Tumblr diblokir? Udah gila apa?
Setelah Vimeo diblokir oleh pemerintah, sekarang giliran Tumblr — situs yang digunakan jutaan anak muda seluruh dunia, termasuk Indonesia, buat nge-blog dan menemukan orang lain yang punya hobi atau kegilaan pada idola atau hal yang sama.
“Tumblr diblokir karena di dalamnya terdapat banyak video dan gambar porno.”
– Azar Azhar Hasyim, Direktur e-business Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo (via BBC Indonesia)
Lho, di Tumblr ada pornografi? Kok kita malah gak tahu ya? Memangnya ada sebanyak apa sih Pak konten di Tumblr yang berbau porno? Dan bukannya masih banyak ya situs lain yang ada pornografinya tapi dibiarin gitu aja? Maksudnya gimana nih?
Kalau Tumblr diblokir beneran, yang paling rugi justru bukan pecinta pornografi.
Sebelum Tumblr benar-benar gak bisa diakses di Indonesia, coba kita curhat dulu ke Pak Menteri. Plis Pak, hentikan kegilaan ini.
Dear Pak Menteri, tulisan saya di Tumblr memang biasanya cuma saya yang baca. Tapi mereka bukannya tanpa makna
Update saya Tumblr memang belum tentu rutin. Sesempatnya aja, mungkin seminggu sekali, mungkin dua bulan sekali.
Blog saya juga memang cuma saya yang baca. Kadang mungkin pacar saya (kalau lagi punya) dan teman-teman dekat saja. Kalau sampai hilang dan terhapus dari peredaran, ya memang nggak merugikan kemaslahatan umat manusia. Tapi tetap aja tulisan-tulisan “nggak jelas” itu punya saya, Pak. Ide saya, foto-foto kenangan, kutipan yang gak jelas buat orang lain itu punya makna buat saya.
Waktu kecil, mungkin Pak Menteri pernah punya buku harian? Bayangin rasanya kalau buku harian itu tiba-tiba diambil guru Bapak gitu aja. Soalnya ada teman sekelas Bapak yang iseng bikin coretan porno di halaman belakangnya, walaupun Bapak gak salah apa-apa.
Nggak semua dari kami jago nulis panjang lebar, Pak. Kalau posting foto dan quote doang di blogger atau wordpress, nanti diketawain 🙁
Pak Menteri, bapak tahu nggak kalau di Tumblr, kami bisa ngeblog dengan cara yang sangat mudah dan sederhana? Nggak banyak tombol-tombol dan fitur-fitur yang bikin pusing. Untuk kami yang hanya ingin menuangkan kegelisahan hati, itu sangat membantu. Nggak semua dari kami jago nulis panjang lebar seperti blogger-blogger profesional. Tapi kami juga kepingin ngeblog! Ada kalanya kami hanya ingin ngepost foto lucu, gif unyu, atau quote entah siapalah yang bisa kami reblog dari akun orang lain. Kalau melakukan itu di blogger dan wordpress, kami pasti diketawain lah pak 🙁
Di Tumblr kami bisa mendadak jadi puitis dan gak malu jadi kreatif. Gini lho Pak kalau isi otaknya gak cuma pornografi doang
Karena Tumblr, kami juga jadi semangat ngeblog, Pak! Jiwa kreatif kami langsung terasah. Kalau lagi putus cinta dan hati galau bukan main, kami bisa mendadak puitis dan membuat puisi pendek untuk dipost di tumblr. Kami juga bisa bikin video-video pendek sebagai wujud anak muda masa kini yang kreatif dan progresif. Kalau ada yang kurang, kan bisa diperbaiki untuk karya lain.
Gitu deh Pak kalau seorang manusia gak cuma ngegunain otaknya buat mikir pornografi doang.
Kalau Tumblr diblokir, susah buat dapet kabar terbaru soal idola. Kami harus nyari .gif yang lucu-lucu ke mana lagi juga?
