Nama Miranti Minggar, seniman lukis, sedang ramai diperbicangkan publik. Sayangnya, dia sedang viral bukan karena prestasinya, tapi setelah Lillian Liu, seniman fotografi asal Kanada mengunggah postingan di Facebook yang menyatakan bahwa karya lukisan Miranti Minggar yang sedang dipamerkan ternyata adalah karya hasil plagiat salah satu foto buatannya. Hal itu sampai ke telinga Miranti Minggar. Dia pun meminta maaf melalui sebuah post di Instagramnya sekaligus mengakui bahwa karyanya memang mirip dan akan menurunkan karyanya dari pameran serta tidak menjadikannya obyek komersil.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri. Tapi, seperti apa sih plagiat yang dilakukan oleh Miranti Minggar dan gimana batas plagiarisme? Kulik yuk bersama Hipwee News & Feature~
ADVERTISEMENTS
Miranti Minggar mengakui bahwa karyanya adalah hasil ‘memaknai ulang’ karya foto Lillian Liu. Sebagai seniman baru, ia meminta maaf atas perbuatannya tersebut
Dalam post Instagramnya (@mirantiminggar), dia, sebagai seniman baru, mengakui bahwa dirinya ‘memaknai ulang’ karya foto Lillian Liu dan meminta maaf kepada pihak yang merasa dirugikan karena hal itu. Dia menyatakan bahwa pihak sponsor dan galeri tidak mengetahui tentang masalah plagiat tersebut dan bahwa semua ini murni kesalahannya. Meski mengaku sebagai seniman baru, Miranti Minggar sebenarnya sudah melakukan pameran sejak tahun 2004 lho.
ADVERTISEMENTS
Lillian Liu merasa bahwa sesama seniman harusnya bisa saling menghargai karya termasuk urusan hak cipta. Tindakan Miranti Minggar dianggap nggak etis
Permintaan maaf Miranti Minggar tersebut ditanggapi juga oleh Lillian Liu. Dibalik karya fotografinya, ada kerja keras dari dirinya dan juga orang lain yang mendukungnya. Dia merasa sakit hati karena plagiat dilakukan oleh seniman yang sudah berpengalaman tapi ingin tampil sebagai seniman baru yang naif.
Semoga kita semua bisa belajar sesuatu tentang hak cipta dan etika dari kejadian ini.. dan kedepannya, semua seniman bisa saling sopan dan menghargai. Kita semua berada di dunia kreatif yang sulit- marilah kita mulai jujur dari sini, karena itu punya makna yang dalam untuk sesama seniman
ADVERTISEMENTS
Ternyata, bukan kali ini saja Miranti Minggar melakukan plagiat. Pada lukisannya yang lain, dia juga kerap ‘memaknai ulang’ karya seniman lain tapi hal itu nggak terekspos
Beberapa foto karya Miranti Minggar terlihat dihapus dari Instagramnya. Ternyata, karya-karya tersebut juga terindikasi plagiat dari karya seniman luar negeri. Namun selama ini hal itu nggak terekspos media dan juga seniman aslinya nggak tahu. Tapi, beberapa orang menggabungkan karya Miranti Minggar dengan karya seniman lain. Hasilnya, karya mereka mirip lho!
ADVERTISEMENTS
Soal plagiat, ini yang pertama di Indonesia. Sebelumnya, Rabbit Town, sebuah tempat wisata di Bandung juga diduga mirip dengan konsep obyek wisata di Los Angeles
Sebelum Miranti Minggar ini heboh, seperti dilansir dari Kompas, obyek wisata Rabbit Town lebih dahulu ramai diperbicangkan karena dianggap plagiat dari konsep sebuah obyek wisata di Los Angeles. Memang tempatnya cantik, indah, dan juga instagramable banget sih. Tapi kalau ternyata hasil menyontek, kok rasanya jadi agak risih ya~
ADVERTISEMENTS
Karya seni sebagai intelectual property itu mahal karena ide dan kreativitasnya lho. Seniman juga harus tahu bedanya terinspirasi dengan meniru
Nggak mudah menghasilkan karya seni yang bernilai tinggi. Butuh kerja keras, ide yang orisinal, dan kreativitas tinggi. Boleh sih terinspirasi, tapi bukan berarti menyotek atau meniru sama persis. Kalau cuma copy dan paste sih namanya plagiat~