Fokus masyarakat Indonesia sekarang lagi tertuju pada kondisi ekonomi negara ini. Semua lapisan masyarakat, dari yang muda hingga yang tua, mulai ramai menyoroti nilai tukar rupiah yang terus melemah sampai menembus angka Rp15.000,00. Sekilas, kondisi ini memang bikin dejavu. Sekitar 20 tahun yang lalu, Indonesia dan berbagai negara Asia mengalami krisis moneter dan keterpurukan ekonomi sepanjang tahun 1997-1998. Nilai rupiah yang terjun bebas pada saat itu, langsung menyebabkan kepanikan dan kericuhan di mana-mana.
Meski mungkin terlihat mengkhawatirkan, ada berbagai alasan kenapa kita tidak perlu panik menghadapi kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Sebagaimana dilansir dari Kompas, keadaan nggak seburuk di tahun 1998 yang lalu kok. Sampai saat ini sih belum ada indikasi kenaikan harga barang yang drastis dan juga Pemutusan Hak Kerja (PHK) besar-besaran seperti dahulu. Yang jelas, pemerintah masih mengusahakan membuat rupiah agar menguat. Nah, apa sih bedanya kondisi ekonomi Indonesia di masa krisis moneter dengan masa kini? Yuk kulik bersama Hipwee News & Feature~
ADVERTISEMENTS
1. Sebenarnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar hanya menurun sebesar 11% dari tahun lalu. Waktu era orde baru, penurunannya lebih dari 250% lho!
ADVERTISEMENTS
2. Cadangan devisa negara kita juga jauh lebih besar dibanding tahun 1998. Ini artinya BI punya kemampuan lebih baik untuk menstabilkan nilai tukar rupiah
ADVERTISEMENTS
3. Perbandingan UMR dengan nilai tukar rupiah ke dolar Amerika juga jauh berbeda lho. Gaji sekarang jauh lebih besar dibandingkan dahulu
ADVERTISEMENTS
4. Akibat lemahnya rupiah, dulu terjadi kenaikan harga barang yang drastis, mencapai 78,2%. Kalau sekarang, kenaikan harga barang hanya 3,2% aja kok
ADVERTISEMENTS
5. Harga barang yang naik, bikin daya beli masyarakat menurun. Makin banyak deh penduduk yang masuk kategori miskin di era orde baru
ADVERTISEMENTS
Tapi, ada kok langkah yang bisa dilakukan untuk membantu menguatkan rupiah. Misalnya dengan menunda jalan-jalan ke luar negeri untuk mengurangi menukar rupiah ke mata uang lain
Ini saatnya nabung. Tunda deh beli-beli barang elektronik seperti ponsel, laptop, dan lainnya yang kebanyakan diimpor dari luar negeri
Sebagai alternatif beli barang lokal, bukan barang impor yang dibeli pakai dolar Amerika. Produk lokal banyak kok yang bagus
Intinya, lebih banyak lagi melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang rupiah deh~
Walaupun kondisi ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan tahun 1998, tetapi sebaiknya kita dan pemerintah tetap waspada.