Tumblr juga selama ini jadi tempat kami mencari informasi lho Pak. Kami bisa fangirling artis idola di sana. Maklum Pak, nggak selamanya kami punya uang untuk beli majalah atau nonton konser artis idola. Jadilah Tumblr sarana kami mengapresiasi karya mereka.
Di Tumblr kami biasa cari .gif lucu untuk mengekspresikan perasaan kami. Kalau Bapak gak tahu .gif (mungkin Bapak lebih familiar sama .3gp), .gif itu file video pendek yang biasanya diambil dari scene film-film terkenal. Ekspresi mereka itu dapet banget gitu lho Pak. Pas banget dengan apa yang kami rasakan saat ini.
Kalau Tumblr diblokir, gak mungkin kami curhat di media sosial.
Jadi, kalau Tumblr Bapak blokir kami mesti “memanifestasikan ketidakjelasan” kami di mana nih? Posting di Facebook nanti diselipin promosi olshop. Twitter? Bapak pasti sudah tahulah gimana seremnya. Satu postingan aja bisa mengundang orang-orang untuk menyinyiri kita, salah-salah bikin twitwar. Instagram? Ya ampun Pak, sebal banget rasanya kalau kami lagi curhat serius, sedih, dan galau mendalam, eh yang komentar pertama malah akun-akun olshop yang nawarin sprei.
Mungkin kami harus beli diary lagi. Yang ada gemboknya itu tuh…
Kemarin Kominfo udah blokir Vimeo. Sekarang Tumblr. Besok-besok apa lagi, Pak?
Menkominfo periode kemarin sudah blokir Vimeo. Kami baru aja move on, sekarang Bapak mau blokir Tumblr. Jadi penasaran nih Pak: besok-besok mau blokir apa lagi?
Sekalian aja blokir Google, terus kita harus pakai Bing. Atau kembali ke zaman megalitikum
Kami kok khawatir suatu saat bapak juga akan memblokir Google. Kalau bapak search gambar di Google, kan bisa muncul gambar apapun, Pak. Kalau itu terjadi mungkin kita harus pakai Bing. Atau balik aja ke zaman megalitikum. Kami juga akan terlalu sibuk bikin arca dan nggak akan punya waktu untuk blogging. Tapi jangan ya Pak, tolong. Google memberikan kami banyak informasi dan dialah yang berjasa pada tugas-tugas kuliah sampai skripsi kami.
Kami jadi bertanya-tanya, buat apa sih Pak ada internet kalau apa-apa diblokir?
Tifatul: Internet cepat buat apa?
Rudiantara: Internet buat apa?
— Taruna D (@TarunaD) February 17, 2016
Kebijakan ini mau nggak mau membuat kami bertanya-tanya Pak. Kalau Bapak ngecek di Twitter misalnya, banyak dari kami yang kebingungan dengan kebijakan bapak ini. Menkominfo yang sebelumnya sempat bertanya, internet cepat buat apa? Mungkin kalau Bapak, tanyanya gini: internet buat apa?
Dear Pemerintah, tolonglah lebih jelas. Pikirkan juga kami yang butuh wadah untuk curhat dan menyampaikan rindu
Dear pemerintah tersayang, tolong lebih bijaklah untuk mengambil keputusan. Oke baiklah, pornografi berlebihan memang bisa berakibat buruk. Tapi jangan blokir tempat kami berkreasi juga. Sedihlah, galau di tempat yang lain bisa bikin kami di-bully. Selain kreativitas, hobi dan kegalauan hati kami ini juga butuh wadah. Di Hipwee Community juga kami bisa nulis sih, tapi catatan-catatan kami di Tumblr selama ini… sayang banget kalau hilang 🙁
Sekian curhatan kami buat Pak Menteri. Semoga Bapak nggak benar-benar ngeblokir aneh-aneh lagi ya Pak. Biarlah kami sendiri yang mengatur bagaimana kami mau curhat, galau, idoling dan menciptakan karya.
Dari kami,
Anak muda yang sudah dewasa.