Keberadaan Manusia Terancam Punah Kalau Hal Ini Terus Terjadi. Laki-Laki Wajib Baca!

Kalau bicara soal eksistensi manusia, penahkah kamu berpikir, apakah suatu saat manusia bisa punah seperti halnya dinosaurus berjuta tahun silam? Jawabannya ya! Hal ini berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan sejumlah ilmuwan di negara barat dan diterbitkan di ‘Human Reproduction Update’ . Studi ini memaparkan hasil yang cukup mengejutkan yaitu bahwa umat manusia terancam punah karena sperma! Ternyata kondisi sperma manusia sudah tidak seperti dahulu kala.

Penelitian tersebut menjelaskan bagaimana telah terjadi penurunan kualitas dan jumlah sperma pada sekitar 43.000 responsen laki-laki dalam rentan waktu 1973-2011. Dr. Hagai Levine, pemimpin riset ini mengatakan kalau tren ini terus berlanjut, keberlangsungan manusia di muka bumi ini bakal benar-benar terancam. Waduh kalau begini sih gawat, yuk simak info selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!

ADVERTISEMENTS

Kamu yang berasal dari Asia agaknya perlu berlega hati karena responden yang jadi subjek riset tersebut berasal dari negara-negara maju di belahan barat dunia

Keberadaan Manusia Terancam Punah Kalau Hal Ini Terus Terjadi. Laki-Laki Wajib Baca!

Belum ada riset yang bilang kualitas sperma orang Asia juga menurun via www.thejakartapost.com

Amerika Utara, Selandia Baru, Australia, dan Eropa adalah negara-negara yang jadi objek penelitian di atas. Selama kurang lebih 4 dekade, para pria di negara-negara tersebut mengalami penurunan kualitas dan jumlah sperma. Secara spesifik, dibandingkan 40 tahun lalu, kualitas sperma penduduk pria disana telah menurun sebanyak 52% dan jumlah sperma menurun 59%.

Sebagai perbandingan, penurunan tersebut tidak tampak di negara lain seperti Amerika Selatan, Asia, dan Afrika. Meskipun penelitian mengenai kesuburan pria di negara-negara itu lebih sedikit, tapi bukan nggak mungkin jika sudah dilakukan riset lanjutan, tren penurunan sperma sebenarnya juga terjadi di Amerika Selatan, Asia, dan Afrika ‘kan?

ADVERTISEMENTS

Penyebab menurunnya kualitas dan jumlah sperma sekelompok lelaki itu sih belum bisa dipastikan, tapi para ilmuwan mengaitkannya dengan perubahan gaya hidup

Keberadaan Manusia Terancam Punah Kalau Hal Ini Terus Terjadi. Laki-Laki Wajib Baca!

Ubah gaya hidupmu sekarang juga! via thechronicleherald.ca

Masuk akal juga sih kalau ternyata ini ada hubungannya dengan gaya hidup. Ya semakin modernnya teknologi sekarang, aktivitas fisik manusia jadi semakin berkurang karena digantikan oleh teknologi. Akibatnya semakin banyak orang mengalami obesitas yang tentu berpengaruh terhadap kualitas dan jumlah sperma. Selain itu kebiasaan buruk seperti merokok, alkohol, kafein, dan stres juga memengaruhi. Sebuah studi yang dilakukan di Copenhagen University juga menyatakan duduk di depan TV selama lebih dari 5 jam setiap hari, turut bertanggung jawab pada rendahnya jumlah sperma pada pria.

ADVERTISEMENTS

Makanan yang dikonsumsi turut berpengaruh pada masalah tersebut lho. Makanya, jangan asal makan kalau nggak mau kualitas reproduksi menurun

Keberadaan Manusia Terancam Punah Kalau Hal Ini Terus Terjadi. Laki-Laki Wajib Baca!

Makanan juga jadi faktor paling berpengaruh via www.mirror.co.uk

Pada 2015, sebuah penelitian yang dilakukan di Taiwan menemukan hubungan antara konsentrasi sprema dan lelaki dengan pola makan ala kebarat-baratan, yakni yang banyak konsumsi protein hewani, makanan olahan, lemak, dan gula. Sebaliknya, jika mau kualitas sperma tetap baik pria harusnya mengonsumsi omega-3. Selain makanan, paparan bahan kimia dari berbagai produk sehari-hari juga bisa memengaruhi lho. Seperti produk dalam plastik yang akhirnya kita konsumsi atau hasil pertanian yang menggunakan pestisida.

ADVERTISEMENTS

Temuan di atas mendapat respon beragam termasuk sekelompok skeptis yang justru menyangkal hasil riset tersebut

Keberadaan Manusia Terancam Punah Kalau Hal Ini Terus Terjadi. Laki-Laki Wajib Baca!

Beberapa orang bilang riset ini nggak valid via www.independent.co.uk

Beberapa orang menyatakan ketidaksetujuannya dengan hasil riset di atas. Menurut kelompok skeptis itu, studi di atas masih sangat prematur untuk menyimpulkan dampaknya buat masa depan. Proporsi data dalam riset juga bisa dibilang ‘cacat’. Jumlah sampel pria dinilai kecil karena hanya yang mendatangi klinik saja yang dijadikan subjek penelitian. Para skeptis juga menduga-duga bahwa jumlah sperma sengaja dilebih-lebihkan. Maka wajar saja kalau kesimpulannya sekelompok pria di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Selandia Baru mengalami penurunan sperma.

Terlepas dari valid tidaknya riset tersebut, kamu para lelaki harusnya sadar bahwa gaya hidup tidak sehat bisa berpengaruh terhadap tingkat kesuburan. Jangan cuma cewek aja yang suruh usaha, cowok juga harus ikut usaha ya biar manusia di bumi nggak punah 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE