Sejak Presiden Jokowi mengumumkan adanya kasus positif corona di Indonesia, masyarakat langsung dilanda kepanikan luar biasa. Sejumlah oknum memborong dan menimbun masker di pasaran, ada juga yang menjual kembali dengan harga gila-gilaan, 1 boksnya bisa sampai ratusan hingga jutaan rupiah! Cairan antiseptik pun langsung pada ludes di mana-mana. Orang begitu takut terdampak virus ini. Padahal yang perlu pakai masker itu cuma yang sakit, atau yang memang sehari-hari harus berinteraksi dengan pasien corona, kayak dokter dan tenaga medis.
Minimnya informasi soal virus corona, membuat banyak sekali orang mendahulukan ego dibanding berpikir logis. Lagian, dilihat dari kasus-kasus sebelumnya di berbagai belahan dunia, plus didukung dengan rentetan penelitian soal virus corona yang masih terus berlangsung hingga sekarang, ada sejumlah kelompok yang lebih rentan terinfeksi dibanding yang lain. Siapa sajakah mereka?
ADVERTISEMENTS
1. Semua orang sebenarnya berpotensi terkena virus corona. Tapi orang dewasa dan lansia dengan daya tahan tubuh lemah memang jadi kelompok yang lebih rentan
Namanya virus sebenarnya bisa menyerang semua orang. Tapi untuk virus corona, orang dewasa dan lansia dengan daya tahan tubuh lemah lah yang paling rentan. Fakta itu berdasarkan penelitian CDC Weekly China yang menyatakan dari 44.000 infeksi yang dikonfirmasi lewat tes laboratorium di pertengahan Februari 2020, rata-rata pasien adalah lansia dengan usia di atas 60 atau 70 tahun.
Laporan di luar Cina juga nggak jauh beda. Di Italia misalnya, 12 pasien corona pertama di sana nggak ada yang berusia di bawah 60 tahun.
ADVERTISEMENTS
2. Sejauh ini korban terinfeksi yang dilaporkan meninggal dunia adalah orang lanjut usia
Ternyata kelompok lansia punya resiko kematian lebih besar ketimbang pasien yang lebih muda saat terserang virus corona. Merujuk pada analisis besar pertama Chinese Centre for Disease Control and Prevention (CCDCP), angka kematian jadi 10 kali lebih tinggi untuk kelompok orang berusia lanjut dibandingkan orang berusia tanggung ketika ia terinfeksi virus corona. Sementara angka kematian kelompok orang berusia di bawah 30 tahun hanya delapan dari 4.500 kasus. Bedanya cukup drastis ya ternyata~
ADVERTISEMENTS
3. Covid-19 juga akan lebih mudah menyerang orang yang sebelumnya sudah punya riwayat penyakit serius. Risikonya cukup tinggi, bahkan bisa sampai meninggal dunia
Banyak yang mengira kalau virus corona adalah penyebab tunggal meninggalnya pasien terinfeksi. Masih merujuk pada analisis CCDCP, dijelaskan kalau dari 44.000 kasus dari Cina, angka kematian pasien terinfeksi yang mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, kelainan jantung, dan masalah pernafasan jauh lebih tinggi dari pasien yang nggak punya riwayat penyakit serius. Jadi yang meninggal murni karena virus corona itu jumlahnya sangat sedikit, Guys~
ADVERTISEMENTS
4. Penelitian lain menyebut kalau jumlah penderita Covid-19 yang meninggal lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan
Analisis tentang kelompok mana yang paling rentan makin mengerucut. Untuk kasus di Cina, hasil penelitian mengatakan jumlah laki-laki yang meninggal lebih banyak dibanding perempuan. Meski belum diketahui penyebab pasti hal ini, kepada New York Times ilmuwan mengatakan kekebalan tubuh laki-laki melawan infeksi cukup lemah dibanding perempuan. Hal ini mungkin pula didasari beberapa hal yang bersifat biologis, serta gaya hidup seperti kebiasaan merokok. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 47,6 % pria di Cina merokok. Jauh lebih besar dibanding wanita yang hanya sebanyak 1,8 %.
ADVERTISEMENTS
5. Sejauh ini, anak-anak jadi kelompok yang cukup aman dari kemungkinan terinfeksi. Kasusnya yang menyerang anak-anak cuma segelintir
Menyambung pernyataan Kepala Bidang Medis Australia, Dr. Brendan Murphy yang dikutip Tempo.co, kayaknya dalam kasus ini memang anak-anak cenderung aman, deh. Beliau bilang hingga saat ini hanya beberapa anak-anak yang dilaporkan terinfeksi virus corona. Sementara perwakilan Pusat Penelitian Imunisasi dan Pemantauan, Professor Robert Booy, menjelaskan kalau ada alasan tertentu yang membuat anak-anak dalam kasus ini, hanya akan terkena gejala ringan dari virus corona. Ia mengatakan, sejauh ini juga belum ada anak-anak yang dilaporkan mengalami komplikasi serius karena virus corona.
Meski penelitian menunjukkan orang dewasa dan lanjut usia yang paling rentan, kita semua tetap harus waspada, mengingat persebaran virus yang tak kasat mata. Dan meskipun penelitian bilang lelaki lanjut usia lebih rentan terhadap gejala parah virus corona, kita semua tetap mesti waspada. Dalam beberapa waktu ke depan, hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah melakukan perubahan kecil dalam kebiasaan demi menekan resiko penularan. Contohnya seperti tidak berjabat tangan dan menjaga jarak dengan orang lain, menggunakan masker ketika merasa sakit, lebih rajin mencuci tangan dengan cara yang benar, dan menerapkan etika batuk dan bersin.
Semoga wabah yang sudah melanda hampir separuh dunia ini bisa segera diatasi, dan para pasien terinfeksi bisa lekas diobati. Stay safe, ya!