Adanya kasus gagal ginjal akut yang ditemukan di DKI Jakarta pada awal tahun 2023 menjadi salah satu alasan penting untuk melakukan medical check-up.Â
Bukan hanya tes kesehatan biasa, medical check-up merupakan tes kesehatan secara menyeluruh yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh serta mengantisipasi adanya masalah kesehatan yang dapat memicu terjadinya penyakit berat.
Medical check-up memiliki berbagai jenis tes dengan tujuan yang berbeda-beda. Selain untuk mengecek kondisi tubuh, terkadang medical check-up juga dilakukan sebagai syarat khusus untuk pengajuan sesuatu, contohnya untuk mendaftar ke jenjang pendidikan atau syarat melamar pekerjaan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui diagnosis awal dari berbagai penyakit serius, termasuk salah satunya ialah penyakit gagal ginjal, maka dibutuhkan tes medical check-up. Kenali beberapa jenis tes medical check-up berikut ini, yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Lakukan tes pemeriksaan kesehatan umum sebelum lanjut ke tes medical check-up lainnya
Sebelum melakukan tes medical check-up secara menyeluruh, biasanya tenaga medis akan meminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum. Pemeriksaan kesehatan umum ini diawali dengan janji temu bersama spesialis, kemudian melakukan tes pemeriksaan tekanan darah, tes darah, hingga tes urine.
Jika tidak ditemukan tanda-tanda masalah kesehatan yang serius, medical check-up dapat dilanjutkan ke pemeriksaan lainnya.
ADVERTISEMENTS
2. Kenali indikasi penyakit gagal ginjal dengan melakukan tes pemeriksaan ginjal
Untuk mencegah terjadinya penyakit gagal ginjal, penting sekali untuk melakukan pemeriksaan fungsi gagal ginjal. Ada beberapa jenis pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan ginjal, misalnya dengan melakukan tes ureum dan tes urine.
Tes ureum atau blood urea nitrogen (BUN) dilakukan untuk mengetahui kadar urea nitrogen dalam darah. Kemudian, ada tes urine untuk mengetahui kandungan protein dan darah pada urine yang mampu mendeteksi terjadinya penurunan fungsi ginjal.
ADVERTISEMENTS
3. Cegah liver dengan mengecek kondisi kesehatan hati
Agar terhindar dari penyakit liver, perlu dilakukan pemeriksaan fungsi hati. Uji fungsi hati dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi dan memantau adanya pemicu sakit liver, serta menilai seberapa parah kerusakan yang terjadi pada hati.
Pemeriksaan fungsi hati ini dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan pada kadar enzim dan protein yang terdapat dalam sampel darah.
Orang yang mengonsumsi obat-obatan, mengidap penyakit anemia, penyakit jantung empedu, atau orang yang kecanduan alkohol sangat disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan fungsi hati karena dapat berisiko terkena penyakit liver.
ADVERTISEMENTS
4. Sebelum parah, sebaiknya cegah dan periksa kadar kolesterol secara rutin
Penyakit kolesterol umumnya sering ditemukan pada orang dewasa, tetapi juga tidak menutup kemungkinan bila terjadi pada anak-anak hingga usia remaja.
Pemicu kolesterol umumnya disebabkan karena kebiasaan pola makan yang tidak baik, seperti banyak mengonsumsi junk food, serta makanan dengan kadar lemak yang tinggi. Jika dibiarkan, kolesterol yang semakin tinggi dapat membuat penderitanya terancam kehilangan nyawa.
Maka, penting sekali untuk melakukan pemeriksaan kolesterol yang termasuk ke dalam rangkaian medical check-up. Kolesterol dengan kadar normal biasanya berada di bawah angka 200 mg/dL, atau tepatnya berada pada level normal 120/80.
ADVERTISEMENTS
5. Selain memeriksa kolesterol, jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan gula darah agar terhindar dari diabetes
Tidak hanya pemeriksaan kolesterol, memeriksa gula darah juga tidak kalah pentingnya agar terhindar dari penyakit diabetes. Penyakit diabetes juga tidak dapat disepelekan karena penderitanya dapat meninggal dunia jika sudah terjangkit terlalu parah.
Sebelum melakukan pemeriksaan gula darah, kamu biasanya akan diminta untuk berpuasa terlebih dahulu minimal 8 jam sebelumnya. Nantinya, hasil gula darah dinyatakan normal jika berada pada level 70-100 mg/dL. Sedangkan, jika terindikasi mengalami prediabetes, angka gula darah akan berada di level 100-125 mg/dL, dan akan dinyatakan terkena diabetes jika lebih dari 126 mg/dL.
ADVERTISEMENTS
6. Ketahui kondisi kesehatan jantung dengan melakukan pemeriksaan menggunakan EKG
Mengetahui kondisi kesehatan jantung juga dapat dilakukan melalui medical check-up berupa tes fungsi jantung dengan memanfaatkan alat ekokardiografi.
Alat ekokardiografi memiliki kegunaan untuk mengamati seluruh kondisi jantung, termasuk juga dengan struktur dan fungsinya. Alat ini bekerja dengan mengeluarkan gelombang suara ultrasonik yang nantinya dapat menunjukkan kondisi jantung melalui gambar ekokardiogram.
Ekokardiografi juga dapat menilai fungsi dan struktur jantung secara akurat. Tak hanya itu, alat ini juga mampu merekam gerakan katup jantung, dinding jantung, dan mengetahui lancarnya aliran darah pada bilik jantung.
7. Antisipasi segala bentuk gangguan pendengaran dengan melakukan tes uji kesehatan pendengaran
Tes pendengaran dapat dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi segala bentuk gangguan pendengaran yang mungkin dapat terjadi. Gangguan pendengaran dapat terjadi di beberapa bagian telinga, seperti adanya kerusakan pada bagian telinga, saraf-saraf di dalam telinga, hingga bagian otak yang bertugas untuk mengontrol pendengaran.
Rangkaian tes pendengaran ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu tes otoskopi untuk memeriksa struktur bagian dalam telinga dengan alat otoskop atau ariskop, lalu ada tes audiometri nada bicara dan audiometri nada murni dengan menguji pendengaran melalui nada atau suara yang paling senyap.
Itulah beberapa jenis medical check-up yang dapat membantu SoHip dalam mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Sebaiknya, periksalah kondisi tubuh secara rutin dan berkala untuk menghindari berbagai kemungkinan penyakit agar dapat diatasi secepatnya. Jangan lupa juga untuk selalu menerapkan pola hidup serta gaya hidup yang sehat ya, SoHip!