Belakangan isu kebocoran data terkait identitas masyarakat marak diberitakan. Belum reda kekhawatiran soal kebocoran data BPJS, kini beredar laporan foto selfie KTP yang diduga diperjualbelikan. Informasi ini awalnya diketahui dari salah satu unggahan di Facebook. Kemudian dicuitkan kembali oleh akun @recehvasi di Twitter yang mengingatkan untuk berhati-hati.
Melihat maraknya kebocoran dan jual-beli data penduduk, publik pun berharap pemerintah bisa menindaklanjuti kasus yang buat geger tersebut. Hingga saat ini cuitan itu sudah diunggah ulang lebih dari 2.000 akun. Selang beberapa hari usai viral, pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun memberikan tanggapan.
ADVERTISEMENTS
Kominfo mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menelusuri informasi dugaan terkait penyalahgunaan foto selfie KTP
Data dan fotomu bisa dijual oleh orang-orang tidak bertanggungjawab. WASPADALAH! pic.twitter.com/jowKR5fvGI
— ︎ ︎ (@recehvasi) June 24, 2021
Kominfo tengah menelusuri dugaan foto selfie KTP yang diperjualbelikan di media sosial. Kominfo melalui juru bicaranya, Dedi Permadi menyebut akan mengambil langkah tegas.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) saat ini sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait informasi mengenai dugaan penjualan foto selfie KTP secara tidak sah yang beredar di platform media sosial,” kata Dedi Permadi dikutip dari Detikcom, Minggu (27/6).
Selain itu ia menegaskan bahwa seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) wajib untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, salah satunya ketentuan mengenai pengamanan sistem elektronik dan perlindungan data pribadi.
“Jadi segala bentuk pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” lanjutnya.
ADVERTISEMENTS
Tak hanya Kominfo, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskim Polri juga menelusuri kasus yang tengah disorot tersebut
Penelusuran terkait dugaan penyalahgunaan selfie KTP juga dilakukan oleh Bareskim Polri. Namun demikian, belum dapat dijelaskan secara rinci mengenai benar atau tidaknya peristiwa tersebut. “Sedang dilakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut,” kata Kadiv HumasPolri Inspektur Jenderal Argo Yuwono kepada CNN Indonesia.
Foto selfie dengan KTP untuk verifikasi memang bukanlah hal baru bagi kebanyakan orang. Verfikasi data pribadi dengan selfie KTP tujuannya sebenarnya baik, yakni untuk verifikasi data. Namun, memang tak menutup kemungkinan cara demikian disalahgunakan oleh oknum atau pihak yang tidak bertanggung jawab.
Adapun kebocoran data semacam ini, bisa berisiko pada keruginan finansial. Orang yang menyalahgunakan data dan foto KTP bisa mengajukan peminjaman online dan merugikan pihak yang datanya tersebar. Inilah yang menjadi kekhawatiran warganet.
“Sumpah, ini nakutin banget pasti buat penipuan. Kasian orang yang dipake buat nipu,” komentar waragnet.
“Hati-hati emang sih kalau foto selfie KTP. Tiba-tiba dapat duit aja dari rekening, tiba-tiba ditagih sama bunga pinjol yang gak masuk akal gedenya. Atau tiba-tiba cek SLIK BI undah kolektibilitas macet,” tutur @rizkar***