Jelang Pemilu Presiden Perancis, Warganya Justru Banyak yang Berkampanye Buat Obama. Lho Kok Bisa?!

Setelah ditawari Spotify jabatan sebagai President of Playlist, Obama lagi-lagi mendapat tawaran jadi Presiden. Tapi kali ini lumayan serius, pasalnya warga negara Perancis yang mencetuskan idenya. Wajar saja. Melepas jabatan sebagai presiden Amerika Serikat di usia yang relatif masih muda, tentu Obama masih bisa mengampu jabatan yang sama untuk beberapa periode lagi.

Memangnya bisa Obama yang jelas-jelas orang Amerika tiba-tiba jadi Presiden Perancis? Sementara kita tahu selama ini syarat pertama menjadi seorang presiden adalah kepemilikan atas kewarganegaraan. Kok bisa sih orang Perancis ini super kreatif menyalurkan idenya?

ADVERTISEMENTS

Rasa kecewa karena calon yang ditawarkan tak sesuai harapan, orang Perancis mencetuskan ide luar biasa yaitu untuk mempekerjakan Barack Obama

Jelang Pemilu Presiden Perancis, Warganya Justru Banyak yang Berkampanye Buat Obama. Lho Kok Bisa?!

Marine Le Pen, salah satu kandidat yang diunggulkan via time.com

Saat ini Perancis memang sedang dalam masa-masa pemilihan Presiden. Putaran pertama akan digelar pada bulan April kelak. Ada beberapa kandidat  yang menjadi sorotan seperti Marine Le Pen (National Front) dan Emmanuel Macron (independen). Le Pen seringkali jadi perbincangan media karena posisi dan pandangannya yang kontroversial. Ketika hampir semua pemimpin dunia ikut bersuara menentang kebijakan muslim travel ban milik Donald Trump, Le Pen adalah satu dari segilintir tokoh dunia yang secara gamblang mendukungnya.

Tidak puas dengan kandidat yang ada serta khawatir akan Le Pen akan menjadi Trump-nya Perancis, terciptalah gerakan Obama17. Sebuah kampanye gerilya yang mencetuskan keinginan mengundang mantan Presiden Amerika itu untuk pindah ke Perancis. Kepada CNN , perwakilan gerakan ini mengatakan bahwa mereka sudah sangat muak dengan apa yang dilakukan oleh Marine Le Pen. Mereka juga enggan mengulang fenomena Trump yang menang karena orang ogah memilih Hillary. Maka dari itu kelompok ini mulai berpikir out of the box. Ya kreatif sih. Tapi apa tidak terlalu out of the box kalau meminta Obama yang jadi Presiden?

ADVERTISEMENTS

Berhasil memimpin Amerika selama 2 periode dianggap lebih dari sekadar memenuhi syarat. Jadi kenapa tak dia saja yang jadi Presiden? Toh sekarang Obama pengangguran

Jelang Pemilu Presiden Perancis, Warganya Justru Banyak yang Berkampanye Buat Obama. Lho Kok Bisa?!

Obama dianggap penuhi kualifikasi via www.inquisitr.com

“Kami mulai membicarakan hal itu dan terpikir bahwa Obama ‘kan bebas–jadi, kenapa kita tidak mempekerjakannya?”

Soal reputasi Obama memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Meskipun ada saja kritik ini dan itu, dapat dibilang masa pemerintahan Obama di Amerika Selama 2 periode berakhis dengan manis. Maka dari itu bagi sebagian orang Perancis ini, Obama adalah orang paling tepat untuk menduduki kursi kepresidenan. Well, bila orang sudah membuktikan kualitasnya, tentu dunia tidak akan repot-repot memperhatikan latar belakangnya. “Siapa yang peduli dia bukan orang Perancis? Dia Barack Obama!”, kata manajer kampanye Obama17 kepada CNN.

ADVERTISEMENTS

Meski menjadikan Obama sebagai Presiden Perancis jelas ngawur dalam aturan negara. Nyatanya organisasi ini tak berhenti. Petisinya sudah ditandatangani puluhan ribu pendukung

Jelang Pemilu Presiden Perancis, Warganya Justru Banyak yang Berkampanye Buat Obama. Lho Kok Bisa?!

