Kemalasan Itu Seringkali Jadi Pertanda Kamu Cerdas Luar Biasa. Ini 7 Penjelasannya

Bekerja dengan baik ternyata tak harus dengan selalu bekerja keras lho guys! Kamu juga harus memanfaatkan waktumu sekali-kali untuk bermalas-malasan dengan memanjakan diri lewat me-time. Jangan forsir tenagamu untuk mengerjakan banyak hal setiap harinya. Cobalah untuk berhenti bekerja keras dan beralih ke kerja cerdas, karena ternyata hanya orang cerdas yang boleh bermalas-malasan.

“Saya memilih orang malas untuk melakukan pekerjaan paling berat. Karena orang malas akan menemukan cara termudah untuk menyelesaikannya. (Bill Gates)

ADVERTISEMENTS

1. Bekerja keras selagi muda memang perlu, tapi jangan sampai lupa waktu!

Jangan terlalu keras

Jangan terlalu keras via wikimedia.org

Orang yang bekerja keras di masa mudanya akan bersantai saat tua nanti. Dan mereka yang kini bermalas-malasan harus bekerja keras di masa tuanya. Nasehat ini tidak salah tapi tak sepenuhnya benar. Jika kamu terlalu bekerja keras hingga tak ada waktu untuk menikmati masa mudamu ya sama saja!

ADVERTISEMENTS

2. Menjadi yang tersibuk tak seharusnya jadi tujuanmu

Super sibuk!

Super sibuk!

Banyak orang yang bangga dengan betapa sibuknya pekerjaannya hingga ia sulit mengatur waktu bertemu teman-temannya. “Maaf ya, hari ini aku cuma available jam 15:37 sampai 15:41 aja, gimana dong?”, kalimat seperti ini diucapkan dengan nada bangga. Padahal menjadi orang sibuk artinya kamu sedang diperbudak lho!

ADVERTISEMENTS

3. Jika ada cara cepat dan efektif, kenapa harus lama-lama bekerja keras?

Males ah kalau nggak efektif

Males ah kalau nggak efektif via blog.redbranchmedia.com

Seperti kata Bill gates, orang malas selalu mencari cara tercepat. Dan itu lebih efektif dan efisien! Rasa malasmu akan menuntutmu untuk tidak berlama-lama terjebak dalam tekanan pekerjaan yang seolah tak ada habisnya. Otakmu akan berusaha mencari cara tercepat menyelesaikan pekerjaan itu dengan hasil yang tak mengecewakan.

ADVERTISEMENTS

4. Menunda tak selamanya jadi bencana, jadi sah-sah saja kalau kamu mencobanya

Menunda hingga detik-detik terakhir

Menunda hingga detik-detik terakhir via csdnews.com

Menunda pekerjaan adalah ciri orang malas dan banyak nasehat bijak yang mengatakan bahwa menunda sesuatu adalah hal yang buruk. Padahal tak selamanya begitu, menunda-nunda pekerjaan hingga detik terakhir bisa membuatmu lebih fokus dan memberikan hasil terbaik di waktu yang tepat. Sekali-kali kamu yang selama ini rajin harus mencoba untuk menunda.

ADVERTISEMENTS

5. Cukup berfokus pada kebutuhan dasar, kebutuhan lain akan terpenuhi sendiri

Fokus pada yang penting

Fokus pada yang penting via ernestbarbaric.com

Kerjakan apa yang harus dan bisa dikerjakan, tak harus selalu berekspektasi tinggi dan perfeksionis dalam segala hal. Karena sebenarnya jika yang sadar sudah kamu penuhi dengan baik, maka kebutuhan lain dengan sendirinya akan ikut terpenuhi. Atau mintalah bantuan orang lain untuk ikut mewujudkannya. Kita tak harus selalu bekerja sendiri.

ADVERTISEMENTS

6. Kamu harus tahu, orang malas adalah tipe pemimpin terbaik selama ini

Tahu bagaimana membagi tugas

Tahu bagaimana membagi tugas

Pemimpin tentara dan ahli strategi Jerman pada perang dunia II, Helmuth Karl Gernhard Graf von Moltke, mengatakan bahwa orang pintar yang malas merupakan kriteria pemimpin terbaik. Sementara orang bodoh yang malas akan menjadi pelaksana tugas terbaik. Pendapat ini menguatkan apa yang selalu dilakukan Bill Gates saat akan merekrut karyawan untuk Microsoft.

7. Tapi jika ingin sukses dengan kemalasanmu, maka kamu harus jadi orang pintar dulu

Kesuksesan

Kesuksesan via businessinsider.com

Helmuth mengatakan orang bodoh yang aktif bekerja keras adalah orang yang paling berbahaya karena akan sering salah menginterpretasikan tugas. Justru orang bodoh yang malas akan lebih menguntungkan karena mudah di-manage, mudah diprediksi, dan konsisten. Tapi jika kamu ingin sukses kamu harus ada di tingkat tertinggi, yaitu menjadi orang pintar.

Rasa malas juga terbukti mengurangi resiko penyakit hati, diabetes, dan alzheimer. Juga bisa mengurangi tingkat stres terutama dalam pekerjaan karena rasa malas akan mengurangi rasa tertekan. Dalam sejarah bahkan tercatat bahwa mereka yang bisa mengubah dunia dengan inovasi-inovasinya adalah orang-orang dengan sifat dominan malas. Tapi waktu malas mereka digunakan untuk berpikir, bukan cuma gegoleran di kasur saja!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ceritagrammer

CLOSE