Hari ini kita akan kesulitan hidup kalau nggak memiliki satu dari bahan pokok. Salah satunya adalah minyak goreng yang digunakan untuk memasak. Nah biasanya setelah berkali-kali digunakan minyak goreng akan berubah warna menjadi kehitaman yang sering kita sebut minyak jelantah alias minyak bekas.
Minyak goreng yang sudah jadi minyak jelantah sudah nggak bisa digunakan lagi karena berbahaya bagi tubuh. Biasanya beberapa rumah tangga akan membuang minyak jelantah ini ke saluran pembuangan air. Nah jika dirumahmu sering melakukan hal serupa lebih baik berhenti mulai sekarang. Sebab membuang minyak jelantah memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Apa dampaknya? Yuk simak selengkapnya di bawah ini!
ADVERTISEMENTS
Selain berbahaya bagi kesehatan, minyak jelantah yang dibuang ke saluran pembuangan air juga bisa merusak lingkungan
Bahaya minyak jelantah untuk kesehatan telah diketahui luas oleh masyarakat. Bahaya kesehatan yang sering disebutkan antara lain adalah menyebabkan kanker dan serangan jantung. Karena ketakutan tersebut banyak rumah tangga yang membuang minyak jelantah setelah nggak terpakai. Beberapa rumah tangga pun akhirnya memilih membuang minyak sisa tersebut ke saluran pembuangan air.
Sebenarnya membuang minyak jelantah ke saluran pembuangan air harus dihindari. Hal tersebut berkaitan dengan dampak lingkungan. Menurut para ahli toksikologi kimia Universitas Indonesia, Budiawan, minyak jelantah sudah harus dikategorikan sebagai limbah yang nggak bisa dibuang ke sembarangan tempat. “Minyak goreng bekas pakai (jelantah) sepatutnya diperlakukan sebagai limbah dan tidak boleh dibuang sembarang (selokan),” ujar Budi seperti dilansir Kompas.
ADVERTISEMENTS
Minyak jelantah dapat mengurangi kualitas air di suatu pemukiman dan mengotori selokan, sungai, sampai laut
Kalau kita membuang minyak jelantah ke saluran pembuangan air, biasanya lingkungan kita akan berbau nggak enak. Selain itu, karena minyak dan air nggak bisa mencampur, saluran air yang dialirkan ke selokan akan terlihat kotor dan nggak indah.
Selain membuat kotor dan merusak lingkungan, kualitas air di sekitar daerah kita membuang jelantah juga bisa memburuk. Air selokan atau sungai juga jadi kotor dan menyebabkan angka BOD dan COD meningkat. Artinya, jumlah oksigen terlarut yang diperlukan mikroorganisme akan meningkat dan membuat banyak bakteri berkembang biak sementara kualitas air akan menurun. Jumlah BOD dan COD ini digunakan sebagai paramenter kebersihan air laut di sebuah negara. Jadi kalau kita membuang minyak sembarangan kita turut menyumbang kerusakan pada alam meski sedikit. Lantas, apa solusi paling tepat untuk menanggulangi hal ini?
ADVERTISEMENTS
Kalian bisa mendaur ulang minyak jelantah menjadi lilin atau bahan biodiesel. Khusus untuk kamu yang berada di pulau Jawa, kamu bisa mengirim limbah minyak jelantah ke perusahaan Waste4Change
Setelah tahu dampak buruk yang disebabkan minyak jelantah, lantas apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah atau minimal mengurangi dampaknya? Tenang. Kini kita memiliki pihak ketiga yang dengan sukarela menampung limbah minyak tersebut. Mereka adalah Waste4Change yang bergerak di bidang pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Melansir laman Instagramnya, Waste4Change menawarkan cara mengelola minyak jelantah. Cara yang bisa dilakukan antara lain didaur ulang menjadi lilin atau menjadi bahan biodiesel. Jika mendaur ulang dirasa sulit, kalian bisa mengirim limbah minyak tersebut ke perusahaan Waste4Change untuk diproses. Gimana? Solutif banget kan?