Selama hampir tujuh bulan pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, kita telah dihadapkan dengan berbagai ketidakpastian. Mulai dari puncak pandemi yang diprediksi terjadi pada April tapi sampai sekarang makin melonjak, hingga berbagai hal lainnya yang dalam kondisi hari ini membuat kita khawatir dan cemas.
Tapi kamu nggak perlu merasa aneh dengan berbagai perasaan khawatir, cemas, bahkan takut yang dirasakan. Karena dalam kondisi yang memang sedang nggak baik-baik saja, hal tersebut merupakan suatu kewajaran. Meski begitu, kamu tetap harus bisa mengendalikan diri lo, agar pikiran senantiasa jernih untuk mengambil setiap keputusan penting. Salah satu caranya bisa dengan mendengar lebih dulu kata hati sebagai sarana pengendalian diri. Nah, cara tersebut juga coba digalakkan JOOX lewat kampanye ‘Ikut #KataHati’. Dalam kampanye tersebut, social entertainment platform ini mengajak kamu memanfaatkan musik untuk mengekspresikan kata hati, demi merespon situasi yang nggak pasti dengan tetap tenang.
ADVERTISEMENTS
JOOX ingin menemani penggunanya mengendalikan diri di segala suasana hati lewat musik
Perkembangan media sosial secara langsung telah menciptakan badai informasi, yang seringkali bikin kita tambah khawatir. Musik favorit agaknya memang bisa jadi salah satu medium yang menyenangkan dan menenangkan. Hal ini juga sudah dibuktikan dalam berbagai studi, yang mengungkapkan musik kerap digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dalam pengaturan klinis, seperti untuk relaksasi, psikoterapi, dan pengembangan diri. Karena itu, Head of Marketing JOOX Indonesia, Yuanita Agata, mengatakan bahwa di tengah kondisi serba nggak pasti ini, dengan lebih 30 juta musik dan berbagai playlist khusus yang tersedia, JOOX melalui kampanye ‘Ikut #KataHati’ ingin menemani penggunanya mengendalikan diri di segala suasana hati.
“Melalui kampanye ‘Ikut #KataHati’, JOOX mengajak anak muda Indonesia untuk lebih mindful, peka dengan dirinya sendiri, dan dapat memegang kendali terhadap respon mereka. Di JOOX, teman-teman bisa memilih jenis lagu yang sekiranya bisa mewakili kata hati. Selain itu, kita juga telah mengurasi berbagai playlist yang disesuaikan dengan suasana kata hati yang kerap muncul. Seperti playlist #KataHati Sedih, Rindu, Joget, Cinta, dan Ambyar,” kata Yuan dalam Konferensi Pers Virtual “Ngobrolin #KataHati” via Zoom, Rabu (16/9/2020).
Senada dengan hasil studi yang bilang musik bisa jadi medium kesehatan dan kesejahteraan, praktisi mindfulness Adjie Santosoputro membenarkan musik memang bisa jadi medium untuk memahami dan mengekspresikan kata hati. Menurutnya, dalam kondisi saat ini kita cenderung jadi memikirkan apa yang berada di luar kapasitas pikiran manusia. Untuk menghadapinya, praktik mindfulness mesti diterapkan, yakni menyadari pikiran melalui kata hati, lalu menerima hal-hal yang terjadi meski nggak ideal sembari melepaskan berbagai ekspektasi yang nggak sejalan dengan realita.
“Mendengarkan musik yang sesuai dengan suasana kata hati dapat membantu kita untuk fokus pada momen saat ini, mendengarkan dan memahami kata hati, dan menerima keadaan dengan netral. Kita pun bisa mencapai kondisi mindfulness yang maksimal dengan mengekspresikan kata hati melalui berbagai kegiatan positif yang menyenangkan, seperti bernyanyi dan berkarya,” terang Adjie.
ADVERTISEMENTS
Musik mampu membuat Kunto Aji mengenal dan mengendalikan diri sendiri dengan lebih baik
Sementara itu, musisi Kunto Aji yang mengaku bahwa kondisi pandemi ini telah menghadirkan perubahan-perubahan yang nggak mudah buat dijalankan, menjadikan musik sebagai sarana untuk melepas stres. Baik sebagai musisi dengan menciptakan lagu, atau sebagai pendengar dengan mendengarkan banyak lagu. Ia menjelaskan musik bisa bekerja dua arah. Yang pertama membantu untuk lebih memahami kata hati, sekaligus jadi sarana ekspresi kata hati. Selain itu, musisi yang akrab disapa Mas Kun ini percaya musik bisa jadi katarsis, atau penyucian diri yang membawa pembaruan rohani dan pelepasan dari ketegangan, sehingga mampu menghadirkan perasaan berbeda setelah didengarkan.
“Bagi saya, musik itu bisa bekerja dua arah, membantu saya untuk lebih memahami kata hati dan juga menjadi sarana ekspresi kata hati saya. Dengan begitu, saya dapat mengenal, mengendalikan diri sendiri, dan dapat terus berkarya. Saya percaya musik bisa jadi katarsis. Makanya saya sebagai penulis mencoba menciptakan lirik yang pada akhirnya, mengugah pendengar saya memikirkan tentang hidupnya, mencari apa yang ia rasakan,” jelas Mas Kun.
Lebih lanjut Yuan menambahkan, kampanye dengan misi mengajak masyarakat Indonesia mengekspresikan kata hati melalui musik ini juga dibarengi kehadiran fitur-fitur interaktif di JOOX. Seperti karaoke, quick sing untuk kamu yang ingin karaoke tapi cuma sepenggal, lyric card yang bisa dibagikan ke media sosial, dan konten live streaming. Adapun kampanye ‘Ikut #KataHati’ ini diluncurkan sejak Agustus 2020 dan akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2020 dengan berbagai aktivasi menarik.
Nah, buat kamu yang ingin mencapai mindfulness di masa pandemi ini, ada baiknya mulai ngurangin denger omongan orang, dan memperbanyak dengarin kata hati dengan menjadikan musik sebagai mediumnya.