Kadar kekebalan tubuh terhadap makanan pedas | Illustration by Hipwee
Pernah nggak sih kamu melihat orang baru mencicip makanan pedas, tapi langsung berkeringat dan ngos-ngosan? Katanya, rasa pedas sangat membakar mulut. Bahkan, nggak jarang karena saking nggak kuat, rasa terbakar sampai menjalar ke bagian perut. Anehnya nih, orang lain tetap baik-baik saja saat makan makanan yang sama.
Kejadian beberapa waktu lalu yang menimpa Irfan Hakim menjadi contoh nyata bahwa setiap orang memang memiliki kadar kekebalannya terhadap makanan pedas. Berbeda dengan food vlogger Tanboy Kun yang punya kadar toleransi lebih tinggi pada makanan pedas, Irfan Hakim langsung dilarikan ke rumah sakit gara-gara makan satu keripik pedas dengan satu sendok bubuk cabai.
Karena tubuh setiap orang merespons makanan pedas dengan cara yang berbeda, kita harus bisa menakar kemampuan diri sendiri. Jangan sampai kita makan makanan pedas, tapi ternyata tubuh kita nggak sanggup merasakannya. Kalau abai sama kekebalan tubuh terhadap rasa pedas, bisa-bisa nyawa jadi taruhannya, SoHip. Ngeri, kan?
Nah, kapan waktu yang tepat untuk berhenti ketika makan makanan pedas?
Simak penjelasannya di ulasan ini, SoHip! Cus~
ADVERTISEMENTS
Alasan ada yang orang kuat dan orang nggak kuat makan makanan pedas. Ternyata…
Makanan pedas mengandung bahan kimia yang disebut capsaicin. Bahan ini mengaktif reseptor yang ada di lidah seseorang. Nah, uniknya setiap orang memiliki reseptor dengan sensitivitas yang berbeda. Makanya, ada orang yang kuat dan ada juga orang yang nggak kuat makan makanan pedas.
Selain itu, paparan capsaicin secara berulang menyebabkan reseptor semakin terbiasa dengan rasa pedas. Dengan kata lain, seseorang semakin terbiasa untuk menoleransi rasa pedas tersebut sehingga kadar kebebalannya meningkat. Nggak heran kalau ada orang yang awalnya nggak tahan dengan makanan pedas, lama-lama dia justru biasa saja.
Fakta ini selaras dengan anggapan bahwa kadar kekebalan seseorang terhadap rasa pedas meningkat karena dipengaruhi oleh pola makan dan lingkungan sekitar. Bila tinggal dengan orang-orang yang suka makan pedas, kamu mungkin akan mengikuti pola makan mereka. Akibatnya, kamu punya kebiasaan makan pedas dan lidahmu semakin sering terpapar capsaicin. Makin terpapar, makin tawar~
Kapan berhenti makan pedas kalau sudah merasakan ini | Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
Inilah beragam manfaat makan makanan pedas meski kadang rasanya panas
Beberapa orang nggak suka makanan pedas karena bikin ritual makan jadi nggak nikmat. Namun, makan makanan bisa tetap mengasyikkan, terutama bagi para pecinta. Menukil Uchicago Medicine, makanan pedas juga memberikan dampak baik, yaitu menurunkan risiko kematian. Berdasarkan sebuah jurnal penelitian yang diterbitkan BMJ pada 2015, orang-orang yang makan makanan pedas rutin dalam seminggu menunjukkan penurunan risiko kematian sampai 14%.
Selain itu, cabai yang biasanya digunakan untuk memberikan rasa pedas pada makanan memiliki bahan aktif peningkat metabolisme. Dilansir dari Healthline, orang yang mengonsumsi suplemen capsinoid selama satu bulan mampu membakar 50 kalori lebih banyak per hari. Ditambah lagi, fakta bahwa cabai meningkatkan suhu tubuh sampai batas tertentu dapat menurunkan kalori.
ADVERTISEMENTS
Eits, hati-hati! Makanan pedas juga berbahaya, apalagi kalau kamu merasakan tanda-tanda ini
Walaupun makan makanan pedas bermanfaat, tapi pada tahap tertentu, makanan pedas bisa berbahaya, SoHip. Makanya, ketika makan makanan pedas, seseorang harus peka dan sadar kemampuan tubuhnya. Kesalahan fatal yang kerap terjadi adalah orang mengabaikan beberapa tanda dalam tubuhnya saat makan makanan pedas. Bukannya berhenti, orang tersebut malah makan terus. Padahal tubuhnya sudah mengirim alarm untuk berhenti.
Reaksi tubuh yang normal saat makan makanan pedas adalah bibir atas berkeringat, hidung berair, dan mulut seperti terbakar. Namun, kamu perlu waspada bila merasakan tanda-tanda nggak wajar seperti nyeri perut, maag akut, perut mulas, sampai insomnia.
Pada dasarnya berbahaya atau tidak berbahayanya makanan pedas tergantung tingkat makanan pedas tersebut. Makanan terpedas di dunia, yaitu Carolina Reaper bisa menyebabkan kerusakan tubuh seperti sakit kepala yang parah. Seseorang yang makan saus pedas pernah mengalami muntah hebat, sampai kerongkongannya rusak.
Level kepedasan makanan memang berpengaruh pada tubuh, tapi jumlah konsumsi makanan pedas juga berdampak. Saat makan makanan pedas, kamu harus mengukur porsi makanan pedas dan tahu tingkat kepedasan supaya nggak jadi bahaya yang siap menyerang. Wajib hati-hati pokoknya~