Tidur merupakan kebutuhan penting bagi tubuh untuk beristirahat setelah seharian beraktivitas. Mekanisme alami yang terjadi pada tubuh ini adalah cara tubuh melakukan regenerasi sel-sel dan proses detoksifikasi. Menariknya, tidur bisa membuat kita benar-benar nggak sadarkan diri dalam waktu yang cukup lama. Tapi, tahukah kamu bahwa saat tidur, justru banyak proses rumit yang terjadi di dalam tubuh untuk membuatmu merasa lebih segar dan sehat keesokan harinya?
Yup, tubuh nggak sepenuhnya istirahat saat tidur. Ada banyak hal yang tanpa kita sadari terjadi ketika sedang tertidur. Mungkin salah satunya pernah atau bahkan sering kamu alami. Jangan bingung atau malah takut ada ‘campur tangan’ makhluk gaib, simak dulu penjelasan Hipwee News & Feature berikut.
ADVERTISEMENTS
1. Bangun secara mendadak karena tersedak, terengah-engah atau sesak napas
Terjadinya penyumbatan saluran napas atau nggak stabilnya pusat kendali pernapasan saat tidur alias sleep apnea ini sangat umum dialami oleh beberapa orang, khususnya cowok. Seperti dilansir Hello Sehat, gangguan tidur yang cukup serius ini menyebabkan otak dan organ tubuh lainnya nggak mendapatkan oksigen yang cukup. Akibatnya, kualitas tidur menjadi buruk, kelelahan, hingga risiko jantung. Gejala utamanya adalah mendengkur keras hingga bangun mendadak karena sesak napas. Obesitas, merokok, alkohol dan usia di atas 40 tahun akan meningkatkan risikonya. Kamu pernah mengalaminya nggak?
ADVERTISEMENTS
2. Tidur sambil berdiri, duduk, berjalan ataupun mengigau yang kebanyakan sulit sekali dibangunkan
Menurut National Sleep Foundation, ada sekitar 1-15 persen orang yang berjalan dalam tidur mereka, dan kebanyakan mengigau selama 30 detik rata-rata. Kondisi yang disebut dengan parasomnia ini berlangsung pada tahap tidur dalam atau ketika sedang nyenyak-nyenyaknya. Hal inilah yang membuat orang tersebut susah dibangunkan. Untungnya, sebagian besar kasus parasomnia ini normal dan nggak berbahaya. Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh kurang tidur, stres, atau efek samping obat-obatan. Orang yang mengalami parasomnia nggak akan mengingat apa yang ia gumamkan atau apa yang ia lakukan (berdiri, duduk atau berjalan) selama tidurnya.
ADVERTISEMENTS
3. Terdengar bunyi gemeretak gigi atau kondisi seperti mengunyah dan menggeser-geserkan gigi saat sedang tidur
Kondisi semacam ini disebut dengan bruxism, yakni menggemeretakkan gigi secara nggak sadar dan hampir 80 persen terjadi saat seseorang sedang tidur. Menurut Best Health, sekitar 10 persen orang dewasa memiliki bruxism mulai dari tingkat ringan hingga yang parah. Jika terjadi secara berulang, bruxism ini bisa merusak gigi, rahang, hingga sakit kepala lho! Karena gangguan tidur ini sering dikaitkan dengan kecemasan dan stres, ada baiknya menghindari konsumsi kafein dan cobalah untuk rileks sebelum tidur.
ADVERTISEMENTS
4. Pernah mengalami ‘tindihan’? Tenang, kondisi ini nggak kaitannya dengan mistis sama sekali kok!
Istilah ‘tindihan’ ini ditandai dengan ketidakberdayaan tubuh untuk bergerak ataupun berbicara beberapa saat ketika terbangun dari tidur. Beberapa orang mengaku berhalusinasi disertai perasaan nggak nyaman, yang akhirnya membuat kondisi ini dikaitkan dengan hal-hal mistis. Sebenarnya, tubuhmu memang sedang mengalami lumpuh total selama fase tidur REM (Rapid Eye Movement) atau fase bermimpi, seperti dilansir Prevention.
Selama fase ini, kamu nggak akan bisa menggerakkan satu ototpun, kecuali otot yang mengendalikan mata dan sistem pernapasan. Kelumpuhan yang bisa bertahan hingga 20 menit ini bertujuan untuk menjagamu agar nggak memainkan gerak tubuh yang dilakukan dalam mimpi, yang mungkin berbahaya bagimu atau orang-orang di sekitarmu.
ADVERTISEMENTS
5. Merasakan sensasi bermimpi seperti terjatuh dari tempat tinggi, lalu tersentak, kaget, kemudian terbangun?
Sensasi aneh yang bikin deg-degan ini dikenal sebagai sentakan hipnagogik, yakni kejang otot bawah sadar yang terjadi selagi seseorang tertidur. Begini penjelasan yang disampaikan Tom Stafforda dalam Bustle, biasanya, mimpi terjadi ketika berada dalam fase REM di mana otot-otot sedang dilumpuhkan. Nah, sensasi terjun bebas ini terjadi jika kamu mulai bermimpi sebelum tubuh benar-benar dinonaktifkan. Alhasil tubuh kebingungan lantaran masih berada di masa transisi antara terjaga dan tidur lelap.
Meski para peneliti nggak yakin apa penyebabnya, namun sentakan hipnagogik ini lebih mungkin terjadi ketika kamu tidur dalam keadaan sangat lelah, kurang tidur atau stres. Kondisi ini membuat otak ingin cepat-cepat tidur, tapi tubuh ketinggalan jauh untuk menyamai kecepatan otak.
ADVERTISEMENTS
6. Mengalami mimpi dengan plot yang sama berulang-ulang, bisa jadi berhubungan erat dengan kenyataan
Dilansir dari ABC News, Christopher Winter, M.D., Penasihat Kesehatan Tidur Pria sekaligus Direktur Sleep Center di Martha Jefferson Hospital, Virginia, mengatakan bahwa mimpi adalah cara bagi otak untuk memilah-milah hal-hal yang perlu dievaluasi ulang dan diproses sebelum bisa mengarsipkannya sebagai kenangan. Mimpi berulang terjadi jika kamu memiliki masalah psikologis yang belum terselesaikan dan otakmu dipaksa bekerja untuk terus memecahkannya. Seringkali, mimpi berulang didasarkan pada kenyataan. Mimpi-mimpi ini akan terus berulang hingga masalah yang kamu hadapi bisa teratasi.
7. Mendapat pencerahan di dalam mimpi, sehingga saat bangun tidur kita merasa tahu betul apa yang harus dilakukan
Terkadang kita mengalami masa-masa buntu dan nggak menemukan solusi untuk masalah dalam waktu yang lama, sehingga kita akan terus memikirkannya dan muncul dalam mimpi yang (bisa jadi) berulang. Istimewanya, kadang otak kita memberi petunjuk dalam mimpi. Dalam kasus tertentu, alam bawah sadar kita sudah tahu jawaban dari permasalahan yang terus menerus kita pikirkan, meski belum mencapai kesadaran. Saat tidur, alam bawah sadar lebih aktif dan memproses segala macam informasi yang kita peroleh seharian dan menyaring informasi yang nggak perlu. Hal-hal penting akan diperkuat dalam ingatan, sementara yang nggak penting akan dibuang. Nah, otak secara nggak langsung akan memunculkan gagasan yang belum kamu sadari.
8. Sensasi mendengar bunyi keras seperti ledakan bom atau tembakan ketika akan tidur atau terbangun dari tidur
Hal aneh dan cukup menyeramkan ini disebut sebagai sindrom kepala meledak. Kenyataannya, kepala si penderita nggak akan benar-benar meledak, namun hanyalah sebuah gangguan tidur yang belum diketahui pasti penyebabnya. Namun, dilansir Dokter Sehat, ada satu teori populer yang menyebut bahwa ada sindrom ini ada hubungannya dengan fungsi batang otak. Pada penderita sindrom kepala meledak, sel otak yang mengendalikan fungsi pendengaran ini justru akan aktif secara bersamaan saat fase tidur, di mana seharusnya sudah dinonaktifkan. Alhasil, penderita sindrom ini pun akan menjadi sangat sensitif saat mendengar suara yang keras. Biasanya dialami oleh mereka yang nggak cukup tidur karena stres berkepanjangan.
Jika ditelusuri lebih lanjut, beberapa hal aneh yang terjadi selama kita tidur ini rupanya berhubungan langsung dengan kebiasaan kita selama masih dalam kondisi bangun atau sadar. Banyak kondisi tertentu yang muncul akibat buah pikiran, merasa cemas, ataupun stres yang berlebihan. Itulah sebabnya, sebaiknya kita tidur dengan perasaan yang tenang, emosi stabil dan nggak dipengaruhi oleh kafein, alkohol maupun obat-obatan tertentu, agar nantinya bisa tidur dengan nyaman, berkualitas, dan nggak mengalami hal-hal aneh yang menakutkan. Semogaa artikel ini bisa membantu menjawab rasa penasaranmu, ya!