Nyatanya yang dukung banyak via www.telegraph.co.uk

Penggerak Obama17 pun mengakui bahwa program ini hanyalah sebuah joke. Namun bukan berarti mereka tidak serius. Nah, bagaimana itu maksudnya joke tapi serius? Dalam praktiknya gerakan ini membuat sebuah website, menempelkan banner di jalan-jalan, dan membuat sebuah petisi tentang keinginan menjadikan Obama sebagai Presiden. Petisi tersebut sudah mendapat lebih dari 44.000 dukungan, dari angka 1.000.000 yang ditargetkan hingga bulan Mei. Meskipun keinginan ini nyaris mustahil terwujud, namun pendukung Obama17 paling tidak ingin menyampaikan pesan tentang kejenuhan masyarakat soal politik di Perancis. Mereka juga menginginkan kandidat yang bisa didukung, bukan sekadar kandidat yang dibenci sehingga merasa terpaksa memilih kandidat lainnya.

ADVERTISEMENTS

Lucunya, di tangan orang-orang Perancis ini Presiden sama saja seperti pekerjaan lainnya. Kalau Obama setuju, kira-kira gimana ya proses negoisasi gajinya?

Jelang Pemilu Presiden Perancis, Warganya Justru Banyak yang Berkampanye Buat Obama. Lho Kok Bisa?!

Pemilu mirip-mirip job interview via www.thebalance.com

Selama ini kita memandang Presiden lebih sebagai jabatan kehormatan, bukan profesi. ‘Kan tidak pernah ada iklan lowongan kerja sebagai Presiden negara. Tapi melihat dari upaya orang Perancis untuk ‘mempekerjakan’ Obama menjadi Presiden ini, membuat kesan yang berbeda. Seperti komentar salah satu pendukungnya “Obama memiliki CV terbaik di dunia untuk posisi ini”. Presiden seolah-olah sama saja seperti akuntan, pengacara, guru, dan freelance yang bisa ditekuni oleh siapa saja.

Kalau seandainya posisi Presiden memang tidak berbeda dari pekerjaan umumnya, pemerintah Perancis berani bayar Obama berapa ya untuk jadi Presiden? Dan apakah Obama punya jatah cuti 12 hari per tahun juga?

ADVERTISEMENTS

Setidaknya, organisasi ini berani menyampaikan pendapat. Siapa tahu kelak kursi kepresidenan bisa diduduki siapa saja asal memenuhi kualifikasinya

Jelang Pemilu Presiden Perancis, Warganya Justru Banyak yang Berkampanye Buat Obama. Lho Kok Bisa?!

Barack Obama untuk Perancis via time.com

Meski diakui hanya sebuah joke yang dibuat untuk menghalau kejenuhan politik, setidaknya gerakan Obama17 ini memiliki maksud yang tidak main-main. Mereka berani membuat pilihan lain di luar pilihan-pilihan yang diberikan. Jelas ini butuh keberanian dan kreativitas tingkat tinggi. Gerakan ini menjadi sebuah sarana menyampaikan aspirasi sebagai warga negara demokrasi. Mungkin kelak, cara ini bisa dijadikan salah satu alternatif unyuk mengemukakan pendapat saat demontrasi tidak kondusif lagi untuk beraspirasi.

Menjadikan Obama yang orang Amerika sebagai presiden Perancis, memang terkesan mengada-ada. Tapi bukan mustahil juga bila di masa depan nanti seorang Presiden tidak harus berasal dari negara sendiri. Apalagi yang semua gerakan memang mengarah ke bentuk masyarakat global. Jenuh pada situasi politik dan rasa frustrasi karena silih ganti pemimpin datang tanpa membawa perubahan yang berarti, bisa saja kan membuat orang  untuk melakukan reformasi lagi? Mungkin akan banyak orang yang berpikir tak masalah siapapun pemimpinnya dan dari mana asalnya, yang penting bisa membawa perubahan yang lebih baik. Nah, menurutmu bagaimana?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE