai kuku dengan bendera Amerika dan wajah Obama
Kreatifitas manusia memang nggak ada habisnya. Begitu pula dengan ide kreatif para pendukung politisi yang ingin mendapat kursi. Pada pemilihan presiden Amerika yang ke-44, pendukung dari Partai Demokrat yang mengusung Barack Obama berkampanye dengan cara yang cukup unik. Nggak hanya menggunakan atribut seperti kaus atau pin saja, namun mereka juga mewarnai kuku jari dengan warna khas bendera Amerika.
Selain itu, beberapa pendukung juga menggambari kuku jari mereka dengan wajah sosok Barack Obama. Nggak hanya warga sipil biasa, namun kalangan artis juga ikut berpartisipasi dalam salah satu bentuk kampanye yang paling unik itu. Satu di antaranya adalah Katy Perry. Lihat saja warna kukunya! Kreatif juga ya pendukung Obama ini.
ADVERTISEMENTS
4. Di Indonesia, kampanye politik ternyata juga nggak kalah kreatifnya. Para pendukung Cagub Kalimatan Tengah Ujang Iskandar, bahkan rela dicukur habis rambutnya
Pendukung calon politisi di Indonesia juga nggak mau kalah. Kali ini, pendukung Ujang Iskandar yang mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Kalimantan Tengah untuk periode 2016-2021 ini rela dicukur habis rambutnya sebagai bentuk dukungan. Dilansir dari Metronews.com, Cagub Ujang Iskandar bahkan juga terlihat tengah mencukur sendiri rambut salah satu pendukungnya hingga habis. Tak tampak penyesalahan di wajah para pendukungnya. Melainkan wajah sumringah yang mereka tunjukkan pada awak media yang saat itu meliput. Mungkin sekalian bisa cukur gratis kali ya?
ADVERTISEMENTS
5. Lain Ujang Iskandar, lain lagi bentuk dukungan untuk Ridwan Kamil. Para pendukungnya membuat motion graphic yang memuat profilnya
Bentuk dukungan untuk Ridwan Kamil kali ini, memanfaatkan perkembangan dunia digital kreatif yang lagi menjadi tren di kalangan anak muda. Pada pemilihan Calon Walikota Bandung tahun 2013 lalu, para pendukungnya membuat sebuah video motion graphic tentang profil singkat Ridwan Kamil. Video yang berdurasi kurang lebih delapan menit itu, sudah ditonton hampir 29ribu kali di pada sebuah akun Youtube.
Penggunaan media sosial dalam bentuk motion graphic tersebut mungkin bermaksud untuk menyasar anak muda Bandung agar lebih mengenal calon walikota tersebut. Cukup kreatif juga ya ide dari pendukung Ridwan Kamil tersebut.
ADVERTISEMENTS
6. Masih dalam balutan anak muda, para pendukung Anies-Sandi juga nggak mau kalah. Lagu rap dengan pasangan yang mereka dukung sebagai bintang video klipnya
Lain pendukung Ahok-Djarot, lain pula pendukung Anies-Sandi. Pendukung pasangan Calon Gubernur Jakarta periode 2017-2022 nomor 3 ini sampai menciptakan lagu rap yang di dalamnya berisi pengenalan profil mereka. Selain mengundang artis papan atas seperti Pandji Pragiwaksono sebagai bintang video klipnya, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno juga terlitas meramaikan video klip dengan yang berdurasi sepanjang hampir tiga menit itu. Sampai saat ini, video klip lagu rap dukungan tersebut telah ditonton sebanyak 16ribu kali pada sebuah akun Youtube. Kreatif banget ya anak muda Jakarta ini!
Kreatifnya manusia memang ada-ada saja. Hal-hal yang tadinya biasa aja, apabila ada sentuhan kreatif di dalamnya akan menjadikan sebuah karya. Salah satunya adalah pada kampanye politik. Dulu kampanye politik hanya dilakukan dengan spanduk dan media cetak lain. Pemasangannya pun sering dilakukan secara sembarangan sehingga menimbulkan sampah visual di sepanjang jalan. Namun, kampanye dan segala bentuk dukungan dibuat sekreatif mungkin dan menggunakan media sosial juga, seperti apa yang dicontohkan di atas.
Memberikan dukungan sama siapa aja boleh dilakukan. Asal jangan sampai anarki ya? Toh, pilihan orang ‘kan beda-beda.